Tunjukkan Otot Militer, China Sanggup Salvo 2.200 Rudal Balistik Antar Benua Berjangkuan 5.500 Kilometer

Rabu, 10 Juni 2020 | 13:42
China Military

Tunjukkan Otot Militer, China Sanggup Salvo 2.200 Rudal Balistik Antar Benua Berjangkuan 2.200 Kilometer

Sosok.ID - Entah ada gerangan apa China menunjukkan kekuatan Brigade Roket mereka.

Pasalnya Lembaga Penelitian Strategis Internasional (IISS) memperlihatkan jika China mempunyai 2.200 rudal balistik antar benua.

Jangkauannya pun tak main-main, yakni mencapai 5.500 km.

Perkiraan ini tertuang dalam laporan penilaian keamanan kawasan Asia-Pasifik tahunan yang IISS terbitkan pada Jumat (5/6) lalu, dalam bab bertajuk Akhir dari Perjanjian Jangka Menengah Jangkauan Nuklir: Implikasinya untuk Asia.

Baca Juga: Viral Mahasiswa Asal Indonesia Kena Rasis dan Dipukul di Amerika Serikat, Balasan Si Pemuda Pada Bule Itu Hingga Tersungkur di Tengah Jalan

Mengutip Defense News, lembaga think thank itu merilis laporan yang membahas topik keamanan regional, seperti hubungan China-Amerika Serikat (AS), Korea Utara, dan kebijakan Jepang.

Menurut IISS, ribuan rudal jarak pendek dan menengah China itu adalah aset penting dalam memberikan tekanan kepada Taiwan, yang China anggap sebagai provinsi pembangkang.

Meski begitu, China selalu menekankan, rudal balistik dan jelajah mereka hanya untuk tujuan defensif.

Rudal-rudal tersebut memberi China apa yang IISS gambarkan sebagai "keunggulan komparatif" di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Nekat Angkut Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Ranjang Rumah Sakitnya, Keluarga Malah Amuk Petugas Medis yang Ingin Bantu Proses Pemakaman, Ada yang Ngumpet ke Depot Pengisian Air Gegara Mobil Ambulans Jadi Sasaran Amukan

Sehingga, kecil kemungkinan Tiongkok akan dengan sukarela menandatangani pakta kontrol senjata potensial.

Laporan IISS menyebutkan, AS mungkin mengerahkan rudal sejenis ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengatasi ketidakseimbangan mereka dalam senjata itu dengan saingannya di wilayah tersebut.

Hanya, IISS mengingatkan, ada risiko dua kali lipat dalam pengerahan senjata-senjata semacam itu ke Asia-Pasifik.

China Military
China Military

Rocket Force PLA Army

"Memperburuk kekhawatiran China bahwa rudal akan diposisikan untuk digunakan melawannya, meningkatkan potensi respons dari China yang bisa mengarah pada siklus aksi-reaksi pengembangan dan penyebaran senjata dan berlanjutnya ketidakstabilan regional," sebut IISS.

Baca Juga: Bukannya Tidak Perhatian Tapi Demi Kebaikan, Ashanty Pilih Tak Banyak Mulut soal Perang Dingin Anak Sambungnya dengan Krisdayanti: Biar Adem Semua Dulu

AS kirim rudal pencegat ke Korea Selatan

AS juga dihadapkan dengan kesulitan mendasar, dengan sekutu dan mitra regional yang tidak mungkin menyetujui untuk menempatkan rudal semacam itu di wilayah mereka. Sebagian karena khawatir China melakukan pembalasan diplomatik dan ekonomi.

Laporan IISS menyatakan, China menargetkan ekonomi Korea Selatan sebagai tanggapan dan ketidaksukaannya atas sistem pertahanan rudal AS di negeri ginseng pada 2017.

Pada akhir bulan lalu, AS mengirim rudal pencegat baru ke pangkalan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area (THAAD) mereka di Korea Selatan, yang meningkatkan ketegangan dengan China.

Sebab, Beijing sejak dulu tegas menentang sistem pertahanan rudal AS di Korea Selatan tersebut.

Baca Juga: Taufik Hidayat Bongkar Sosok Pemuda yang Baru Saja Juara Dunia Ini Langsung Dilupakan Setelah Naik Podium: Juara Olimpiade, 2 Kali Juara Asian Games, Sekarang Apa?

Meski, Seoul dan Washington selalu menekankan, sistem ini hanya untuk mengatasi ancaman rudal yang semakin meningkat dari Korea Utara.

Mengutip kantor berita Yonhap, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, pengiriman rudal pencegat baru ke pangkalan AS yang terletak di Kota Seongju itu untuk menggantikan rudal yang lama.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan memastikan, tidak ada peluncur tambahan yang dikirim ke pangkalan.

Pasukan Amerika Serikat Korea Selatan (USFK) telah mengoperasikan enam peluncur rudal pencegat THAAD di Seongju sejak 2017 lalu.

Baca Juga: Asmara 3 Tahun Kandas Gegara Kekasih Diserobot Pria Lain, Pemuda 24 Tahun Terima Nasib Dinikahi Ibu Angkatnya Sendiri yang Lebih Tua 41 Tahun

USFK dalam pernyataan yang dikirim ke Yonhap menyatakan, langkah itu adalah untuk mempertahankan tingkat kesiapan "bertempur" yang tinggi, dan memberikan postur pertahanan gabungan yang kuat untuk melindungi Korea Selatan terhadap segala ancaman atau musuh.

Merespons pengiriman rudal pencegat itu, mengutip Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, Tiongkok mendesak AS untuk tidak merusak hubungan bilateral antara Beijing dan Seoul.

Menurut Zhao, Beijing dan Seoul telah mencapai konsensus yang jelas tentang resolusi bertahap untuk rudal pencegat THAAD, dan berharap Korea selatan mematuhi perjanjian tersebut. (*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "China punya 2.200 rudal berdaya jangkau hingga 5.500 km, respons Amerika?"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya