Bongkar Paksa Plastik Jenazah PDP Virus Corona, Keluarga di Sulawesi Utara Ngotot Pasien Meninggal Bukan Karena Covid-19, Sejumlah Warga Sempat Kontak Erat dengan Jasad

Jumat, 27 Maret 2020 | 07:00
Kolase Tribun Medan TV/Kompas TV

Sembrono! Keluarga Orang Meninggal yang Berstatus PDP Nekat Buka Plastik Pelindung dan Mandikan Jenazah Tanpa Alat Pelindung Diri, Pihak Berwenang Ambil Tindakan Tegas

Sosok.ID - Belum lama ini viral video di media sosial satu keluarga bersama sejumlah warga di Sulawesi Utara membongkar paksa plastik pembungkus jenazah PDP virus Corona.

Sebelumnya, jenazah PDP virus Corona di Sulawesi Utara ini diambil paksa oleh pihak keluarga dan masyarakat dari mobil ambulans lantaran tidak terima dengan prosedur standar yang dilakukan pihak rumah sakit.

Isak tangis keluarga dan sejumlah warga pun sempat mengiringi proses pemandian jenazah PDP virus Corona di Sulawesi Utara.

Diketahui, sejak Januari 2020 lalu, virus Corona telah menjadi momok yang begitu berat bagi seluruh orang di penjuru dunia.

Baca Juga: Tak Ada Rotan Akar pun Jadi, Tak Bisa Gelar Akad Nikah Secara Langsung Gegara Virus Corona, Pasangan Ini Langsungkan Ijab Kabul Secara Online

Pasalnya, virus mematikan yang menyerang saluran pernapasan ini telah menginfeksi lebih dari 467 ribu orang di dunia dengan persentase kematian yang cukup tinggi.

Mengutip Kompas.com, di Indonesia sendiri sejak Rabu (25/3/2020) kasus positif virus Corona tercatat telah mencapai angka 790 kasus dengan jumlah pasien meninggal 58 orang dan sembuh sekitar 31 orang.

Tingginya angka persentase kematian akibat virus Corona di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan standar untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

Salah satunya adalah prosedur standar pemulasaran jenazah terinfeksi Covid-19 seusai dengan yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Berhasil Didik Anaknya hingga Menjadi Orang Nomor 1 di Indonesia, Begini Sosok Ibunda Jokowi Dikenal Semasa Hidupnya, Selalu Rendah Hati dan Bersahaja

Bahkan meskipun jenazah tersebut meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan atau PDP, prosedur standar ini harus tetap dilakukan pihak rumah sakit untuk mencegah penularan virus.

Namun sepertinya, masih ada pihak keluarga yang kurang paham dengan prosedur standar ini dan berujung pada kesalahpahaman.

Seperti yang belum lama ini terjadi di Sulawesi Utara dan viral di media sosial.

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Kompas TV, belum lama ini viral di media sosial video satu keluarga di Sulawesi Utara mengambil paksa jenazah PDP dari ambulans.

Baca Juga: Sembrono! Keluarga Orang Meninggal yang Berstatus PDP Nekat Buka Plastik Pelindung dan Mandikan Jenazah Tanpa Alat Pelindung Diri, Pihak Berwenang Ambil Tindakan Tegas

Tak hanya mengambil paksa, pihak keluarga dan sejumlah warga membongkar paksa plastik kedap yang membungkus tubuh jenazah PDP virus Corona.

Aksi ini mereka lakukan diduga lantaran kurang paham dengan standar prosedur pemulasaran jenazah terinfeksi Covid-19 yang harus dilakukan pihak rumah sakit meski pasien tersebut masih berstatus PDP dan belum positif Corona.

Jenazah PDP virus Corona yang diambil paksa dari ambulans langsung dibawa dengan mobil pribadi menuju rumah duka di Kolaka, Sulawesi Utara.

Dilansir Sosok.ID dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (26/3/2020) pihak keluarga bersikeras jenazah tidak meninggal akibat infeksi virus Corona.

Baca Juga: Sering Diterpa Gosip Tak Sedap Seputar Hidupnya, Mulan Jameela Disebut Roy Kiyoshi Selalu Dekat Dengan Konflik

Diketahui dari video yang beredar di media sosial, pihak keluarga dan sejumlah pelayat membongkar paksa plastik pembungkus jenazah untuk melakukan prosesi pemakaman seperti biasa.

Sejumlah orang diketahui bahkan melakukan kontak erat dengan jenazah PDP virus Corona.

Mengutip Kompas.com, sebelumnya diberitakan seorang PDP Covid-19 berjenis kelamin perempuan (34) dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Bahteramas, Sulawesi Utara pada Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 WITA.

Pelaksana tuhas (Plt) Dirut RSUD Bahteramas, dokter Sjarif Subijakto mengatakan bahwa pasien ini mengalami gangguan Bronkitis Pneumonia berat dan merupakan rujukan dari RS Bhayangkara Polda.

Baca Juga: Belum Rampung Masalah Virus Corona, China Kembali Dipusingkan dengan Virus Baru yang Berasal dari Tikus dan Telah Memakan 1 Korban Jiwa, Begini Penjelasan Lengkapnya

Saat dinyatakan meninggal dunia, pasien PDP virus Corona ini langsung ditindak oleh tim medis dengan standar penanganan jenazah infeksi Covid-19 meski masih berstatus PDP.

Hal ini dilakukan pihak rumah sakit semata-mata untuk melindungi pihak keluarga dan para pelayat.

Namun saat peti jenazah akan dibawa menggunakan ambulans rumah sakit, dokter Sjarif Subijakto mengatakan keluarga pasien menolak dan mengangkut sendiri jenazah dengan mobil pribadi.

Melansir Kompas.com aksi yang dilakukan oleh satu keluarga di Kolaka, Sulawesi Utara ini sangat disayangkan Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sultra, Komisaris Polisi dokter Mauluddin.

Baca Juga: Dianggap Cerminan Buruk DPR sebab Nekat Keluyuran di Tengah Wabah, Krisdayanti Dicecar Masyarakat, Raul Lemos: Salahkan Saya, Jangan Istri Saya

Ia mengatakan situasi seperti ini bisa terjadi lantaran kurangnya pemahaman dan kepatuhan warga terhadap standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Meskipun jenazah tersebut masih suspect dan belum ada hasil dari laboratorium, ada baiknya bersikap waspada meski dalam keadaan tengah berduka cita.

Pasalnya, tindakan gegabah sekecil apapun di saat seperti ini dapat membahayakan orang banyak.

Lebih lanjut Mauludin mengatakan bahwa ia mengerti pihak keluarga bersikap seperti ini sebagai bentuk kasih sayang.

Baca Juga: Akui Kehebatan Mulan Jameela Saat di Ranjang, Ahmad Dhani Ungkap Posisi Maia Estianty yang Tak Akan Pernah Bisa Digantikan oleh sang Istri : Maia Tak Tergantikan

"Meski kami bisa pahami sebagai bentuk kasih sayang. Namun, dengan adanya virus dari orang ke orang atau dari jenazah ke orang.

Sehingga perlu masyarakat memahami sehingga tidak terjadi kembali jenazah disentuh. Meski masih PDP, kami anggap sebagai jenazah infeksi," ujar dia.

Lantaran aksi nekat keluarga dan sejumlah warga yang tidak mau patuh dengan standar prosedur, maka pihak berwenang berhak mengambil keputusan untuk memantau dan mengisolasi keluarga pasien PDP.

Hal ini disampaikan sendiri oleh Jubir Penanganan Covid-19 di Sulawesi Utara, Muhammad Aris.

Baca Juga: Tajir Melintir Sejak Lahir, Anak Sultan Ini Sudah Miliki Harta Triliunan Walau Baru Berusia 2 Tahun, Punya Istana hingga Hutan

"Kami saat ini sedang melakukan pendataan, siapa saja yang kontak langsung dengan jenazah.

Kemudian akan diperiksa dan dilakukan tindakan-tindakan selanjutnya, dan kami tetap akan menganjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dulu sambil kita menunggu perkembangan.

Tapi langkah awal saat ini, bahwa keluarga yang kontak langsung ini segera melakukan isolasi," tandas Dokter Muhammad Aris.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Kompas TV