Anaknya Merintih Kelaparan, Ibu Miskin Ini Rela Gunduli Kepalanya dan Jual Rambutnya Seharga Rp 28 Ribu, Kisahnya yang Tragis Berakhir Bahagia Berkat Bantuan dari Orang Tak Dikenal

Jumat, 24 Januari 2020 | 04:45
BBC News via Tribun Madura

Ibu muda asal Tamil Nadu, India, Prema Selvam menjadi pemberitaan setelah menjual rambut seharga Rp 28.000 agar dia dan ketiga anaknya yang kelaparan bisa makan.

Sosok.id - Ibu mana yang tega melihat anak kandungnya menangis karena kelaparan.

Mereka pasti akan melakukan segala cara untuk memberi makan buah hati mereka sekalipun tak memiliki uang.

Entah bagaimana caranya, makanan harus didapat agar anak tak merintih kelaparan lagi.

"Putra saya Kaliyappan yang berusia tujuh tahun baru tiba dari sekolah dan meminta makan. Dia kemudian menangis karena kelaparan," kata Prema Selvam.

Baca Juga: Menjelang Keluarnya Hasil Otopsi, Desas-Desus Adanya Dugaan Pembunuhan Berencana Mendiang Lina Malah Menyeruak, Saksi Buka Suara

Ibu berusia 31 tahun yang bermukim di Distrik Salem, Negara Bagian Tamil Nadu, India, ini tidak punya apa pun untuk memberi makan putranya.

Dia merasa putus harapan.

Bahkan, hari itu, Jumat 3 Januari 2020, dia tidak memasak karena kehabisan bahan makanan.

Setelah serangkaian kejadian tragis, Prema sampai pada titik terendahnya.

Baca Juga: Kena Batunya! Beberkan Borok Saingan, Nasib Artis Kontoversial Ini Miris, Diboikot Stasiun TV Tanah Air

Dia mempertimbangkan untuk melakoni aksi nekad, namun masyarakat di sekitarnya memberi tanggapan secara dramatis.

"Hancur hati saya"

"Saya tidak punya apa pun untuk diberikan. Hancur hati saya. Saya pikir apa gunanya hidup jika saya tidak bisa memberi makan anak-anak saya sendiri," paparnya kepada BBC.

Prema tidak punya barang berharga, perhiasan, atau bahkan peralatan dapur yang bisa ditukar dengan uang.

Baca Juga: Sempat Sulit Dekati Lawan Jenis Gegara Anak Bungsunya, Sahrul Gunawan Akhirnya Berani Jalin Hubungan dengan Wanita 19 Tahun Lebih Muda Pasca Betah Menduda 4 Tahun

"Saya bahkan tidak punya 10 rupee (Rp 2.000). Saya hanya punya beberapa ember plastik."

Dia lantas menyadari dirinya punya sesuatu yang bisa dijual.

Menjual rambut

"Saya teringat sebuah toko yang biasa membeli rambut. Saya ke sana dan menjual seluruh rambut di kepala saya seharga 150 rupee (Rp 28.000)," kata Prema.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cetuskan Ide Destinasi Wisata Keraton Agung Sejagat, Sudjiwo Tedjo: Tak Elok Mengambil Keuntungan dari Orang yang Meringkuk dalam Penjara

Rambut manusia diperdagangkan di seluruh dunia dan India merupakan eksportir utama.

Sebagian umat Hindu di India kerap menyerahkan rambut mereka di kuil-kuil sebagai tanda berterima kasih karena doa mereka dikabulkan.

Rambut-rambut yang dijual kemudian dipakai sebagai perpanjangan rambut orang lain.

Suami bunuh diri

Baca Juga: Tak Terima Kepalanya Dikentuti 2 Kali oleh Tetangga yang Tak Terlalu Akrab, Pria Ini Tega Bacok Pasutri : Saya Sakit Hati!

Uang yang diterima Prema dari menjual rambutnya cukup untuk membeli makan siang di sebuah restoran kelas menengah di kota besar. Namun, di desanya, dia bisa membeli banyak hal.

"Saya membeli tiga bungkus nasi matang, yang satunya seharga 20 rupee (Rp3.800) untuk ketiga anak saya," tutur Prema.

Untuk sesaat, Prema dan ketiga anaknya bisa makan. Namun, Prema tahu dia sudah kehilangan opsi terakhir dan mulai khawatir bagaimana cara menyediakan makanan selanjutnya.

Selama bertahun-tahun dia bekerja bersama suaminya di pabrik batu bata dan mereka punya cukup uang untuk sekadar makan.

Baca Juga: Bisa Didarati Pesawat Pembom, Ini Dia Pangkalan Militer Modern Milik China di Pasifik, Hanya Berjarak 651 Km dari Wilayah Kedaulatan Indonesia

Suaminya mengambil pinjaman untuk memulai usaha pembuatan batu bata secara mandiri, namun rencana itu tidak berhasil dan frustrasi memuncak.

Pria tersebut tidak pernah mampu mendapatkan cukup uang dan mengalami depresi. Dia lantas bunuh diri tujuh bulan lalu dengan membakar dirinya sendiri.

Prema mempertimbangkan untuk mengikuti jejak sang suami setelah menjual rambutnya.

Upaya bunuh diri Prema

Baca Juga: Keasikan Main Game Sampai Lupa Waktu, Pria Ini Tiba-tiba Terserang Stroke Dan Tewas Mengenaskan, Padahal Masih Berusia 25 Tahun!

"Saya ke toko dan meminta racun serangga."

Namun, ketika melihat Prema dalam kondisi linglung, penjaga toko justru mengusirnya.

Dia kemudian pulang ke rumah dan memutuskan mencoba cara lain. Dia mengambil biji tanaman oleander dan mulai menggilingnya menjadi lembut.

Tiba-tiba kakak Prema yang tinggal di satu kawasan permukiman mampir ke rumah dan mencegah Prema menelan ramuan beracun itu.

Baca Juga: Terlihat Harmonis Saat Jennifer Dunn Pamer Kemesraan di Media Sosial, pakar Seksolog Malah Nilai Sebaliknya

Prema mengaku tekanan untuk mengembalikan uang yang dipinjam suaminya telah menghancurkannya.

Kerja berat

Prema adalah satu-satunya pencari nafkah di keluarganya setelah suaminya tiada. Seperti mendiang suaminya, Prema membuat batu bata—pekerjaan yang sangat melelahkan namun penghasilannya lebih baik ketimbang bertani.

"Saat saya bekerja, saya mendapat 200 rupee (Rp38.500) per hari, yang cukup untuk keperluan keluarga saya," kata Prema.

Baca Juga: Jadi Sorotan! Bintang Iklan Terkenal Ini Sukses Ubah Tampilan Bocah Raksasa dari Karawang, Sikap Santunnya Bikin Netizen Hormat!

Biasanya Prema membawa dua putranya yang masih kecil ke lokasi kerja karena mereka belum cukup umur untuk bersekolah.

Namun selama tiga bulan sebelum memutuskan menjual rambutnya, Prema kerap sakit sehingga tidak bisa memperoleh uang sebanyak biasanya.

"Saya tidak bisa membawa batu bata yang berat. Saya tinggal di rumah karena demam."

Utang menumpuk

Baca Juga: Hilang 3 Hari, Seorang Remaja di Sulut Ditemukan Tewas Terjepit di Dalam Pipa Beruran Besar, Tim Penyelamat Susah Payah Keluarkan Jenazah

Karena tidak bekerja, Prema mulai gagal membayar utangnya tepat waktu. Ketika pemberi utang mulai mendesak, frustrasinya meningkat.

Prema buta huruf dan tidak tahu bahwa pemerintah India punya sejumlah cara untuk menolong orang seperti dirinya.

Sistem perbankan formal di India dipenuhi aturan rumit sehingga sulit bagi kaum papa untuk mengakses pinjaman dengan bunga rendah.

Prema dan suaminya meminjam uang dari rentenir setempat dan tetangga-tetangganya.

Baca Juga: Bukan Gegara Anak Presiden, Ternyata Ini yang Bikin Tommy Soeharto Jadi Pengusaha Sukses: Karena Kepercayaan Dan Kejujuran

Karena itu, biaya pinjaman mahal dan bunganya tinggi.

Selagi Prema kerap sakit dan kian sulit mendapat uang, dia tenggelam dalam keputusasaan.

Pada momen itulah dia memutuskan menjual rambutnya dan bahkan mencoba bunuh diri.

Bantuan dari orang tak dikenal

Baca Juga: Alami Kesulitan Saat Lahirkan Anak Hingga Pendarahan Parah, Artis Berdarah Ningrat Ini Ngaku Trauma Pernah Melahirkan Dalam Keadaan Mati Suri

Beberapa hari setelah Prema mencapai titik terendahnya, seorang tak dikenal muncul tanpa diduga—yang belakangan mengakhiri keputusasaan Prema.

"Saya tahu Prema dari teman saya, Prabhu, yang punya pabrik batu bata di area itu," kata Bala Murugan.

Kisah perjuangan Prema mengingatkan Bala pada masa-masa kelam keluarganya. Bala tahu persis betapa kemiskinan bisa mendorong orang ke jurang depresi.

"Saat saya berumur 10 tahun, keluarga saya kehabisan makanan. Ibu saya menjual buku-buku dan koran bekas yang harganya ditentukan oleh berat di timbangan. Uangnya dibelikan nasi," tuturnya.

Baca Juga: Gondok Wajahnya 2 Kali Jadi Sasaran Lepas Kentut, Kuli Bangunan Ini Bacok Tetangga dan Istrinya Hingga Terancam Penjara 8 Tahun: Saya Dikentutin, Saya Sakit Hati!

Dalam kondisi patah arang, ibu Bala ingin mengakhiri hidupnya dan keluarganya.

Bala mengingat bagaimana ibunya menjajarkan dia dan adik-adik perempuannya. "Ibu saya menenggak beberapa pil dan, ketika adik saya hendak menelan pil-pil itu, ibu saya menghentikannya."

Ibu Bala berubah pikiran pada saat-saat akhir.

Keluarga Bala lantas melarikan sang ibu ke seorang dokter yang berhasil menyelamatkan hidupnya.

Baca Juga: 2 Kali Beli dan Pakai Kondom yang Sama Tetap Kebobolan, Pria Ini Tuntut Perusahaan Alat Kontrasepsi Ganti Rugi Gegara sang Istri Hamil dan Harus Jalani Aborsi

Seusai insiden itu, dan setelah bertahun-tahun berjuang, Bala mampu keluar dari lingkaran kemiskinan dan kini memiliki sebuah pusat grafis komputer.

Nasihat bersahabat

Bala menceritakan kepada Prema tentang kisahnya dan mendorong Prema untuk menemukan harapan.

Bersama temannya, Prabhu, Bala memberikan sejumlah uang kepada Prema untuk membeli makanan. Lantas Bala menuliskan apa yang terjadi pada Facebook.

Baca Juga: Bukan Main-main, Sosok Inilah yang Berani Jebloskan Tommy Suharto ke Penjara, Ternyata Sekarang Jadi Kapolri!

"Dalam sehari saya mendapat 120.000 rupee (Rp 23 juta). Saat saya menceritakan kepada Prema tentang hal itu, dia sangat senang dan berkata uang tersebut cukup untuk membayar utangnya."

Namun, atas permintaan Prema, penggalangan dana dihentikan.

"Dia berkata dia akan kembali bekerja dan membayar sisanya," ucap Bala.

Dia kini harus membayar sekitar 700 rupee (Rp 134.500) per bulan kepada pihak peminjam lainnya.

Baca Juga: Miris Tapi Berani, Demi Jaga Kedaulatan Negaranya, Marinir Filipina Lawan Militer Kuat China dengan Kapal Perang Rongsokan

Pejabat daerah setempat turut bertindak dan berjanji untuk membantu Prema mendirikan gerai susu.

Sayangnya, kisah Prema bukanlah kisah yang unik. Meski India mengalami pertumbuhan ekonomi, jutaan orang seperti Prema harus berjuang untuk mendapatkan makanan di atas meja.

Berdasarkan data Bank Dunia, India adalah negara kedua di dunia yang memiliki orang sangat miskin di dunia (mereka yang menghasilkan kurang dari US$1,9/Rp26.000 per hari) setelah Nigeria.

Prema harus memberi makan empat mulut, dan bahkan pada hari-hari dia memperoleh uang, upahnya hanya cukup 72 sen per orang per hari.

Baca Juga: Lebih Sadis Dibanding Al-Baghdadi, Pimpinan Baru ISIS ini Dihargai Rp 68 Miliar Hidup Maupun Mati, Ini Sosoknya!

Dia termasuk golongan orang termiskin di antara kaum miskin.

Kehidupan baru

Bala Murugan menjamin kepada Prema bahwa dirinya akan terus menyokong.

"Kini saya menyadari itu adalah keputusan yang salah [mencoba bunuh diri]. Saya percaya diri bisa membayar kembali sisa utang," kata Prema.

Baca Juga: Ditantang Oleh Nikita Mirzani yang Masih Meradang, Andhika Pratama Dan Ussy Sulistiawaty Justru Girang Gegara Jamu Kembang Macan, Ini Sebabnya!

Prema mengaku dirinya kini merasa tidak percaya atas bantuan yang dia terima dari sejumlah orang tak dikenal, namun Prema menyambutnya dengan lapang dada. Dia mengatakan dukungan tersebut benar-benar telah memberinya energi.(Hasanudin Aco)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Seorang Ibu di India yang Jual Rambut Rp 28.000 untuk Beli Makan Anaknya yang Kelaparan

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber tribunnews