Follow Us

Meski 80-100 Persen Mampu Bunuh Virus, Kalung Antivirus Corona Buatan Kementrian Pertanian Dicibir Ilmuwan Tanah Air: Adanya Kalung Tak Berpengaruh!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 05 Juli 2020 | 15:13
Meski 80-100 Persen Mampu Bunuh Virus, Kalung Antivirus Corona Buatan Kementrian Pertanian Dicibir Ilmuwan Tanah Air: Adanya Kalung Tak Berpengaruh!
DOK. Humas Kementerian Pertanian

Meski 80-100 Persen Mampu Bunuh Virus, Kalung Antivirus Corona Buatan Kementrian Pertanian Dicibir Ilmuwan Tanah Air: Adanya Kalung Tak Berpengaruh!

Sosok.ID - Rencana Kementerian Pertanian memproduksi massal kalung eucalyptus yang diklaim antivirus corona mengundang berbagai respons.

Di media sosial, banyak yang mengkritisi langkah pemerintah ini.

Banyak yang mempertanyakan klaim antivirus corona di saat upaya penemuan vaksin dan obat Covid-19 masih terus dilakukan.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus corona.

Baca Juga: Patahkan Tudingan Terhadap Eropa, Peneliti Harvard Sebut Kemungkinan Virus Corona yang Kembali Mewabah di Beijing Berasal dari Asia Tenggara

"Saya tidak melihat relevansi yang kuat antara kalung di leher dengan paparan virus ke mata, mulut, dan hidung," kata Dicky dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Ia mengatakan, penularan Covid-19 terjadi melalui beberapa mekanisme seperti droplet aerosol yang terhirup hidung atau melalui sentuhan ke mata dan mulut.

Meski eucalyptus diketahui memiliki potensi antiviral, Dicky menyebutkan, riset tersebut dalam bentuk spray dan filter.

Itu pun baru pada jenis virus terbatas yang sudah umum, bukan Covid-19.

Baca Juga: Rhoma Irama Manggung Cuma Nambah Masalah, Ridwan Kamil Sampai Geram: Kalau Begini yang Repot Siapa?

Oleh karena itu, dia menganggap produksi produk eucalyptus yang ditujukan untuk mencegah virus corona terlalu dipaksakan dan berpotensi menimbulkan salah persepsi.

"Belum terbukti secara ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah tentang potensi mencegah virus SARS-CoV-2," jelas dia.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest