Sempat Menghilang Tanpa Jejak, Anggota DPRD DKI Jakarta Termuda Ini Kembali Muncul Untuk Bongkar Kejanggalan Anggaran Covid-19 di Ibukota

Senin, 18 Mei 2020 | 16:17
KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI

Sempat Menghilang Tanpa Jejak, Anggota DPRD DKI Jakarta Termuda Ini Kembali Muncul Untuk Bongkar Kejanggalan Anggaran Covid-19 di Ibukota

Sosok.ID - William adalah salah satu anggota DPRD DKI Jakarta termuda.

Meski baru pertama kali jadi anggota dewan, William termasuk salah satu anggota yang aktif bersuara.

Bahkan beberapa waktu lalu dirinya sempat jadi sorotan lantaran kritiknya pada kejanggalan APBD Ibukota.

Kini ia pun kembali jadi sorotan lantaran kembali ungkap hal aneh dari anggaran pemerintah DKI Jakarta.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Marah Besar Gegara Mobil Seharga Rp 15 Miliar Dipakai Denny Cagur: Parah Banget...

Meski beberapa waktu yang lalu namanya sempat melambung saat kritik pemerintah Jakarta, dirinya sempat menghilang.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi partai baru, PSI ini memang baru pertama masuk di jajaran legeslatif.

Bisa dikatakan orang baru namun dirinya bukan orang sembarangan dan bukan anggota yang bisa diremehkan.

Anggota DPRD DKI Jakarta William kembali mengkritik langkah yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menanggulangi Covid-19.

Baca Juga: Anak Buahnya Loloskan 7 Orang dari Bangladesh yang Reaktif Rapid Test Saat PSBB, Gubernur Gorontalo Tak Bisa Tidur Gegara Hal Ini!

Politisi PSI ini menyebut, berdasarkan Pergub terbaru yang diberikan Anies kepada DPRD, DKI membutuhkan anggaran sekitar 2,8 triliun untuk penanganan Covid-19.

Dana tersebut diambil dengan cara memotong anggaran-anggaran yang tidak prioritas.

Menurut William, untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, Anies berencana memotong dana TKN ASN.

Baca Juga: Setelah 75 Tahun Merdeka, Untuk Pertama Kalinya Indonesia Miliki Pilot Jet Tempur Perempuan, Ini Sosoknya!

Padahal, Pemprov DKI memiliki anggaran untuk Ruang Terbuka Hijau yang cukupbesar.

"Ada 1,5 triliun untuk belanja ruang terbuka hijau, dan hanya dipotong sebesar 24 miliar untuk 1,5 triliun itu, untuk dimasukkan ke dalam penanganan Covid-19" ujar William kepada Kompas TV (18/5/2020).

Ia juga mempertanyakan, di saat pandemi ini, Pemprov DKI justru membayarkan komitmen fee formula E.

Baca Juga: Disebut Suka Marah-marah Tak Jelas Sampai Buat Reino Barack Muak, Tabiat Buruk Luna Maya yang Sesungguhnya Dibongkar oleh sang Sahabat : Tentu Saja Tak Didengar, Suka-suka Dia

“Yang menjadi ironi adalah, di saat yang bersamaan, Pak Anies membayarkan komitmen fee formula E 500 miliar”, ujar William kepada Kompas TV.

William meminta agar Gubernur DKI Jakarta lebih tepat dalam memotong anggaran yang tidak diperlukan.

Baca Juga: Tak Ada Adab! Detik-detik Perundungan Pada Bocah Pedagang Keliling Oleh Sejumlah Pemuda, Didorong, Diejek dan Dipukul Hingga Luka, Ini Videonya!

“Seharusnya, kita bisa terlebih dahulu memotong anggaran 1,5 triliun untuk RTH, lalu ada juga 1,2 triliun untuk trotoar. Jadi tidak perlu memotong anggaran dari TKD ASN kita. Mengapa Pak Gubernur terlebih dahulu mengorbankan ASN nya, memotong TKD nya sebesar 50 persen”, pungkasnya.

William yang kerap mengkritik kebijakan Gubernur DKI ini meminta, agar Anies dapat menjelaskan hal tersebut kepada publik secara transparan.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kompas TV dengan judul "William Kembali Bongkar Kejanggalan Anggaran, Kali Ini Dana Covid-19 di DKI Jakarta"

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas TV