Area Perang KKB Papua vs TNI-Polri Meninggalkan 2 Mayat Warga Sipil Tanpa Kaki yang Tertimbun Pasir, Satgas Diduga Salah Sasaran Tembak

Jumat, 17 April 2020 | 15:15
paskhas.mil.id

Irjen Paulus mengatakan bahwa wilayah PT Freeport Indonesia, khususnya area Kuala Kencana telah menjadi medan perang KKB Papua melawan TNI-Polri.

Sosok.ID - Dua pendulang emas tradisional pada Senin (13/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIT, menemukan dua mayat tertimbun pasir di area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua.

Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan tanpa kedua kaki.

Meninggalkan aroma tak sedap dan menyisakan bagian tubuh, tangan, serta kepala yang sudah tidak dapat dikenali lagi.

Mengutip Kompas.com, saat itu Demian Hagoha dan Wilhemus Baker, pendulang emas yang menemukan jenazah korban baru selesai makan siang di kamp.

Baca Juga: Tandi Kogoya, Sosok Baru di KKB Papua yang Lebih Nekat Ketimbang Pemimpin Sebelumnya, Penembak WNA di Kawasan Ketat Pengamanan Freeport

Saat hendak kembali ke Kali Kubur untuk mendulang emas, keduanya melihat mayat tertimbun pasir.

Sontak mereka melapor kepada sekuriti PT Freeport.

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Kuala Kencana.

Adapun dua jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Eden Armando Debari dan Ronny Wandik, dua warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.

Baca Juga: Lagi! Peluru KKB Berondong Satgas Amole PT Freeport Indonesia,Satu Anggota Brimob Terluka, Pasukan TNI-Polri Siagakan Aksi Susulan

Identitas sempat sulit dikenali

Sesaat setelah mendapatkan laporan, Kapolsek Kuala Kencana Iptu Yulius Harikatang bersama jajaran Polsek Mimika Baru, dan Polres Mimika mendatangi TKP.

Dari olah TKP, petugas tidak dapat menemukan identitas mayat.

Saat tim Inafis Satuan Reskrim Polres Mimika menggunakan alat sidik jari, hasil pencarian juga tidak diketahui.

Baca Juga: Detik-detik 2 Anggota KKB yang Serang Freeport Disergap Aparat di Tempat Persembunyannya Hingga Tewas

"Saat dicek sidik jari menggunakan alat, mayat belum terdaftar di Dukcapil Kabupaten Mimika. Artinya belum punya KTP," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam keterangan tertulisnya, Senin malam, dikutip dari Kompas.com.

Sempat dinamai Mr. X, mayat dua warga itu lantas divisum di RSUD Mimika.

Hasil visum menunjukkan identitas warga sipil itu sebagai Eden Armando Debari dan Ronny Wandik warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.

Baca Juga: Baku Tembak TNI-Polri Sergap Dalang Pembunuh Karyawan PT Freeport di Distrik Iwaka, Berondong Peluru Aparat Tewaskan 2 Anggota KKB Papua

Tertembak saat mencari ikan

Melansir Kompas.com, Karel Imingkawak mewakili keluarga Eden Armando Debari dan Ronny Wandik mengatakan jika dua kerabatnya tertembak saat cari ikan di Kali Male 34.

Keluarga juga membantah bahwa kedua korban tergabung dalam anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

"Keduanya kala itu hanya mencari ikan di Kali Mile 34," kata Karel di RSUD Mimika.

Peristiwa tertembaknya korban telah menyakiti hati keluarganya, ungkap Karel. Ia pun meminta aparat untuk memproses hukum kematian Eden dan Ronny.

Baca Juga: TNI Pasang Target Lenyapkan Sosok Pengendali Perang KKB Papua, Dalang Semua Kerusuhan di Bumi Cenderawasih

Diduga korban salah tembak aparat

Setelah kabar meninggalnya korban terdengar, mulai tersiar bahwa korban merupakan anggota KKB Papua.

Namun hal itu tidak dibenarkan keluarga.

Saat ditanya mengenai dugaan Eden dan Ronny tewas tertembak saat operasi Satgas TNI di area PT Freeport Indonesia, petugas di Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab belum dapat memberikan jawaban.

Ia menyampaikan bahwa proses investigasi masih berlanjut demi mengungkap fakta sebenarnya.

Baca Juga: Endus Pergerakan Utusan KKB Papua ke Distrik Iwaka, Polisi Ringkus 6 Penyuplai Bama dan Kantongi Nama Pemasok Amunisi Kriminal Kali Kopi di Mimika

Diketahui usai kejadian penemuan itu, Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, bertemu keluarga dan kerabat korban di kamar jenazah RSUD Mimika.

Kedua jenderal bintang dua tersebut menyampaikan ucapan bela sungkawa atas kepergian korban.

"Saya dari pihak TNI yang pertama melihat kedua korban ini, saya mohon maaf atas situasi yang terjadi,"ujar Asaribab, dikutip dari Kompas.com.

"Tetapi untuk menyampaikan benar dan salah, nanti kita lihat dari hasil investigasi," lanjutnya.

Baca Juga: Kala Penembak Jitu Kebanggaan KKB Lekagak Telenggen Tewas Dalam Sergapan Pasukan Gabungan TNI-Polri

Proses hukum ungkap Asaribab, akan terus berlanjut untuk menemukan kebenaran.

"Dari hasil investigasi itu akan ada penyidikan sampai dengan pemeriksaan secara khusus. Jadi untuk memutuskan benar dan salah nanti hukum yang menyatakan," tambahnya.

Lokasi penemuan mayat adalah area perang KKB Papua

(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw

Tak lama setelah kejadian, Irjen Paulus Waterpauw menyampaikan bahwa lokasi penemuan mayat Eden dan Ronny merupakan area perang.

Sehingga sangat berbahaya jika warga sipil masuk ke dalamnya.

Baca Juga: Kali Ini Bukan KKB Papua, Petinggi Tingkat RT di Mimika Digelandang Polisi gegara Bikin Rusuh, Ancam Bakal Bakar Wisma Atlet Pasien Corona

Mengutip Kompas.com, Paulus mengatakan, wilayah area PT Freeport Indonesia, khususnya di sekitar area Kuala Kencana telah diimbau oleh KKB sebagai medan perang melawan TNI-Polri.

“Sebenarnya sudah ada imbauan wilayah perang oleh KKB, mulai Tembagapura sampai Kota Timika, termasuk area Kuala Kencana. Karenanya, saya minta masyarakat tidak berada di area tersebut,” kata Paulus di Timika, Rabu (15/4).

Paulus meminta agar masyarakat tidak memasuki wilayah Kuala Kencana, mengingat keberadaan KKB yang sewaktu-waktu bisa menyerang.

Seperti dilaporkan sebelumnya, KKB Papua bahkan telah menewaskan seorang WNA karyawan PT. Freeport pada 30 Maret lalu.

Baca Juga: Teror KKB Berondong Harta Benda Warga Sipil, Buron Negara Veronica Koman Klaim Pengungsi di Timika Bukan Sebab OPM

“Daerah Kuala Kencana sudah dimasuki oleh KKB, sehingga siapapun yang masuk akan dilihat dan diamati. Jangan sampai salah satu pemasok bahan makanan ke KKB atau orang yang jadi petunjuk KKB,” imbau Paulus.

Adapun selama operasi penegakan hukum yang dilakukan Satgas TNI-Polri sejak bulan Maret hingga April di wilayah Mimika, 7 anggota KKB dinyatakan tewas dalam kontak senjata. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya