Sosok.ID - Merebaknya Covid-19 di dunia, membuat setiap orang berusaha mencegah, salah satunya yakni dengan menggunakan masker.
Namun kecerobohan meletakkan sampah masker, menimbulkan masalah baru.
Bukan hanya di bidang lingkungan, kecerobohan itu juga memberi efek ketakutan pada seseorang.
Begitulah yang dialami sepasang kekasih di China.
Seorang pelanggan di sebuah restoran China mengaku terkejut saat melihat hidangan yang disantapnya.
Pasangan kekasih dari Sanghai itu, menemukan adanya masker bedah yang telah direbus bersamaan dengan tauge dan bahan masakan lainnya.
Melansir Daily Mail, pasangan itu memesan sebuah makanan takeaway di tengah pandemi virus corona.
Warga Sanghai bermarga Yang itu memesan makanan melalui aplikasi pada Jumat (20/3/2020) lalu.
Asik menyantap hidangan sup, mereka melihat adanya masker wajah sekali pakai bernoda kuning dan setengah rusak.
Sontak kedunya merasa jijik sekaligus khawatir, mengingat situasi saat ini dimana masker dianggap sebagai salah satu alat pelindung diri (APD) untuk mencegah bersin berserakan.
Segera setelah itu, Mr. Yang menelepon pihak restoran dan mengajukan komplain.
Manajer restoran, yang dikenal dengan nama keluarganya Wu, meminta maaf kepada pelanggan dan mengakui bahwa itu adalah kesalahan koki.
Manajer restoran menawari pengunjung pengembalian uang penuh atas pesanannya, meskipun oleh Yang, uang itu tak diterima.
Mr. Yang lantas meminta Mr. Wu untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Manajer juga telah menawarkan tambahan uang sebesar 500 yuan (Rp 1,1 juta) kepadanya, tetapi Yang tetap menolak penggantian.
Dia meminta pihak restoran untuk mengeluarkan permintaan maaf resmi.
Namun pada hari Minggu (22/3), Wu mengubah pernyataan sebelumnya dan mengklaim insiden tersebut tidak disebabkan oleh restoran.
Ketika didekati oleh pers lokal, restoran waralaba dari rantai populer 'Masakan Yuxin Sichuan', juga menyangkal akan bertanggung jawab.
"Kami menyelidiki insiden itu dan tidak ada yang salah," kata Wu kepada Xinmin Evening News, dikutip Sosok.ID, dilansir via Daily Mail, Minggu (29/3).
"Kami tidak tahu bagaimana masker wajah bisa masuk ke sana," lanjutnya.
Melansir Shine.cn, Yang kemudian menelepon hotline perlindungan konsumen kota 12315 pada hari Senin (23/3).
Pihak berwenang dari Administrasi Regulasi Pasar Distrik Huangpu melakukan penyelidikan pada Selasa (24/3), setelah pelanggan mengajukan keluhan resmi.
Menurut pers setempat, para petugas telah melihat melalui rekaman CCTV restoran dan tidak menemukan masker wajah yang ditinggalkan.
Restoran itu berlisensi, dan staf persiapan makanannya terlihat mengenakan masker selama peninjauan rekaman pengawasannya, katanya.
Baca Juga: Berbagi IDEA, Tips Hadirkan Hunian Vertikal Garden di Rumah
Namun, tidak terlihat ada masker bedah sekali pakai yang ditinggalkan di dapur.
Pihak berwenang Huangpu mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.
Untuk mencegah potensi bahaya, pihaknya juga telah memerintahkan operator restoran untuk melakukan pemeriksaan sendiri.
Sementara itu, sebuah berita lain datang ketika restoran China lainnya memasang spanduk besar pada hari Senin (23/3) untuk merayakan fakta bahwa Amerika Serikat dan Jepang telah terkena virus corona.
Spanduk merah diletakkan di depan restoran dan berbunyi, "Selamat untuk epidemi Amerika dan hidup epidemi di Jepang kecil."
Pemilik waralaba restoran lokal di timur laut China Shenyang telah dipecat setelah perusahaan menghadapi reaksi keras di media sosial.
(*)