Sosok.ID - Adegan mengerikan saling bunuh ataupun sayatan benda tajam di tubuh hingga membuat darah mengucur biasanya disajikan di dalam sebuah film.
Bahkan terkadang dalam film juga menggunakan darah buatan tersebut sebagai pertanda maupun petunjuk agar alur cerita semakin menegangkan.
Ternyata hal tersebut juga terjadi di dunia nyata belum lama ini.
Seorang pria menuliskan pelaku penganiayaan pada dirinya yang menyebabkan nyawanya melayang.
Sebelum meninggal ia sempat menggoreskan darah yang mengucur dari tubuhnya sebagai petunjuk sosok pelaku.
Meski dalam keadaan kritis lantaran luka menganga yang membuatnya kehabisan darah dan kemudian meninggal, ia masih sempat menulis nama pelaku tersebut.
Dari petunjuk itu pula, pihak kepolisian langsung mengejar sosok nama yang ditulis menggunakan bercak darah tersebut.
Kejadian mengerikan bak di dalam film tersebut terjadi di India, tepatnya di daerah yang bernama Binar beberapa waktu yang lalu.
Insiden mengerikan hingga menewaskan seorang petani tersebut terjadi di sebuah desa bernama Urda, di Distrik Rohtas.
Lebih tepatnya sekitar 150 kilometer dari Patna.
Dari petunjuk korban melalui tulisan darah itupun kini polisi sedang mengejar pelaku pembunuhan.
Dadan Tiwari (65) adalah korban dari insiden penganiayaan kejam yang membuat nyawanya melayang.
Melansir dari Gulf News, Minggu (5/7/2020), Tiwari kala itu sedang terlelap di loteng rumahnya pada tengah malam saat kejadian penganiayaan pada dirinya terjadi.
Pria berusia 65 tahun tersebut didatangi seorang pria yang kemudian menyerangnya dengan membabi buta menggunakan sekop.
Pelaku penyerangan tersebut tidak lain adalah orang terdekatnya, yang ternyata adalah sang keponakan sendiri.
Dalam laporan kantor berita setempat, anak dari Tiwari tersebut menyadari ada suara seseorang sedang memukul.
Ia pun berlari ke aras sumber suara yang kemudian menemukan sang ayah telah terkapar bersimbah darah.
Anak dari korban tersebut sempat menanyakan siapa sosok yang nekat melakukan hal kejam tersebut hingga membuat ayahnya luka parah.
Kondisi luka dari Tiwari yang cukup parah dan mengeluarkan banyak darah membuatnya tak mampu berkata-kata.
Ia pun hanya bisa menuliskan sebuah nama dari darah yang mengucur di tubuhnya tersebut untuk menjawab pertanyaan sanga anak mengenai pelaku penganiayaan.
Meski kemudian Tiwari dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong akibat luka yang cukup parah yang ia derita.
Mengutip dari Gulf News, meski korban tak mengucapkan sepatah katapun mengenai kejadian tersebut, pihaknya telah mengantongi satu nama yang kini sedang dicari.
Nama dalam goresan darah dari korban tersebut tak lain adalah keponakan Tiwari sendiri.
"Tapi sebelum dia kehilangan kesadaran, dia menuliskan nama orang yang menyerangnya di dinding menggunakan darah," jelas Ramesh.
Petugas Rakesh Kumar menyatakan, begitu mendapatkan laporan dari Ramesh, mereka segera memproses dan berusaha menangkap pelakunya.
"Kami segera menggrebek rumah pelaku, namun dia menghilang. Kami tengah melakukan perburuan dan yakin pelaku bakal segera tertangkap," jelas Kumar.
Menurut Ramesh, sang ayah dianiaya hingga meninggal lantaran permasalah keluarga yang berhubungan dengan harta warisan.
Kenekatan pelaku lantaran masalah pembagian rumah warisan yang diinginkan oleh saudara dari Tiwari termasuk si pelaku.
Namun korban menolak pembagian rumah tersebut lantaran lebih ingin hidup bersama karena jika berpisah nama keluarga mereka bakal dicap jelek oleh masyarakat. (*)