Mayat Manusia Dibuang Layaknya Bangkai Hewan, Heboh Video Petugas Medis Ber-APD Lengkap Tinggalkan Jasad Pasien Positif Covid-19 di Trotoar, Aksinya yang Terekam Kamera CCTV Viral

Rabu, 08 Juli 2020 | 13:13
Kolase tangkap layar NDTV via Tribun Style

Jenazah pasien Covid-19 dibuang ke trotoar.

Sosok.ID - Jenazah pasien positif Covid-19 seharusnya dimakamkan dengan prosedur khusus.

Agar nantinya virus corona tidak menularkan ke orang yang masih hidup.

Tapi tidak dengan jasad positif Covid-19 yang terekam dalam video viral ini.

Dinyatakan positif Covid-19, jenazah ini dibuang di trotoar oleh pihak rumah sakit di India.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Sudah Ditemukan China Sejak 7 Tahun Lalu, Strain Mirip Covid-19 Pernah Renggut 2 Nyawa Pekerja di Tambang yang Dipenuhi Kelelawar

Melansir NDTV, peritsiwa pembuangan tersebut terjadi pada Senin, 6 Juli 2020 waktu setempat di rumah samit di Bhopai, India.

Kejadian tersebut terekam CCTV di sekitar rumah sakit tersebut.

Dalam rekaman, terlihat dua petugas ambulans yang menggunakan APD lengkap mengeluarkan mayat dengan tandu lalu membuangnya di trotoar kemudian pergi begitu saja.

Mengetahui kejadian tersebut, penyidik pun diturunkan untuk mengusut kasus tersebut.

Baca Juga: Peduli Amat Tak Efektif Cegah Virus Corona yang Penting Bisa Pamer Harta, Pria Tajir Ini Nekat Jalan-jalan Pakai Masker Emas 24 Karat Seharga Rp 58 Juta

Korban merupakan seorang karyawan perusahaan distribusi tenaga listrik.

Ia dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena mengalami penyakit ginjal.

Namun pada beberapa hari terakhir, disebut dirinya mengalami kesulitan bernapas dan ada dugaan pneumonia.

Ketika dilakukan tes, ternyata korban dinyatakan positif terinveksi virus corona pada Senin, 6 Juli 2020 malam.

Baca Juga: Meski 80-100 Persen Mampu Bunuh Virus, Kalung Antivirus Corona Buatan Kementrian Pertanian Dicibir Ilmuwan Tanah Air: Adanya Kalung Tak Berpengaruh!

Sebelumnya, korban sedang dirawat di Rumah Sakit People di Bhopal, setelah dinyatakan positif Covid-19, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Chirayu.

Kepada NDTV, putra dari korban mengatakan bahwa sampel diambil pada hari Minggu kemudian hasil keluar pada hari Senin dan dinyatakan positif Covid-19.

Lanjutnya, korban sudah merasakan sakit sejak Januari lalu.

Kemudian korban dirawat di Rumah Sakit People pada 23 Juni.

Baca Juga: Patahkan Tudingan Terhadap Eropa, Peneliti Harvard Sebut Kemungkinan Virus Corona yang Kembali Mewabah di Beijing Berasal dari Asia Tenggara

Putra pasien bersikeras bahwa ayahnya tersebut masih hidup pada Senin pagi.

Setelah itu, ambulans membawa sang pasien menuju ke Chirayu Medical College.

Namun, ambulans kembali dan membuat heran sang anak.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di ambulans.

Baca Juga: Rhoma Irama Manggung Cuma Nambah Masalah, Ridwan Kamil Sampai Geram: Kalau Begini yang Repot Siapa?

Tetapi, mengapa pemerintah kabupaten harus memindahkannya ke Chirayu dan mengirim ambulans jika mereka membuangnya di jalan seperti ini?" tanyanya dengan heran.

Ia juga mengaku tidak pernah diberi informasi tentang hal tersebut dari pihak rumah sakit.

"Kedua rumah sakit itu salah, mereka tidak pernah memberi tahu kami," lanjut pemuda tersebut kepada NDTV.

Manajer Rumah Sakit People, Uday Shankar Dixit, mengatakan bahwa telah dilakukan sesuai protokol dan saat itu sedang dilakukan proses pengasapan rumah sakit.

Baca Juga: Gegara Puas Lihat Negaranya Tangani Virus Corona, Kim Jong Un Justru Marahi Pejabatnya, Kok Bisa? Ini Penyebabnya!

