Sosok.ID - Tri Rismaharini, atau yang sering disapa Risma naik pitam saat mengetahui dua mobil bantuan yang ia tunggu tak kunjung datang ke Surabaya.
Dua mobil bantuan berupa mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru berbelok ke arah kota lain di Jawa Timur.
Video kemarahan dari Walikota Surabaya itupun sampai viral di media sosial beberapa waktu ini.
Mobil PCR tersebut sedianya diperbantukan khusus untuk kota Surabaya untuk menjalankan tes Covid-19 di kota tersebut.
Namun ternyata justru mobil tersebut dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Padahal, Risma secara langsung telah berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintainya bantuan.
Hal tersebut dimaksudkan Risma agar cepat menangani warga Surabaya yang kini menjadi salah satu wilayah terdampak Covid-19 cukup parah di Indonesia.
Lantaran mobil PCR tersebut tak kunjung datang ke Kota Pahlawan, Risma pun sampai melapor pada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Melansir dari Kompas.com, bahkan Risma sempat menunjukkan bukti percakapan via pesan singkat dengan Doni pada wartawan.
Dalam percakapan tersebut, jelas Risma memohon bantuan alat fast lab untuk Kota Surabaya.
Doni Monardo pun menyanggupi permintaan dari Walikota Surabaya tersebut lewat balasany pesan singkatnya.
Namun saat Risma mengetahui mobil tersebut belum sampai di Surabaya, ia pun berusaha mencari informasi keberadaan mobil PCR tersebut.
Saat mengetahui mobil berbelok arah dan menuju kota lain, kegeraman Risma pun memuncak.
Dalam kesempatan itu, Risma tampak menelepon salah seseorang pejabat Pemprov Jatim sambil marah-marah.
Ia ingin memastikan langsung mengenai kabar mobil laboratorium yang dialihkan ke daerah lain di Jatim tersebut.
Di ujung telepon, suara Risma nampak meninggi.
Ia tidak terima karena bantuan mobil laboratorium dialihkan untuk daerah lain.
"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma dengan nada tinggi.
"Pak, saya enggak terima loh pak, betul saya enggak terima," ujar Risma di ujung telepon.
Kemarahan Risma tersebut bukannya tanpa alasan, ia merasa menyayangkan kejadian ini.
Sebab menurutnya pemerintah Kota Surabaya tengah berkejaran dengan waktu untuk segera memutus rantai penyebaran virus corona di kota itu.
Padahal Risma juga telah menyiapkan beberapa titik operasi untuk mobil PCR bantuan dari BNPB tersebut. (*)