Sosok.ID - Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal Diamond Princess positif terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo sempat memastikan bahwa 78 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess dalam kondisi baik.
"KBRI Tokyo telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Keseluruhan WNI tersebut saat ini dalam keadaan sehat," tulis keterangan KBRI Tokyo dilansir dari laman resmi Kemenlu via Kompas.com, Minggu (9/2/2020).
Kapal pesiar mewah ini terkunci di Yokohama, Jepang sejak 3 Februari lalu.
Melansir Kompas.com, para penumpang terpaksa dikarantina selama 2 minggu terhitung dari 5 Februari 2020 hingga 19 Februari 2020.
Kapal yang mengangkut sejumlah 3.711 orang termasuk 1.045 kru kapal, harus dikarantina lantaran ditemukan 10 kasus virus corona di dalamnya.
Wabah corona diyakini dimulai dari seorang pria berusia 80 tahun dari Hong Kong.
Hingga Rabu (19/2/2020), kasus corona di kapal pesiar itu mencapai 545 kasus.
Adapun 3 WNI yang menjadi kru kapal, telah dikonfirmasi ikut terjangkit virus corona.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, 3 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess, di perairan Yokohama, positif terkena virus corona.
Informasi ini di dapatkan usai berkomunikasi dengan Dubes Jepang.
"Berdasarkan komunikasi kita terakhir, termasuk pembicaraan dengan Dubes Jepang, maka diperoleh informasi bahwa tiga dari 78 kru WNI dinyatakan confirm (positif)," ujar Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Menurut Retno, dua dari tiga WNI yang terinfeksi virus corona telah dibawa ke rumah sakit di Kota Chiba, Jepang.
Sementara satu orang lainnya masih menjalani prosedur untuk ke rumah sakit.
"Sehingga per detik ini, teman-teman, saya belum dapat menyampaikan satu WNI dibawa ke rumah sakit mana," kata Retno.
Sebelumnya, lewat KBRI Tokyo, Indonesia telah mengirim bantuan berupa penyediaan logistik bagi 78 WNI yang ikut terdampar di kapal Diamond Princess.
"Tim kami dari KBRI Tokyo terus melakukan komunikasi dengan 78 kru WNI tersebut, bahkan kita sempat mengirim beberapa keperluan logistik mereka," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Tutur Retno, hingga kini Indonesia masih terus melakukan komunikasi dengan 78 WNI disana, terlebih mengingat bahwa masa karantina akan berakhir pada 19 Februari 2020.
Retno juga meminta Kemenkes untuk menyiapkan tim yang akan diberangkatkan ke Jepang. Jika perlu, tim tersebut akan memfasilitasi kepulangan WNI ika diperlukan.
Kementrian Luar Negeri melalui Retno secara resmi juga telah melayangkan tiga permintaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Jepang.
Permintaan ini terkait keberadaan WNI di kapal Diamond Princess.
"Pertama meminta perhatian kondisi kesehatan para kru kapal, termasuk kru WNI yang jumlahnya 78," ujar Retno ketika bertemu dengan Dubes Jepang di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Permintaan kedua adalah Pemerintah Indonesia meminta informasi detail terkait akan dilaksanakannya penanganan kasus virus corona di kapal Diamond Princess oleh Pemerintah Jepang pada Rabu (19/2/2020).
Sementara permintaan terakhir yakni meminta otoritas Jepang untuk memastikan agar perusahaan dapat menjamin hak-hak kru kapal yang tidak terbangkang.
Adapun sebelum tiba di Yokohama, kapal Diamond Princess diketahui telah berhenti di sejumlah negara lain.
Negara tersebut antara lain Vietnam, Taiwan, serta Pelabuhan Kagoshima di Pulau Kyushu dan Pelabuhan Naha di Okinawa, Jepang.
Hingga kini, Indonesia masih belum melaporkan adanya kasus positif corona virus.
Sementara WNI di luar negeri yang telah terinfeksi Covid-19, berjumlah 4 orang. Dengan rincian 1 di Singapura, dan 3 di Jepang.
(*)