"Sesuai protokol dan instruksi IDSP (Integrated Disease Surveillance Program), sebuah ambulans dari Chirayu Medical College tiba.

"Tetapi setelah satu jam 40 menit mereka memberi tahu kami bahwa mereka akan kembali.

"Namun pada saat itu kami telah menyegel ICU dan memulai proses pengasapan rumah sakit sesuai protokol.

"Sementara proses itu masih berjalan, ambulans kembali," terang Uday.

Baca Juga: Walaupun Pandemi Virus Corona Telah Berakhir, Nadiem Makarim Ungkap Sistem Sekolah Daring Kemungkinan Akan Terus Berlanjut : Pembelajaran Jarak Jauh Ini akan Menjadi Permanen

Kejadian selanjutnya, staf ambulans nampak meminta tandu dari rumah sakit namun tidak mendapatkannya.

"Tetapi ketika kami menolak, mereka membuang mayatnya di jalan di luar rumah sakit.

Jadi setelah itu saya meminta staf kami untuk mengenakan kit PPE, menggunakan tandu kami dan mencoba untuk menghidupkannya kembali tetapi ia tidak bernapas," kata Dixit.

Direktur Rumah Sakit Chirayu, Ajay Goenka, mengatakan bahwa dokter dari rumah sakit People telah memanggil ambulans.

Baca Juga: Kabar Baik! Luhut Binsar Sampaikan Berita Positif Bagi Rakyat Indonesia di Tengah Pandemi Corona

Mereka memberitahu bahwa memiliki pasien gagal ginjal yang memiliki dialisis dan juga menderita penyakit jantung, namun dia stabil.

"Jadi kami memutuskan untuk mengirim satu ambulans dengan bantuan oksigen.

"Pengemudi menjemput pasien dan ketika dia mencapai dekat jalan VIP dia merasa kondisinya memburuk dan semakin kritis," ungkap Goenka.

Dengan memperhitungkan waktu dan jarak yang tidak memungkinkan, akhirnya ambulans memutuskan untuk kembali.

Baca Juga: Setelah Disalahkan Banyak Pihak, Wali Kota Surabaya Buka Suara, 90 Persen Tambahan Kasus Positif Covid-19 Disumbang Oleh Orang Kaya, Risma: Rata-rata Menengah ke Atas

"Dia menyadari karena lalu lintas akan memakan waktu sekira 45 menit untuk mencapai Rumah Sakit Chirayu.

"Jadi setelah berbicara dengan para dokter di rumah sakit People, ia memutuskan untuk kembali," lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa pihak petugas sudah melakukan upaya seperti CPR dan ambulans sudah dilengkapi dengan ventilator.

"CPR dan intervensi lain dilakukan oleh Rumah Sakit Rakyat.

Baca Juga: Pakar Sekaligus Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Soroti Keliru Strategi Pemerintah Hadapi Corona yang Kasusnya Semakin Meninggi di Indonesia, Ahli: Ada yang Salah...

"Ambulans kami yang lengkapi dengan ventilator sampai setelah 20-25 menit akan tetapi pasien sudah meninggal," ucapnya.

Ia kemudian membawa jenazah menuju kamar mayat.

"Kami membawanya ke kamar mayat, tidak berselang lama saya tidak mengerti otoritas dari rumah sakit People's menciptakan keributan tentang pengemudi yang kembali," tambahnya.

Pejabat wilayah Bhopal, Avinash Lavaina kemudian mempertanyakan mengapa hal tersebut bisa dilakukan oleh rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Corona Umpak-umpakan, RS Darurat Covid-19 Jakarta Malah Gelar Dangdutan Malam-malam, Netizen Geram: Ini Mau Saling Menularkan Virus atau Bagaimana?

"Bagaimana Anda bisa merujuk pasien ke rumah sakit lain tanpa menstabilkan kondisinya?

"Selain itu, ia dirawat di sana sejak tanggal 23 (Juni), jadi protokol apa yang mereka ikuti untuk memastikan dia tidak terinfeksi corona?

"Bagaimana mungkin seseorang yang dirawat di rumah sakit untuk lebih dari seminggu tiba-tiba menjadi positif corona?" tuturnya.

(Nafis Abdulhakim)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul TEREKAM CCTV, Detik-detik 2 Petugas Medis Gunakan APD Ini Buang Jenazah Positif Corona di Trotoar

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Style

Baca Lainnya