32 Tahun Jadi Korban Penculikan, Pria Ini Akhirnya Bisa Bertemu Dengan Orang Tuanya Gegara Ingat Ucapan Ibunya Saat Berusia Dua Tahun

Rabu, 20 Mei 2020 | 11:35
Kolase CCTV via BBC

32 Tahun Jadi Korban Penculikan, Pria Ini Akhirnya Bisa Bertemu Dengan Orang Tuanya Gegara Ingat Ucapan Ibunya Saat Berusia Dua Tahun

Sosok.ID - Sepasang suami istri ini sempat merasa tak hidup tak tenang selama 32 tahun terakhir.

Mereka telah kehilangan anaknya yang jadi korban penculikan pada saat masih kecil.

Selama 32 tahun ini pun mereka tak berhenti mencari sang putra yang hilang entah kemana.

Namun keajaiban terjadi, sang anak kini berada di depan meraka meski telah banyak berubah.

Baca Juga: Terbongkar! Mantan ABK di Kapal China Sebut Kawannya Tewas Gegara Disiksa dan Mayatnya Dibuang ke Laut: Kepala Dipukul, Ditendang, Disiksa...

Hati pasangan suami istri ini sangat gembira bisa bersatu lagi dengan putranya yang hilang lebih dari 30 tahun.

Mao Yin, diculik saat dirinya berusia 2 tahun, atau tepat 32 tahun yang lalu.

Saat itu sang ayah sedang berhenti untuk mengambil air minum baginya dalam perjalanan pulang dari tempat penitipan.

Tiba-tiba sang anak menghilang tanpa jejak hingga berpuluh-puluh tahun.

Baca Juga: Kerahkan Tenaga Selama 4 Hari Hingga Kulit Gosong Kejilat Matahari,Sopir Bus Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki Sejauh 440 Km dari Jakarta ke Solo

Mengetahui anaknya menghilang, orang tua Mao pun tak patah arah, mereka mencari sampai ke suduh negara.

Dengan membagikan lebih dari 100.000 selebaran di setiap wilayah di China menjadi usaha orang tua Mao untuk menemukan anaknya.

Dan kisah pencarian anaknya yang hilang kini pun berakhir manis.

Mao yang telah menginjak usia 34 tahun kini bisa dipertemukan dengan orang tuanya selepas polisi setempat menggelar konferensi pers pada Senin (18/5/2020).

Baca Juga: Dita Karang, Catat Sejarah Jadi Orang Indonesia Pertama yang Berkarier di K-Pop, Ternyata dari 5 Anggota Hanya Dita yang Jadi Sorotan Media Korea Selatan!

"Saya ingin berterima kasih pada puluhan ribu orang yang membantu kami," kata sang ibu, Li Jingzhi.

Melansir dari South China Morning Post, Pria kelahiran 23 Februari 1986 ini bisa ditemukan lantaran hal yang unik.

Ia ditemukan karena masih ingat ucapan sang ibu saat dirinya masih berusia dua tahun.

Mengutip dari BBC, Selasa (19/5/2020), yang diingat Mao mengenai masa kecilnya adalah perkataan sang ibu.

Baca Juga: Identitas Sudah Ketahuan, Kapolda Sebut Penyerang Pos Polisi Paniai Warga Sekitar

(CCTV via BBC)
(CCTV via BBC)

Mao Yin (tengah) bersama orangtua kandungnya, Mao Zhenjing (kiri) dan Li Jingzhi (kanan). Mereka dipertemukan lagi setelah 32 tahun, setelah Mao Yin diculik pada 1988.

Kala itu ibunya sering berkata bahwa dia sebagai bayi yang sehat, lucu, serta pintar.

Kejadian itu bermula pada 17 Oktober 1988, saat itu, Mao Zhenjing membawa Mao kecil pulang dari tempat penitipan di Xian, Provinsi Shaanxi.

Saat Mao kecil haus, sang ayah berinisiatif untuk mampir di sebuah hotel.

Namun saat kembali dari mengambil minum, ayah Mao tak mendapati putranya di tempat tersebut.

Baca Juga: Jokowi Tak Masalahkan Pasar Ramai Lagi Walau Corona Masih Menghantui

Keluarga itu kemudian mencarinya ke sekeliling Xian, menempelkan poster di semua titik.

Suatu ketika orang tuanya pernah tertipu lantaran ada yang mengaku jadi Mao.

Ibu Li kemudian memutuskan mundur dari pekerjaannya, dan berkeliling membagikan 100.000 selebaran dengan harapan ada yang mengenali Mao.

Demi bisa bertemu dengan anaknya, mereka pun berusaha tampil diberbagai acara seperti X-Factor, namun usaha itu gagal.

Sampai akhirnya pada April, polisi menerima informasi dari seseorang yang tinggal di Provinsi Sichuan, sekitar 1.000 km dari Xian, yang mengaku mengadopsi bayi bertahun-tahun silam.

Baca Juga: Mengenai Kenaikan Iuran BPJS, Refly Harun : Negara Hadir untuk Ngambil Uang Masyarakat

Polisi kemudian menemukan Mao Yin, kini berusia 34 tahun dan melakukan tes DNA untuk menemukan kecocokan dengan Mao Zhenjing dan Li Jingzhi, hasilnya positif.

Mao, yang berganti nama menjadi Gu Ningning, kini mengelola bisnis dekorasi.

Dia mengaku tak tahu ke depannya, tapi dia ingin menghabiskan waktu dengan orangtua kandungnya.

Polisi menyatakan, dia dijual ke pasangan yang tidak punya anak sebesar 6.000 yuan, sebelum kemudian ditemukan lagi 32 tahun berselang.

Baca Juga: Plesetkan Nama Marga Latuconsina, Tidak Ada Pintu Maaf Bagi Rina Nose dan Andre Taulany

Pada 10 Mei, tepat saat Hari Ibu di China, Li diberi tahu oleh polisi.

"Ini adalah hadiah terbaik yang saya terima," ungkapnya saat itu.

Kini, polisi menyelidiki siapa dan bagaimana dia diculik pada 1988 silam. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : BBC, South China Morning Post

Baca Lainnya