Sosok.id - Seorang ibu pastinya tak tega melihat anaknya disakiti orang lain, apalagi ayahnya sendiri.
Tentunya berbagai cara akan dilakukan oleh seorang ibu untuk menghentikan aksi tersebut.
Bisa jadi dengan melaporkannya ke polisi atau membawa anaknya pergi jauh-jauh dari sang suami.
Namun, ibu yang satu ini justru memilih cara lain yang justru membuatnya tak beda dengan sang suami.
Melansir dari Mirror, seorang anak perempuan berusia 7 tahun ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan.
Diduga gadis asal Meksiko itu diculik seorang ibu yang berniat menghentikan kebiasaan suaminya untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anaknya.
Pasangan suami istri yang bernama Mario Alberto Najera dan Gladis Giovana Criz Hernandez itu kemudian diamankan oleh pihak kepolisian.
Usai mayat gadis bernama Fatima Anton itu ditemukan terbungkus plastik di dalam tong sampah di Tieuac, Mexico City.
Jasad Fatima ditemukan empat hari setelah ia menghilang pada 11 Februari 2020 lalu ketika menunggu ibunya menjemput di sekolah.
Rekaman CCTV menunjukkan tersangka perempuan menyusuri sepanjang jalan bersama gadis itu.
Untuk itu, Hernandez kemudian dituduh telah membawa pergi Fatima karena suaminya, Najera yang suka melakukan pelecehan seksual pada anak-anaknya sendiri.
Kantor Kejaksaan Agung Meksiko (FGJ) telah mengungkapkan bahwa ketiga anak tersangka, dua perempuan dan satu laki-laki, meunjukkan tanda-tanda penganiayaan dan pelecehan seksual.
Anak-anak yang masih berusia di bawah umur dan tak disebutkan namanya itu kini telah dtangani oleh FGJ.
Menurut laporan bibi Najera, Irma Reyes melaporkan keponakannya ke polisi setelah Hernandez meminta dirinya untuk mencarikan suaminya seorang pacar anak di bawah umur.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang bahwa pasangan itu bersembunyi di sebuah rumah milik mendiang ayah Najera di Kota Isdro Fabela.
"Mereka tak bisa bebas begitu saja, saya tidak ingin mereka (pemerintah daerah) memberi saya uang, saya hanya ingin keadilan," kata Reyes.
Ibu Hernandez, Marcelina Cruz Hernandez diketahui telah mengambil langkah hukum untuk mendapatkan hak asuh atas cucu-cucunya.
Pengacaranya, Angelina Urbina, mengatakan pada media lokal bahwa ibu mereka telah diabaikan setelah melaporkan kekerasan dalam rumah tangga.
Kepala pemerintahan Mexico City Claudia Sheinbaum mengatakan :
"Mereka adalah anak-anak dalam kondisi rentan dan kami akan memperhatikan mereka sehingga keluarga dapat memperoleh dukungan yang mereka butuhkan."
Pembunuhan yang mengejutkan ini telah memicu kemarahan masyarakat yang menentang kekerasan seksual terhadap anak perempuan di Meksiko.
Tagar #JuticiaParaFatima ramai-ramai digunakan di media sosial.
Hingga kini investigasi masih terus berjalan.
(*)