Tak Puas Kambinghitamkan Obama Terkait Merebaknya Corona di Amerika, Donald Trump Kini Salahkan WHO atas Kematian Warganya: Mereka Benar-benar Luput!

Kamis, 09 April 2020 | 15:00
Kolase Gridnetwork

Donald Trump

Sosok.ID - Amerika Serikat, menjadi satu-satunya negara di dunia yang melaporkan kasus infeksi virus corona lebih dari 300.000.

Hal itu menjadikan Negeri yang dipimpin Donald Trump sebagai negara terparah dengan kasus Covid-19 terbanyak melebihi Italia dan Spanyol, juga China.

Atas banyaknya kasus infeksi di Amerika, Trump sempat menyalahkan pendahulunya, Barack Obama.

Ia menyebut pemerintahan masa Obama tidak siap menghadapi wabah, sehingga Amerika tak punya amunisis dan suplai medis yang cukup untuk menolong rakyat.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Negara yang Terjangkit Virus Corona Cukup Parah, Presiden AS Donald Trump Justru Salahkan Barack Obama: Kami Tak Punya Suplai Kepada Medis!

Usai melampiaskan amarahnya pada Obama, kini Trump menyalahkan WHO.

Dilaporkan ada 2.000 jiwa melayang selama 24 jam terakhir di Amerika Serikat, New York jadi pusat pandemi, Donald Trump salahkan WHO karena terlambat peringatkan pandemi virus corona.

Jumlah pasien virus corona di dunia pada hari ini Rabu (8/4/2020) masih terus bertambah dan telah mencapai angka 1,4 juta jiwa.

Amerika Serikat merupakan negara yang terdampak paling besar, kini telah melaporkan 400 ribu jiwa yang terinfeksi.

Baca Juga: Donald Trump Sendiri Sudah Pontang-panting, Prabowo Justru Tetap Minta Bantuan Atasi Corona pada Amerika Serikat, Ini yang Terjadi..

Donald Trump Salahkan WHO

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

(ILUSTRASI) Pemakaman jenazah Covid-19

Dilansir Johns Hopkins University dari Wall Street Journal pada Selasa (7/4/2020), hampir 2.000 jiwa telah melayang karena virus corona yang menjadi pandemi di negara Paman Sam itu.

Lonjakan baru ini meningkatkan jumlah total korban virus corona di Amerika Serikat menjadi 12,854 jiwa, lapor Worldometers.

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara terparah yang terpapar virus corona.

Italia melaporkan 17,127 infeksi dan Spanyol dengan 12,854.

Baca Juga: 9 Bulan Lalu Tarik Ahli Epidemi di Tiongkok hingga Kolot sebut Covid-19 sebagai Virus China, Trump Kini Kesampingkan Gengsi dan Mohon Bantuan pada Rivalnya

Namun, Presiden Donald Trump masih mempertahankan pembelaannya terhadap kritik yang ia terima selama penaganan Covid-19 di negaranya.

Tentu tanggapannya terhadap wabah ini juga menjadi sorotan seteah menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kejadian pandemi ini.

“Mereka (WHO) salah mengira tentang pandemi ini."

"Mereka benar-benar luput tentang pandemi ini."

Baca Juga: Trump Melunak, Demi Hilangkan Wabah Virus Corona Presiden AS Hubungi Presiden China Xi Jinping untuk Kerja Sama Perangi Covid-19

"Mereka seharusnya bisa memperingatkan kita pada beberapa bulan yang lalu,” kata Donald Trump dilansir oleh New York Times (7/4/2020).

Presiden Amerika Serikat itu juga telah menghadapi banyak kritikan dari dalam dan luar negeri karena pernah mengacuhkan virus corona ini.

Bahkan suatu ketika virus corona ini dibandingkannya seperti flu biasa sebelum kemudian mengakui bahwa ini adalah keadaan darurat nasional.

Meski begitu menyalahkan pemerintah tidak akan membuat masalah selesai.

Baca Juga: Mengapa Trump Melakukannya? Ahli Epidemiologi Sengaja Ditarik agar Hengkang dari China, malah Bikin Laju Sebaran Covid-19 Tak Terdeteksi Lebih Awal dan Merebak di Dunia

kompas.com
kompas.com

Times Square, New York, Amerika Serikat.

Social Distancing di New York kemungkinan berhasil

New York telah memberlakukan social distancing di kota itu selama beberapa minggu terakhir.

Bahkan, Governor New York, Andrew Cuomo melaporkan bahwa jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan ventilator semakin menurun.

Dan ini menunjukkan bahwa kebijakan social distancing yang dilakukan oleh warganya telah berhasil mengurangi angka penularan.

Baca Juga: Diserang Meningitis, Glenn Fredly dalam Kondisi Payah Berusaha Tegar demi Kampanyekan Perangi Corona, Keluarga: Sekarang Perjuangannya Sudah Selesai

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 2.000 Jiwa Melayang pada 24 Jam Terakhir di Amerika Serikat, New York Jadi Pusat, Trump Salahkan WHO.

(Dhimas Yanuar Nur Rochmat)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : TribunStyle

Baca Lainnya