Padahal Sudah 1 Bulan Isolasi Hingga 10 Kali Jalani Tes, PDP Corona Ini Tunjukkan Hasil yang Berubah-ubah, Bikin Dinkes Bingung Hingga Minta Tolong WHO

Selasa, 21 April 2020 | 12:00
SCMP

Padahal Sudah 1 Bulan Isolasi Hingga 10 Kali Jalani Tes, PDP Corona Ini Tunjukkan Hasil yang Berubah-ubah, Bikin Dinkes Bingung Hingga Minta Tolong WHO

Sosok.ID - Entah apa yang terjadi, hasil tes swab atau tes virus Corona seorang pasien PDP di Kecamatan Sawan, Buleleng terus berubah-ubah.

Sudah terhitung 10 kali pasien PDP Corona di Kecamatan Sawan ini menjalani tes swab atau tes virus Corona.

Namun lantaran hasil tes swab pasien PDP Corona yang terus berubah-ubah ini, Dinkes Buleleng akhirnya minta tolong kepada pihak WHO.

Baca Juga: Sang Ibu Tetap Setia Menunggunya Hingga Teteskan Air Mata di Detik-detik Terakhir,Nunung Pernah Merasa Punya Dosa Besar Usai Lempar Uang ke Wajah Ibunya: Itu Dosa yang Nggak Akan Saya Lupakan

Ya, seperti yang kita ketahui, semakin hari penyebaran virus Corona di Indonesia kian mengganas.

Mengutip Kompas.com, terhitung sejak Minggu (19/4/2020) kemarin, kasus positif virus Corona di Bali mencapai angka 135 kasus

Sedangkan jumlah kematian yang disebabkan oleh infeksi Covid-19 tercatat sebanyak 3 orang.

Baca Juga: Tak Lazim, Warga Probolinggo Dikejutkan Dengan Kemunculan Ubur-ubur di Sungai, Jumlah Tak Terhingga Sampai Tutupi Permukaan Air, Pertanda Apa?

Sebagi langkah pemetaan kasus positif Corona, tes swab atau tes PCR adalah salah satu hal yang gencar dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan di Bali.

Dan selama ini memang tes swab dianggap sebagai salah satu cara paling valid untuk menentukan seorang pasien terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Namun apa jadinya, bila tes swab yang dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi infeksi virus malah menunjukkan hasil yang tidak valid?

Baca Juga: Kabar Gembira, 50.000 Mesin Pendeteksi Virus Corona Tiba di Indonesia, Kini Bisa Targetkan 10 Ribu Tes Perhari: Akan Bisa Memetakan Lebih Tepat Covid-19 di Mana Berada

Ya, belum lama ini seorang pasien PDP di Bali memiliki hasil tes swab yang selalu berubah-ubah.

Mengutip Kompas.com dan Tribun Mataram, pasien tersebut adalah salah satu PDP yang tengah diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penangangan (GTPP) Covid-19 di Buleleng, Gede Suyasa.

Baca Juga: Anggapan Virus Corona Ditemukan di China Maka Anda Salah Besar, Negara Inilah yang Pertama Kali Memergoki Adanya SARS-CoV-2

Berdasarkan keterangan dari Gede Suyasa, pasien PDP ini telah menjalani tes swab sebanyak 10 kali.

Namun hasil tes selalu berubah-ubah, dari negatif ke positif lalu negatif lagi.

Tidak sekali pun hasil tes menunjukkan negatif secara beruntun sebanyak 2 kali.

Baca Juga: Hati-hati, Muncul Deskriminasi Covid-19 Berdasarkan Gender, Potensi Kematian Pria Terjangkit Virus Corona Ternyata Jauh Lebih Tinggi Ketimbang Wanita

Bahkan ketika di tes untuk terakhir kalinya pada Sabtu (18/4/2020) hasil menunjukkan positif terinfeksi hingga pasien belum bisa dinyatakan sembuh.

Hasil tes swab yang terus berubah-ubah ini lantas membuat Dinkes Buleleng kebingungan.

"Dan ini memang cukup membingungkan karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah.

Baca Juga: Ahli Beberkan PSBB Tak Bisa Memutus Rantai Penyebaran Corona, Presiden Jokowi : Saya Ingin Ada Evaluasi Total

Dari positif beberapa kali jadi negatif, habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," ungkap Gede Suyasa seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Agar tak menimbulkan kerancuan, pihak Dinkes Buleleng akhirnya melaporkan hal ini kepada perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang ada di Jakarta.

Dalam laporannya, pihak Dinkes Buleleng meminta tolong WHO untuk menganalisis penyebabnya.

Baca Juga: Jumlah Jenazah Pasien Corona Terlalu Banyak Hingga Dibiarkan Menumpuk, Pria Ini Sampai Bayar Staf RS Jutaan Rupiah untuk Cari Jasad Ayahnya, Sekalinya Ketemu Malah Salah Mayat

"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Jakarta dengan Kadiskes langsung," lanjut Gede Suyasa.

Harapannya, bila penyebab sudah diketahui, akan ada penanganan khusus terhadap pasien tersebut.

Sebab, meski sudah diisolasi selama 1 bulan, hasil tes terus menunjukkan perubahan.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribun Mataram

Baca Lainnya