Gegara Pandemi, Keluarga Terkaya di Indonesia Harus Kehilangan Rp 196 Triliun Dari Kantong Mereka

Minggu, 26 April 2020 | 07:35
Kolase dari economictimes dan forbes

Gegara Pandemi, Keluarga Terkaya di Indonesia Harus Kehilangan Rp 196 Triliun Dari Kantong Mereka

Sosok.ID- Dampak virus corona telah dirasakan berbagai pihak tanpa terkecuali keluarga terkaya di Indonesia.

Bahkan pandemi ini membuat harta mereka lenyap ratusan triliyun begitu saja.

Hal itu dirasakan oleh keluarga yang telah berkecimpung di dunia bisnis di Indonesia ini yang telah mengantarkan mereka menjadi konglomerat.

Virus corona mengganggu pertumbuhan ekonomi global dan merontokkan harga saham maupun komoditas.

Baca Juga: Sedari Awal Nggak Usah Jadi Stafsus, Kekayaan Andi Taufan Garuda Sudah Cukup Hidupi 7 Keturunannya

Pendapatan dan bisnis para konglomerat pun terpuruk hingga mempengaruhi nilai kekayaan.

Salah satunya, kekayaan keluarga Djarum yang merupakan orang terkaya se-Indonesia kehilangan aset hingga US$ 11,55 miliar pada tahun ini.

Dengan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia Rp 15.553 pada Jumat (24/4/2020), aset yang hilang itu mencapai Rp 179,64 triliun.

Data bloomberg.com hingga 24 April 2020, beberapa nama konglomerat Indonesia yang masuk daftar 500 orang kaya dunia mengalami penyusutan harta.

Baca Juga: 3 Orang Pemudik Menangis Selama Dua Hari, Gegara Dikarantina Oleh Kepala Desa di Rumah Angker, Begini Kisahnya!

Budi Hartono dan Michael Hartono, dua bersaudara yang merupakan keluarga terkaya di Indonesia juga harus mengalami penurunan tersebut.

Budi, orang kaya nomor satu di Indonesia dan urutan 116 dunia tercatat memiliki kekayaan US$ 11,2 miliar dan telah berkurang US$ 5,88 miliar year to date (ytd).

Sementara Michael mencatatkan harta senilai US$ 10,7 miliar atau berkurang sekitar US$ 5,67 miliar ytd.

Baca Juga: Identitas Aslinya Dirahasiakan Selama 40 Tahun, Supir Bemo Ini Baru Sadar Ternyata Dirinya adalah Anak Kandung Soekarno yang Dititipi 'Bangsa dan Negara' oleh sang Plokamator

Pemilik Grup Djarum tersebut mengawali bisnisnya lewat perusaahaan rokok, namun kini Djarum memperluas lini bisnisnya ke sektor properti, perbankan, elektronik, pulp dan kertas, perkebunan, telekonomunikasi hingga yang teranyar merambah industri digital melalui perusahaan modal ventura GDP Venture.

Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan.

Baca Juga: Tanpa Canggung, Cut Tari Akui Sudah 3 Kali Ditiduri Ariel NOAH di Hadapan Mantan Suami, Yusuf Subrata : Manusia Memang Kerap Berbuat Dosa

Meskipun lini bisnis utama tak melantai di bursa, setidaknya terdapat dua perusahaan Grup Djarum yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Nah, sebagian besar aset yang hilang dari keluarga Hartono tersebut antara lain di BCA.

Baca Juga: Dikabarkan Sakit Parah, Jika Sampai Meninggal Inilah Sosok Pengganti Kim Jong Un

Akhir tahun 2019, harga saham BCA bertengger di level 33.425 dan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 816 triliun.

Pada perdagangan Jumat (24/4/2020), harga saham BBCA di level 24.600 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 606,51 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul: "Harta keluarga Djarum hilang ratusan triliun karena pandemi."

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya