Bukannya Dilindungi dari Pergaulan Bebas, Orang Tua di Suku Ini Justru Suruh Anak Gadisnya Berhubungan Intim dengan Banyak Laki-laki Sampai Bertemu yang Pas untuk Dijadikan Suami

Minggu, 31 Mei 2020 | 15:13
vice.com

Tradisi membanguyn bilik bercinta untuk anak perempuan terjadi suku Kreungs di O'chum District, Ratanakiri, Kamboja

Sosok.ID - Orang tua yang memiliki anak gadis pastinya akan menjaga putrinya agar tak terjerumus dalam pergaulan bebas.

Sebab, hamil di luar nikah pastinya akan membawa aib bagi keluarga.

Tapi suku yang satu ini justru sebaliknya.

Pernahkah Anda membayangkan ada orang tua, khususnya ayah, yang sengaja membuatkan gubuk khusus untuk anak gadisnya bermalam dengan seorang pria yang berbeda setiap malam?

Baca Juga: Sukses Buat Penjajah Kapok Injakkan Kaki di Tanah Air, Inilah Tradisi Ngeri Suku Pedalaman di Kalimantan, Gemar Penggal Kepala Musuh untuk Dijadikan Koleksi hingga Mahar Pernikahan

Tentu saja hal ini terdengar sangat menyedihkan, apalagi jika harus membayangkan terjadinya kehamilan yang tak diinginkan.

Namun, faktanya, suku Kreung di Kamboja melakukan praktik tersebut. Bahkan masih berlangsung hingga saat ini.

Suku ini percaya, itulah cara terbaik bagi seorang anak gadis menemukan cinta sejatinya.

Ya, dalam tradisi suku Kreung para ayah wajib membangun gubuk cinta sehingga anak perempuan mereka dapat berhubungan seksual di dalamnya.

Baca Juga: Benci Laki-laki, Suku Ini Hanya Boleh Dihuni oleh Wanita, Begini Cara Mereka Dapatkan Keturunan Tanpa Suami

Para lelaki yang memiliki anak perempuan berusia 8-12 tahun akan membangun gubuk bilik untuk memberikan tempat anaknya melakukan hubungan seksual dengan anak laki-laki.

Kreungs adalah suku yang berbasis di daerah terpencil di timur laut Kamboja yang sangat liberal dan terbuka terhadap percintaan dan seksualitas.

Ketika seorang gadis mencapai usia pertengahan remaja, orang tuanya akan membangun gubuk bilik cinta kecil dan mendorongnya untuk bertemu dengan anak laki-laki yang berbeda.

Anak laki-laki ini diberi waktu untuk menghabiskan malam bersama mereka sampai anak perempuannya menemukan cinta sejatinya dengan siapa dia ingin menikah.

Baca Juga: Bikin Kaum Adam Iri, Pria Ini Bisa Hasilkan Uang dengan 'Merampas' Keperawanan Ratusan Gadis di Desanya, Kok Enak?

Mereka percaya tradisi ini adalah cara terbaik untuk menemukan suami terbaik untuk anak perempuan mereka.

Mereka percaya, pernikahan semacam akan membentuk hubungan yang tahan lama dan penuh kasih.

Gadis-gadis di Kreung yakin akan kemampuan seksualitas mereka dan tahu betul bagaimana menangani anak laki-laki.

Mereka tahu betul apa yang mereka inginkan saat menjalin hubungan dengan seorang anak laki-laki.

Baca Juga: Seperti Sangkuriang! Seorang Ibu Nikahi Anak Kandungnya Sendiri Usai Suaminya Mati, Ternyata di Indonesia Juga Ada Suku yang Praktekan Inses

Tradisi ini bisa mengejutkan siapa pun.

Di zaman modern di mana perceraian dan pemerkosaan umum terjadi di masyarakat, komunitas khusus Kreungs ini menikmati masyarakat yang minim perceraian dan pemerkosaan.

Kini Lembaga Swadaya Masyarakat yang beroperasi di wilayah Kamboja menyebarkan kesadaran tentang seks yang aman dan penggunaan kondom.

Salah satu gadis desa Kreung adalah Nang Chan.

Baca Juga: Malang Nasib Balita Ini, Usianya Baru 1 Tahun Malah Dinikahkan dengan Anjing, Baru Boleh Cerai di 'Perkawinan' Selanjutnya

Nang Chan adalah seorang gadis remaja berusia 17 tahun yang sekarang tinggal di sebuah gubuk bilik cinta di halaman belakang rumah orang tuanya.

Inilah ungkapan curahan hatinya tentang gubuk bilik cinta.

"Gubuk cinta memberi kita kebebasan dan cara terbaik untuk menjelajahi kekasih sejati kita.

Ketika anak laki-laki datang untuk bermalam bersama saya, jika saya tidak ingin mereka menyentuh saya, mereka tidak akan melakukannya.

Baca Juga: Yakini Bakal Terancam Tak Selamat di Alam Baka, Suku Pribumi Ini Jadikan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin untuk Calon Istri

Kita hanya akan bicara sebentar dan tidur.

Jika saya menemukan pacar istimewa dan kami berdua saling mencintai maka saya akan akrab dengannya dan bersenang-senang dengannya di gubuk saya.

Tapi jika saya berhenti mencintainya dan menemukan anak laki-laki lain yang saya lihat lebih menarik, maka saya akan berhenti berhubungan seks dengan pacar saya sebelumnya.

Saya pindah ke gubuk saya yang dibangun ayah ketika saya berusia 15 tahun dan sejak saat itu saya memiliki empat pacar yang pernah berhubungan intim.

Baca Juga: Terakhir di Dunia, di Indonesia Masih Ada Suku Kanibal yang Eksis Sampai Sekarang, Ini Kegiatan Mereka!

Saya tidak terus menghitung berapa banyak anak laki-laki lain yang tinggal di malam hari bersama saya.

Ada dua atau tiga saat ini.

Saya merasa tidak berkewajiban untuk berhubungan seks dengan anak laki-laki hanya karena dia tidur di sampingku.

Kami anak perempuan sangat bersikeras kepada anak laki-laki untuk membuktikan cinta sejati mereka sebelum keintiman dekat bisa terjadi.

Baca Juga: Pulau Ini Dihuni Suku Paling Berbahaya di Dunia, Parahnya Bertetangga Dekat dengan Indonesia

Saya khawatir dengan kehamilan yang tidak diinginkan tapi orang tua telah dengan jelas mengajarkan kepada kita bagaimana cara menghindarinya dan berhubungan seks hanya dengan anak laki-laki yang benar-benar kita cintai.

Jika seorang gadis hamil oleh seseorang yang tidak mencintainya, tapi anak laki-laki lain mencintainya maka dia akan menikahi gadis itu dan membawa bayi itu sebagai miliknya sendiri."

(Alfa Pratama)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Suku Ini Sengaja Bikin 'Gubuk Cinta' Agar Anak Gadisnya Bisa Berhubungan Intim dengan Pria Berbeda Tiap Malam

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya