Angkut Tenaga Medis Corona, Pesawat Lionair Habis Dilalap Api saat Lepas Landas, Seluruh Penumpang Tewas

Senin, 30 Maret 2020 | 15:10
(MIAA Media Affairs Office)

Palang Merah Filipina mengkonfirmasi kematian pekerja medis yang menuju Jepang.

Sosok.ID - Pesawat Lionair Filipina, meledak saat lepas landas di Bandara Internasional Manila, Minggu (29/3).

Lionair tersebut digunakan sebagai pesawat evakuasi medis, yang rencananya bakal bertolak ke Jepang.

Dikutip dari ABC, menurut Manajer Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila (NAIA) Ed Monreal, pesawat tersebut menuju ke Tokyo untuk melaksanakan misi medis, namun terbakar di dekat ujung landasan pacu.

"Sayangnya, tidak ada yang selamat dalam kecelakaan tersebut," kata Monreal dalam konferensi pers, dikutip Sosok.ID, dilansir dari ABC, Senin (30/3).

Baca Juga: Ditangan Luhut Jakarta Bisa Lockdown, Namun Kota-kota Ini Juga Terimbas : Kalau Memperdebatkan Masalah Ekonomi Terus Nggak akan Ketemu

Sebuah rekaman video yang beredar menunjukkan gumpalan asap membubung ke langit malam, ketika kru berusaha menyiram api di badan pesawat dengan busa.

Palang Merah Filipina juga mengkonfirmasi kecelakaan tersebut.

"Tim pemadam kebakaran dan medis kami sudah dikirim ke Terminal 2 NAIA untuk menanggapi insiden kecelakaan pesawat yang melibatkan Lion Air Flight RPC 5880," tulis ketua Palang Merah Filipina, Richard J Gordon, dalam unggahan Twitternya.

Richard mengatakan, korban tewas dalam kecelakaan tersebut terdiri dari 8 orang.

Baca Juga: Soroti Wabah Virus Corona yang Sukses Lumpuhkan Dunia, Mbah Mijan Sebut Ada Campur Tangan Manusia di Balik Covid-19 : Saya Tidak Percaya Bahwa Virus Semata-mata Wabah

"Penumpang yang terdiri dari petugas medis penerbangan, perawat, dokter, tiga awak pesawat, satu pasien dan rekannya ada di pesawat."

Melansir New York Times via Kompas.com, pesawat ini dipakai sebagai ambulans udara oleh Departemen Kesehatan dalam upaya menangani virus corona.

Rincian korban dalam kecelakaan itu yakni seorang pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, serta seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Menurut petugas bandara, landasan penerbangan saat ini tengah ditutup guna penyelidikan.

Baca Juga: Agar Tak Kluyuran, ODP Corona di Aceh Diberi Biaya Hidup Harian Rp 200.000 Per Hari

Pemerintah mengungkapkan, Lembaga Penelitian untuk Pengobatan Tropis, badan Filipina yang berada di garis depan memerangi penyakit ini, menggunakan pesawat yang sama dari perusahaan Filipina bernama Lionair untuk mengangkut pasokan ke para pekerja medis di garis depan di provinsi-provinsi di seluruh negeri.

"Pesawat itu terbakar dan meledak ketika lepas landas di landasan pacu NAIA 24. Apinya sangat besar," kata Richard, merujuk pada landasan pacu di Ninoy Aquino International Airport, dikutip dari Kompas.com.

Pesawat Lionair Filipina, digunakan untuk penerbangan sewaan oleh Departemen Kesehatan.

Melansir ABC, otoritas Filipina saat ini sedang mempertimbangkan grounding carrier.

Baca Juga: Lockdown India Ambyar! Ribuan Buruh Terlantar Nekat 'Merangkak' demi Pulang: Saya Takut Kelaparan, Bukan Corona

Adapun maskapai Lionair ini berbeda dengan maskapai Lion Air di Indonesia.

Lionair Filipina ini juga menyediakan layanan ambulans udara medis di seluruh Asia Pasifik.

Donaldo Mendoza, wakil kepala Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP), mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa pesawat Lionair yang dimaksud dianggap "layak terbang" berdasarkan catatan dan pilotnya telah disertifikasi dengan baik untuk terbang.

Sebelum kecelakaan, pesawat itu telah terbang ke provinsi Iloilo tengah pada hari Sabtu untuk mengirim pasokan medis tanpa ada insiden, kata Mendoza.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda-tanda Stres Berlebihan, dari Sering Masuk Angin Hingga Makan Kurang atau Bahkan Berlebihan

Namun, ia juga mencatat bahwa CAAP akan mempertimbangkan untuk tidak menggunakan Lionair karena kecelakaan terakhir ini adalah insiden fatal kedua dalam periode tujuh bulan.

Pada September 2019, pesawat evakuasi medis Lionair lain jatuh di Kota Calamba, selatan Manila, menewaskan sembilan penumpang di dalamnya.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk menghentikan seluruh armada ... ini cukup mengkhawatirkan," kata Mendoza.

"Jelas, kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap (kecelakaan itu) dan kami akan memberi tahu operator langkah-langkah yang harus diambil." lanjutnya.

Baca Juga: Ingin Covid-19 Segera Usai di Indonesia, Sebanyak 5.816 Orang Daftar Jadi Relawan Tangani Virus Corona, Ini Tugasnya!

Sementara itu, maskapai penerbangan Lion Air Group Indonesia menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum mempunyai anak perusahaan yang beroperasi di Filipina.

"Lion Air Group sampai saat ini tidak beroperasi baik secara berjadwal atau sewa tertentu (charter) di Filipina," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihartono, dalam keterangan tertulis, Senin (31/3), dikutip dari Kompas.com.

Danang berujar, Lion Air Group tidak memiliki anak perusahaan yang berbasis di Filipina.

Hal ini menegaskan bahwa maskapai Lionair Inc. di Filipina yang terlibat kecelakaan pada Minggu malam, tidak berkaitan dengan maskapai Lion Air Group di Indonesia. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Abc.net.au

Baca Lainnya