Indonesia Tunjukkan Gejala Positif Corona yang Aneh, Ilmuwan Dunia sampai Heran

Minggu, 17 Mei 2020 | 20:00
lavanguardia.com

Ilustrasi penanganan virus corona

Sosok.ID -Virus SARS-CoV-2, diyakini telah bermutasi menjadi makin bervariasi.

Mutasi virus corona juga telah menyebabkan ilmuwan kesulitan mendeteksi gejala yang berubah-ubah.

WHO menyuarakan gejala Covid-19 ditandai dengan demam, batuk ringan hingga berat, juga sesak napas.

Namun di Indonesia telah ditemukan gejala baru yang mengherankan.

Baca Juga: Terlanjur Kehilangan 4 Jarinya Demi Kejar Uang Asuransi, Apes Emak-emak Ini Malah Terancam Masuk Bui 7 Tahun, Akal-akalan Karang Drama Dibacok Begal Justru Membongkar Kedoknya Sendiri

Gejala baru yang dialami oleh pasien yang positif corona di Indonesia bahkan disebut aneh dan membuat peneliti heran.

Seperti diketahui sebelumnya jika pasien positif virus corona (Covid-19) memang menunjukan gejala berupa gangguan di saluran pernapasan mereka.

Namun belakangan para ahli menunjukan adanya gejala baru virus corona pada pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Bahkan para peneliti menilai gejala yang timbul tersebut tak biasa jika dibandingkan dengan pasien Covid-19 di negara lain.

Baca Juga: Mendadak Purnawirawan Panglima TNI Bagikan 100 Perintah Allah SWT, Netizen Soroti Pekara Fitnah: Berarti Sangat Penting Sampai 2 Kali

Dilansir dari GridHealth.id, gejala baru ini diketahui telah dipublikasikan dalam jurnal National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI) dengan judul penelitian Gastrointestinal Presentation in Covid-19 in Indonesia.

Dimana penelitian tersebut menemukan pasien positif Covid-19 di Indonesia rupanya cukup banyak yang mengalami gejala berupa gastrointestinal alias gangguan pencernaan.

"Gastrointestinal adalah saluran pencernaan. Beberapa pasien Covid-19 datang dengan gejala sakit pada saluran pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah dan diare," ujar dr. Muhammad Khifzhon Azwar, salah satu tim peneliti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Baca Juga: Dokter Kadung Berang! Indira Kalistha Tetap Bakal Dilaporkan ke Polisi meski Sudah Mewek-mewek Minta Maaf usai Remehkan Corona: Konyol, Tetap Harus Diproses

Freepik
Freepik

Ilustrasi mual

Diketahui menurut Mayo Clinic, gastrointestinal merupakan peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus yang mengakibatkan seseorang mengalami muntah dan diare hebat.

Dalam masyarakat awam kondisi ini juga dikenal sebagai 'muntaber'.

Dr Khifzhon mengatakan selama ini pasien yang positif terinfeksi virus coronamenunjukkan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, yang biasanya mengarah pada flu atau pneumonia (radang paru).

Namun, para dokter menemukan gejala tidak biasa terkait saluran pencernaan pada beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Virus Corona Tidak Berasal dari Pasar Seafood di Wuhan, Studi Terbaru Klaim Covid-19 Ditularkan oleh Manusia, Bukannya Berasal dari Kelelawar Seperti yang Diyakini Selama Ini

Jurnal penelitian ini menjelaskan seorang pasien menunjukkan nyeri dada dan gejala gastrointestinal yang selanjutnya dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona setelah dirawat beberapa hari di bangsal standar.

"Di Indonesia ini termasuk gejala yang tidak biasa. Sebab, seperti dilaporkan BNPB, gejala nyeri perut terjadi pada 7,5 % pasien Covid-19," ungkap dr Khifzhon.

Dia juga menjelaskan saat jurnal tersebut ditulis, data gejala sakit perut atau gastrointestinal belum tersedia atau belum dilaporkan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Juga: Cara Suku Baduy Terbebas dari Virus Corona, Ternyata Sama dengan Provinsi Bali Tekan Penyebaran Virus Corona, Ternyata Ini Kuncinya!

"Data yang kami catat pada jurnal itu dari China, di sana pasien dengan gejala saluran pencernaan hanya terjadi pada 2% pasien postif Covid-19. Sedangkan, di Indonesia kasusnya lumayan tinggi 7,5%," jelas dr Khifzhon.

Dr Khifzhon menegaskan studi ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang bagaimana virus corona menginfeksi manusia.

Sebab, tak sedikit masyarakat yang memahami masuknya virus ini hanya menginfeksi saluran pernapasan.

"Bukan bermasuk menakut-nakuti. Melalui studi ini kami ingin menyampaikan virus corona ini dapat masuk dari mana-mana, jadi perlu berhati-hati," imbuhnya.

Baca Juga: Sambil Mewek Akui Kebodohan Gegara Remehkan Virus Corona, Indira Kalistha Minta Maaf Usai Berhari-hari Dihujat Habis-habisan : Aku Nggak Tahu Omonganku Bakal Jadi Kayak Gini

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Baca Juga: Bisa Membantu Menemukan Vaksin Lebih Cepat, China Malah Akui Hancurkan Sampel Pertama Virus Corona Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia!

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Namun, gejala ini tidak terjadi pada semua pasien yakni hanyaterjadi pasien yang diteliti, datang dengan keluhan BAB cair atau diare, tanpa disertai batukl, demam, atau gejala umum Covid-19 lainnya

Baca Juga: Direktur WHO Sampaikan Pesan Tak Mengenakkan Mengenai Situasi Dunia Menghadapi Corona

"Oleh karena itu, dalam laporan tersebut kami juga mengimbau kepada dokter agar meningkatkan indeks kecurigaan pada pasien berisiko Covid-19, yang datang dengan gejala gastrointestinal," jelas dr Khifzon.

Artikel ini telah tayang di Gridhits dengan judul Muncul Gejala Baru Virus Corona yang Ditemukan Pasien Positif di Indonesia hingga Para Peneliti Heran dan Menganggapnya Aneh, Apa Itu?

(Safira Dita)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Grid Hits

Baca Lainnya