Bukan Mengusir, Ini Detik-detik Warga Kampung Berjejer di Pinggir Jalan Untuk Beri Semangat Tetangganya yang Positif Corona Saat Dijemput Petugas

Senin, 30 Maret 2020 | 17:50
(KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Bukan Mengusir, Ini Detik-detik Warga Kampung Berjejer di Pinggir Jalan Untuk Beri Semangat Tetangganya yang Positif Corona Saat Dijemput Petugas

Sosok.ID - Menjadi salah satu orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona mungkin adalah hal paling buruk untuk saat ini.

Bahkan tak bisa bertemu siapapun kecuali petugas medis tentu menjadi konsekuensinya.

Hal itu mungkin bisa membuat seseorang bisa sangat tertekan, hingga membuat kesehatannya bisa terganggu.

Oleh sebab itu, tugas orang terdekatnya adalah untuk memberi semangat dan dukungan agar orang tersebut bisa cepat sembuh dan terbebas dari virus corona.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Via Vallen Mendadak Tersungkur di Lantai dengan Gejala Kepala Pening Bak Dibanting, Dirujuk Dokter untuk Tes Covid-19, Apa Hasilnya?

Meski di lain tempat, seseorang akan cenderung menjahui orang yang dikenal lantaran dinyatakan positif covid-19.

Bahkan ada pula petugas medis yang sampai di usir dari lingkungannya lantaran menangani pasien positif corona.

Namun berbeda dengan apa yang dilakukan warga kampung ini dengan tetangganya yang dinyatakan positif corona dan dijemput petugas untuk dikarantina.

Respons warga Majene, Sulawesi Barat, saat ada orang yang dijemput karena positif terinfeksi virus corona sepertinya berbeda dari masyarakat di daerah lain.

Baca Juga: Pernah Santer Disebut Bakal Bersanding di Pelaminan, Anang Hermansyah Blak-blakan Ungkap Alasannya Tak Ingin Jalani Hubungan yang Lebih Serius dengan Syahrini, Sebut Selera Perangai Princess Mirip dengan sang Mantan Istri

Saat seorang warga yang positif virus corona dijemput untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, warga lain tampak menjauh dari rumahnya.

Namun, dari kejauhan, ada warga yang memberi dukungan moral untuk pasien tersebut.

Terdengar suara sembari sedikit berteriak, "semangat" beberapa kali saat si pasien sedang berjalan menuju ambulans yang telah berada di depan rumahnya.

Video proses evakuasi itupun kemudian menyebar dan menjadi perbincangan netizen di dunia maya.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Presenter Ini Mendadak Umumkan Kabar Duka di Tengah Wabah Virus Corona yang Melanda Dunia

Sesuatu yang mungkin baru kali ini terjadi di Indonesia saat salah satu pasien positif corona diberi dukungan moral yang sangat berharga untuk bisa membuatnya kembali pulih.

Melansir dari Kompas.com, beredarnya kabar mengenai salah seorang di Majene dijemput petugas rumah sakit lantaran positif corona itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Muhammad Alif.

Pada hari Minggu (20/3/2020) kemarin petugas medis menjemput satu pasien positif covid-19 di rumahnya.

"Iya, betul. Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, usai menggelar konferensi pers, Senin (30/3/2020).

Baca Juga: Kisah Pasien Positif Corona di Solo, Sembuh Setelah Rutin Konsumsi Jamu Tradisional Indonesia: Macam-macam Jamu...

www.freepik.com
www.freepik.com

Ilustrasi

Ia pun menambahkan bahwa proses penjemputan itu pun berjalan lancar sebab keluarga dan warga kampung bersikap kooperatif saat penjemputan berlangsung.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik, warga yang dijemput itu merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.

Warga tersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.

Menurut Rahmat, warga berusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.

Baca Juga: Beri Secercah Cahaya di Tengah Kalutnya Dunia Hadapi Virus Corona, Denny Darko Sebut Pandemi Covid-19 Tak Akan Bertahan Lama di Indonesia : Wabah Ini akan Berakhir dengan Sendirinya

"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3) sore. Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.

Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar, pasien ini sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.

Ternyata pasien tersebut dinyatakan positif covid-19 dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pun langsung bertindak dengan mendatangi rumah pasien untuk memintanya tidak keluar rumah.

"Dia tiba di rumahnya Sabtu (28/3/2020) malam. Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari provinsi menjemputnya," ujarnya.

Baca Juga: Berani Jamin Wabah Virus Corona di Indonesia Bakal Berakhir pada Bulan Juni, Pakar Ini Minta Pemerintah untuk Penuhi Satu Syarat, Apa Itu?

Pasien itu pulang ke Majene dengan mobil pribadi, berlima dengan keluarganya. Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah.

Bupati Majene Fahmi Massiara menegaskan akan memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga tersebut selama menjalani masa isolasi di rumahnya.

Baca Juga: Tak Minum Obat Avigan Maupun Klorokuin, Pasien Positif Corona di Solo Malah Sembuh

"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.

Hingga Senin (30/3/2020), jumlah pasien positif corona di Indonesia berjumlah 1.414 yang tersebar di 30 provinsi. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya