25 Tahun Mengabdi, Maskapai Penerbangan Malaysia Pecat Pramugarinya Cuma Gegara Berat Badan Nambah 1 Kg, Katanya Membahayakan Keselamatan Penumpang

Selasa, 25 Februari 2020 | 11:30
travelandleisure.com

Ilustrasi pramugari

Sosok.ID - Seorang pramugari yang telah mengabdi selama 25 tahun, tiba-tiba dipecat karena alasan yang sepele.

Pada tahun 2017, Ina Meliesa Hassim dipecat oleh salah satu maskapai penerbangan di Malaysia, hanya karena berat badannya bertambah 1 kg saja.

Seperti dikutip Sosok.ID, dilansir dari Daily Mail, Selasa (25/2/2020), Ina Hassim dipecat oleh Malaysia Airlines, meskipun telah puluhan tahun bekerja untuknya.

Ia merasa bahwa pemecatan yang dilakukan pihak maskapai tidak adil, sehingga ia menuntut Malaysia Airlines ke jalur hukum.

Baca Juga: Masih Percaya Takhayul, Sekretaris Kabinet Larang Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Kediri Agar Tak Lengser, Dari Bung Karno Hingga SBY, Ini Penjelasannya!

Ina melaporkan kasus tersebut berdasarkan hukum pengangguran yang diatur Pemerintah Malaysia.

Untuk bekerja sebagai pramugari di maskapainya, Malaysia Airlines memang memberlakukan sebuah aturan.

Berat tubuh pramugari yang bekerja disana maksimal adalah 132 pon, setara dengan 59 kg. Sementara berat Ina kala ia dipecat adalah 133 pon (60 kg).

Ina dalam sebuah penerbangan, ketika dicek oleh petugas, mendapati berat badannya kelebihan 1 pon dibanding aturan, dan langsung dipecat dari tugasnya sebagai pramugari.

Maskapai penerbangan tersebut mengklaim, aturan ketat tentang penampilan staf ditujukan untuk 'keselamatan penumpangnya'.

Baca Juga: Lagi-lagi Jakarta Banjir, Bamus Betawi Ajak Warga Bersyukur: Banjir di Hari Libur Itu Berkat Doa Gubernur Sholeh, Kinerja Anies Jauh Lebih Baik

Alasan ini sontak terasa sedikit 'menggelikan', mengingat tak adanya kaitan antara berat badan lebih 1 kg dan keamanan.

Meski telah menempuh jalur hukum, sayangnya gugatan Ina ditolak pengadilan.

Pada (12/2) lalu, Pengadilan Industri Malaysia memutuskan mendukung maskapaipenerbangan.

Ina lantas kehilangan kasusnya karena pemecatan yang tidak adil berdasarkan hukum pengangguran Malaysia.

Menurut The Independent, Ina Meliesa Hassim dipecat oleh perusahaan karena dia tidak berada dalam kisaran berat badan 'sehat' di Bagan Indeks Massa Tubuh.

Baca Juga: Kepala Sekolah Pacari Murid SD-nya Hanya Untuk Disetubuhi, Selalu Ajak Berhubungan Badan di Kantor Kepsek Dari Kelas VI sampai Kelas X

Malaysia Airlines mengklaim berat awak kabin sangat penting untuk menjaga keselamatan penumpang.

Hal ini dilakukan demi mempertahankan citranya sebagai maskapai premium.

Malaysia Airlines sudah memberlakukan aturan manajemen berat badan untuk anggota kru sejak tahun 2015.

Sebelumnya, Ina Hassim telah diberikan 18 bulan waktu untuk menurunkan berat badan.

Oleh karenanya, pihak maskapai meminta Ina untuk menghadiri pemeriksaan berat badan secara teratur dengan seorang profesional kesehatan.

Baca Juga: Awas Baper! Interaksi Maia Estianty dan Ahmad Dhani di Panggung Bikin Al dan Dul Senyum Sumringah: Selamat Malam Ibunya Al, El, Dul Tersayang, Lagu Ini Memang Aku Buat untuk Maya Waktu Itu..

Namun menurut maskapai, Ina Hassim telah gagal menghadiri beberapa pemeriksaan.

Sementara pengacara pramugari tersebut mengklaim bahwa apa yang dilakukan pihak maskapai sangat tak adil untuk kliennya.

Aturan seperti itu bahkan tidak berlaku bagi maskapai pesaingnya, seperti British Airways dan Lufthansa Airlines.

Menurut pengacara Ina, tidak ada masalah keamanan yang berhubungan dengan berat badan di maskapai-maskapai lain.

Mereka juga membantah jika Ina disebut tidak bekerja keras dan melakukan upaya terbaiknya untuk tetap beratahan di maskapai tersebut dengan menjaga berat badannya agar tetap sesuai aturan.

Baca Juga: Bukti Kesetiaan Anjing, Demi sang Pemilik, Seekor Pit Bull yang Tengah Hamil Tua Rela Korbankan Nyawanya dengan Melawan Ular Kobra yang Hendak Menyerang Keluarga Majikannya

"Pengadilan yakin bahwa perusahaan telah memberikan peluang dan peluang yang cukup kepada pemohon untuk mematuhi kebijakan perusahaan dan bahwa meskipun ada banyak peluang, pengadu secara konsisten gagal mencapainya, dalam hal ini adalah berat optimal," kata Ketua Pengadilan, Syed Noh Said Nazir.

Adapun Malaysia Airlines telah mengumumkan kebijakan terkait berat badan awak kabin pada tahun 2015, seperti berikut.

Baca Juga: Nikahi Ibunya Sampai Miliki 5 Anak, Bocah Berusia 9 Tahun Ini Minta Ayahnya Jadi Saksi Pernikahan

"Sebagai awak kabin, selain mempertahankan penampilan seperti yang ditetapkan oleh perusahaan, Anda juga bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan penumpang kami saat dalam penerbangan. Menjadi garda depan berseragam, kru kabin memberikan citra yang tak terlupakan di benak para tamu kami yang berharga."

"Dengan kebijakan ini berlaku, maskapai akan melihat awak kabin yang lebih sehat yang akan memproyeksikan gambar yang sesuai dengan staf kabin terbaik dunia serta untuk memastikan keselamatan penumpang ketika diperlukan."

(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Daily Mail