Sosok.ID - Virus Corona yang telah dinaikkan statusnya oleh otoritas kesehatan dunia (WHO) dari endemi menjadi pandemi beberapa waktu lalu membuat banyak negara siaga.
Tanpa tekecuali Indonesia yang telah mendeteksi beberapa orang meninggal dunia dengan positif terinfeksi virus tersebut.
Guna menanggulangi segala yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja membuat jajaran pemerintahan termasuk kementerian-kementerian mulai bersiaga seperti instruksi dari presiden.
Bahkan pemerintah pusat pun langsung merilis nama-nama rumah sakit yang menjadi rujukan bagi masyarakat yang dideteksi positif virus corona.
Namun usaha itupun mungkin masih dikatakan belum maksimal sebab ada beberapa kendala.
Bahkan banyak rumah sakit yang dijadikan rujukan pasien corona kini terlihat sepi.
Yang terakhir seperti apa yang beredar di sosial media mengenai suasana Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta bebetapa waktu yang lalu.
Salah satu rumah sakit rujukan dari pemerintah di provinsi Jawa Tengah itu terlihat sepi saat diketahui ada salah satu pasiennya yang dinyatakan positif corona meninggal dunia.
Bahkan pernyataan yang membuat terkejut publik adalah saat juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto di vlog dari artis Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu.
Di unggahan tersebut, Yuri secara blak-blakan menyebut ada beberapa rumah sakit yang menolak nama RS mereka dipublikasikan.
Hal itu menyangkut beberapa pertimbangan termasuk pertimbangan bisnis.
Melihat fakta di lapangan yang ada terhadap penanganan virus corona, salah satu menteri muda di Kabine Indonesia Maju pun mengambil sikap.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Erick Thohirberencana menyulap Hotel Patra Comfort, Jakarta untuk menampung orang dalam pengawasan (ODP)virus corona.
Selain itu, di Rumah Sakit Pertamina Jaya juga telah tersedia ruangan untuk pasien corona.
“Jadi nanti yang 65 itu (tempat tidur di RS) ditambah 52 (tempat tidur) yang di hotel untuk ODP, jadisafehouse,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam keterangannya, Selasa (17/3/2020).
Tak hanya itu, lanjut Arya, nantinya akan ada penambahan 90 tempat tidur untuk pasien penyakit tersebut.
Nantinya RS Pertamina Jaya akan memiliki fasilitas laboratorium pendeteksi virus corona, radiologi danruang isolasi.
“Jadi RS Pertamina Jaya akan gunakan bangunan lama di sekitar Cikini dan Pramuka. Itu ada ruangan isolasi bertekanan tinggi di tiga lantai, sehingga sistem penyaluran udarannya enggak terlewati virus,” kata Arya.
Arya menjelaskan, operasional seluruh bagian dari rumah sakit dan hotel yang telah disulap akan dipegang oleh 10 dokter spesialis, 8 dokter umum dan 3 perawat terlatih.
Dalam perkembangannya, hingga Selasa (17/3/2020) ini, kasusCovid-19telah mencapai angka 172 kasus positif, sebagaimana disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk PenangananVirus CoronaAchmad Yurianto.
Dengan demikian, jumlah ini bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir yang dilakukan pada Senin (16/3/2020) sore.
"Total ada 172 kasus, kasus meninggal tetap lima orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa sore.
Sejauh ini, Covid-19 telah menyebar ke sejumlah daerah, antara lain Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Kepulauan Riau.
Meski demikian, sudah ada 9 pasien yang dinyatakan sembuh dan bisa pulang dari total kasus yang ditemukan itu. (*)