Disimpan di Dalam Gudang, Ratusan Dus Masker RSUD Pagelaran Cianjur Raib Dicuri, Polisi Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam: Tak Ada Pintu dan Jendela yang Rusak

Selasa, 24 Maret 2020 | 18:00
Tribunnews.com/irwan Rismawan

Disimpan di Dalam Gudang, Ratusan Dus Masker RSUD Pagelaran Cianjur Raib Dicuri, Polisi Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam: Tak Ada Pintu dan Jendela yang Rusak

Sosok.ID - Penyebaran virus Corona yang begitu masif di Indonesia membuat sebagian orang menjadi panik dan cemas.

Kecemasan dan rasa panik berlebihan yang muncul akibat pandemi virus Corona ini membuat publik cenderung panic buying atau melakukan tranksaksi pembelian yang berlebihan terhadap bahan pangan dan apd.

Akibatnya, di sejumlah wilayah di Indonesia mulai mengeluhkan kelangkaan barang-barang tertentu akibat wabah virus Corona.

Salah satu yang paling parah adalah mulai langkanya alat pelindung diri (APD) di pasaran.

Baca Juga: Tak Mungkin Paksa Siswa Laksanakan UN di Bawah Ancaman Virus Corona, Mendikbud Tiadakan Ujian Nasional, Kelulusan Ditentukan dari Nilai Rapor

Ya, semenjak virus Corona merebak di Tanah Air dan mulai menelan korban jiwa, pemerintah akhirnya mengumumkan situasi darurat nasional.

Seiring keluarkan situasi darurat nasional, beberapa wilayah di Tanah Air mulai menghentikan kegiatan penduduk di luar rumah dan mengumumkan status Kejadian Luar Biasa atau KLB.

Mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga perekonomian pun dihentikan secara serentak selama beberapa waktu.

Kegiatan selain yang berkaitan dengan bahan pangan, kesehatan, jasa layanan dan pemerintahan dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Pilih Bungkam dan Vakum dari Dunia Hiburan Selama 19 Tahun, Mayangsari Akhirnya Buka Mulut Soal Kehidupannya Sebagai Istri Bambang Trihatmodjo: Hidupku Selalu Dibuat Drama

Setiap penduduk pun disarankan untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah yang sekiranya tidak penting.

Diumumkannya larangan melakukan kegiatan di luar rumah membuat sebagian orang rupanya menjadi panik dan cemas.

Beberapa orang bahkan nekat memborong kebutuhan pangan dan alat perlindungan diri seperti masker dan sarung tangan sintetik dalam jumlah besar-besaran.

Tindakan pembelian secara berlebihan ini akhirnya berakibat pada kurangnya ketersediaan barang di lapangan.

Baca Juga: Kabar Baik, Presiden Jokowi Umumkan Masyarakat yang Miliki Kredit Kendaraan Ataupun Usaha Cicilannya Ditangguhkan 1 Tahun Gegara Cocid-19, Ini Penjelasannya!

Tidak hanya pembelian secara berlebihan, oknum-oknum yang melakukan penimbunan pun menabah panjang daftar masalah di tengah wabah Covid-19 ini.

Akibatnya, sejumlah instansi kesehatan mulai mengeluhkan kelangkaan APD dan peralatan medis di pasaran.

Sekali pun ada yang menjual, harga yang ditawarkan sungguh tak masuk akal.

Tak heran bila kondisi seperti ini membuat banyak pihak frustasi.

Baca Juga: Jual Istri Melalui Sosial Media Seharga Rp 1,5 Juta, Pria Ini Perbolehkan Pasangannya Digauli Dua Pria Sekaligus, Ini Detik-detik Penggrebekannya!

Seperti yang belum lama ini terjadi di RSUD Pagelaran Cianjur.

Mengutip Kompas.com, belum lama ini ratusan boks masker di gudang farmasi RSUD Pagelaran, Cianjur raib dicuri orang tak bertanggung jawab.

Sebanyak 270 boks masker stok di gudang farmasi RSUD Pagelaran dilaporkan hilang dicuri pada Senin (23/3/2020).

Tentu saja laporan pencurian ini membuat Kapolres Cianjur, AKBP Juang Priyanto mengaku geram.

Baca Juga: Ampuh, Bukan Hand Sanitizer Atau Masker, Turki Malah Gunakan Parfum Untuk Matikan Virus Corona, Ternyata Ini Alasannya!

Pasalnya, pencurian masker tersebut dilakukan di sebuah rumah sakit dan di tengah penanganan kasus virus Corona yang terus bertambah.

"Pencurian masker di tengah kondisi seperti sekarang ini tentunya sangat tidak manusiawi," ungkap AKBP Juang Priyanto seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Demi mengungkap kasus tersebut, pihaknya kini telah mengumpulkan beberapa barang bukti.

Termasuk kesaksian dari sejumlah pegawai rumah sakit.

Baca Juga: Kondisinya Sempat Memburuk Saat Divonis Covid-19, Artis Ini Berangsur-angsur Membaik Setelah Rutin Munim Obat Malaria, Sejenis Dengan yang Dipesan Pemerintah Indonesia?

Melansir Tribunnews.com dan Kompas.com, Kapolres Cianjur, AKBP Juang Priyanto mengatakan ada kemungkinan keterlibatan orang dalam dalam kasus pencurian ini.

Pasalnya, berdasarkan penyelidikan Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Nikki Ramdhany, tidak ada kerusakan pada bagian pintu atau jendela.

"Ini ada indikasi orang dalam. Di satu sisi tidak ada pintu maupun kunci atau jendela yang rusak," ungkap AKP Nikki Ramdhany.

Kendati demikian, pihak kepolisian Polres Cianjur masih menunggu laporan resmi dari pihak rumah sakit terkait kasus hilangnya barang yang tengah langka di pasaran itu.

Baca Juga: Lantas Harus Bagaimana? WHO Nyatakan Lockdown Tak Berdaya Bendung Wabah Virus Corona

"Saya sudah kroscek ke pihak rumah sakit, mereka katanya masih inventaris barang dulu, apa saja yang hilang,"lanjut AKP Nikki Ramdhany.

Diduga kasus pencurian stok masker ini ada kaitannya dengan kelangkaan barang tersebut di tengah pandemi virus Corona.

"Ada sangkut pautnya juga, indikasi ke sana (kelangkaan masker di pasaran," tandas AKP Nikki Ramdhany.

Mengutip Kompas.com, terkait hilangnya 270 boks masker di RSUD Cianjur, Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Baca Juga: Tambah Lama, Prediksi Berakhirnya Wabah Corona Indonesia Mundur dari Perkiraan Awal

Pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres terkait hal ini. Kasus ini harus segera diungkap. Terlebih, saat ini keberadaan masker sangat dibutuhkan," pungkas Herman Suherman.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya