Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, China Kirim Pesawat Rumah Sakit ke Bekas Wilayah Sengketa dengan India, Indikasi Perang Kembali?

Senin, 20 Juli 2020 | 17:35
Yonhap

(Shaanxi Y-9) Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, China Kirim Pesawat Rumah Sakit ke Bekas Wilayah Sengketa dengan India, Indikasi Perang Kembali?

Sosok.ID - Untuk pertama kalinya angkatan udara China mengirim rumah sakit terbangnya ke wilayah perbatasan India.

Hal itupun memicu spekulasi perang dengan skala lebih besar dari pertempuran antar tentara perbatasan beberapa waktu lalu akan kembali pecah.

Bahkan adanya rumah sakit terbang ini menjadi indikasi bahwa akan jatuh korban yang lebih banyak apabila perselisihan tersebut kembali terjadi.

Dalam pengirimannya ini pesawat rumah sakit milik militer China ditujukan untuk meningkatkan dukungan medis di tengah panasnya konflik perbatasan melawan India.

Baca Juga: Terbaru! Beijing Umpati AS atas 'Hal-hal Menijikkan', Nasib Myanmar Kini Jadi Area Perang Baru Bagi China dan Amerika

Begitu setidaknya yang diberitakan oleh South China Morning Post mengenai pengiriman pesawat rumah sakit tersebut.

Melansir dari SCMP, sebuah tim penerbangan dari Western Theatre Command yang mengirimkan pesawat medis Y-9 tersebut.

Pesawat rumah sakit itu mengangkut setidaknya perwira tentara yang kritis ke sebuah rumah sakit di wilayah Xian.

Mengutip dari laporan Xinhua, perwira tersebut mendapat luka dalam sebuah latihan dan kondisinya terus memburuk.

Baca Juga: China Jumawa, Sekarang Sudah Produksi Misil Udara yang Bahkan Bisa Tembak Tank dan Kapal Induk, Ini Kehebatannya

Pesawat berjenis Y-9 tersebut diketahui untuk menjemput prajurit tersebut.

Penerbangan pesawat medis ini menjadi yang pertama dalam upaya peningkatan dukungan medis di perbatasan.

Pihak Beijing menyebutkan bahwa pesawat tersebut merupakan salah satu elemen dari upaya People's Liberation Army (PLA) untuk meningkatkan dukungan medis di dataran tinggi, terutama di perbatasan yang sedang diributkan dengan India.

Kini diketahui bahwa China dan India sepakat untuk berbagi perbatasan sepanjang 3.400 km di pegunungan Himalaya yang seluruhnya tidak memiliki garis demarkasi resmi yang jelas.

Baca Juga: Masih Adem Ayem dengan Aksi Tiongkok di Laut China Selatan Padahal Negara Lain Kebakaran Jenggot, Menlu Malaysia Disemprot Mantan Menteri

Penerbangan pesawat rumah sakit tersebut sempat mencuri perhatian publik lantaran insiden tewas mengenaskannya 20 tentara India di tangan tentara China.

Insiden meninggalnya tentara negeri Gangga tersebut setelah terjadi bentrokan antar kedua tentara perbatasan di Lembah Galwan.

Meski telah diketahui jumlah korban meninggal dari pihak India, sampai saat ini kepastian jumlah korban dari pihak China belum diketahui.

Tetapi pihak militer mengungkapkan jika jumlahnya tidak sebanyak korban yang diterima India.

Baca Juga: Makanya Tak Gentar Hadapi AS dan Sekutu, Ternyata China Punya Pendukung Kuat Selain Korea Utara, Kini Siap Hujat Balik Amerika Serikat!

Perwakilan militer juga menyebutkan bahwa perbaikan dalam dukungan medis sangatlah penting dalam menekan jumlah korban selama konflik China-India di wilayah perbatasan terjadi.

"Rumah sakit terbang Y-9 akan memainkan peran sangat penting untuk mengirimkan korban luka ke rumah sakit lokal yang terdekat dengan Himalaya,

yang telah dilengkapi dengan ruang oksigen hiperbarik untuk pertolongan pertama," kata salah seorang perwakilan yang tidak ingin disebut namanya dikutip dari South China Morning Post.

Baca Juga: Seperti Main Mata, Malaysia Dianggap Pro dengan Tiongkok di Laut China Selatan Gegara Ambil Tindakan Berbeda dengan Negara ASEAN Termasuk Indonesia, Ini Buktinya!

Salah satu pakar militer, Zong Zhingping mengungkapkan bahwa pengembangan pesawat medis Y-9 merupakan bagian dari reformasi militer untuk meningkatkan kesiapan tempur.

"Dukungan medis adalah metode pailing penting dan universal untuk mempertahankan kemampuan tempur pasukan,

terutama di medan yang sulit seperti dataran tinggi Tibet di mana Anda memerlukan peralatan khusus untuk menangani ketinggian dan aliran udara yang deras," ungkap Song.

Baca Juga: Carrier Battle Group US Navy Seliweran di Pasifik, China Cuma Bisa Diam

Pesawat rumah sakit tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Angkatan Udara China pada ajang Internasional Army Games bulan Juli 2018 silam.

Tapi pesawat medis ini baru melakukan debut publiknya dalam parade militer tahun lalu di Beijing dalam perayaan hari jadi Republik Rakyat China yang ke-70 tahun lalu.

Baca Juga: Terima Tantangan AS, Jepang dan Inggris di Laut China Selatan, Tiongkok Kebut Bangun 2 Kapal Induk Canggih Setara dengan HMS Queen Elizabeth, Siap Perang?

Pesawat ini dilengkapi dengan monitor kardiogram, respirator, dan peralatan lainnya.

Unit rumah sakit terbang ini mampu merawat 30 orang yang terluka selama penerbangan. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Xinhua, South China Morning Post