Tak Dipinjami Ambulans oleh Kepala Desa, Keluarga Terpaksa Gotong Jenazah Kakek yang Diduga Meninggal karena Kelaparan Menggunakan Sarung

Senin, 20 Januari 2020 | 08:45
Pixabay

Ilustrasi mayat

Sosok.id - Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan temuan jasad seorang kakek berusia 75 tahun.

Kakek yang diketahui bernama Ambo Tang Daeng Tutu itu ditemukan telah tak bernyawa di dekat tumpukan batu gunung.

Melansir dari Kompas.com, warga Dusun Punagayya, Desa Bontorappo, Tarowang, Kabupaten Janepoto, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu diduga meninggal dunia karena kelaparan.

Jasadnya ditemukan di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: Seorang Kakek Meninggal Gegara Kelaparan, Permprov Sulsel Ngamuk, Wakil Gubernur: Sisir Keluarga Fakir Miskin Serupa Dan Tunda Pembangunan...

Sebelumnya pria yang kerap disapa Kakek Ambo itu dikabarkan hilang setelah meninggalkan rumahnya pada Rabu (15/1/2020) lalu.

Mendengar kabar ini, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan keprihatianannya.

"Kejadian ini sangat menyayat hati, sangat menyedihkan, Ambo Tang meninggal dunia diduga karena kelaparan," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Berkaca dari kejadian ini, ia mengaku telah memberi perintah pada para stafnya untuk menyalurkan bantuan sembako kepada keluarga yang membutuhkan.

Baca Juga: Kualat dengan Alam, 45 juta Warga Negara China Pernah Tewas Kelaparan Gegara Burung Emprit

"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ungkapnya.

Ia juga meminta kepada seluruh bupati serta wali kota di wilayah Sulsel untuk lebih memperhatikan rakyat miskin.

"Kami instruksikan untuk seluruh bupati dan wali kota agar menyisir keluarga fakir miskin serupa dan menunda agresifitas alokasi anggaran fisik konstruksi bukan prioritas jika masalah sosial menjadi momok menakutkan," pintanya.

Walaupun dikabarkan bahwa Kakek Ambo meninggal dunia karena kelaparan, namun pihak keluarga dengan tegas membantah informasi tersebut.

Baca Juga: Miris! Ditinggal Dugem Selama Seminggu Oleh Ibunya, Seorang Bocah Berusia 3 Tahun Tewas Kelaparan, Ini Kronologinya!

Masih melansir dari Kompas.com, seorang kerabat, Sahabuddin mengungkapkan bahwa Kakek Ambo sudah pikun dan sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan anaknya.

“Diduga karena pikun, Ambo Tang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga pada akhirnya tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telah meninggal dunia," kata Sahabuddin, Minggu (19/1/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Ia pun menegaskan bahwa informasi yang menyebut bahwa Kakek Ambo meninggal dunia karena kelaparan itu tidak benar.

“Penyebab kematian Ambo Tang karena kelaparan itu tidak benar atau keliru. Selama ini beliau tinggal di rumah salah seorang anaknya, di kampung Punagaya desa Bontorappo Jeneponto tidak dalam kondisi kekurangan pangan/makanan," sambungnya.

Baca Juga: Divonis Penjara Usai Tinggalkan Kedua Anaknya Mati Kelaparan 11 Hari Tanpa Makanan Agar Bisa Leluasa Pacaran,Ibu Muda Ini Malah Tertawa Terbahak di Depan Hakim

Setelah ditemukan, jenazah Kakek Ambo segera dibawa ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan.

Namun, penderitaan Kakek Ambo nampaknya belum berakhir.

Sebab, Kepala Desa Bontorappo tak mau meminjamkan mobil ambulans siaga desa untuk mengangkut jenazah Kakek Ambo.

Karena tak dipinjami, keluarga akhirnya mengangkut jenazah Kakek Ambo menggunakan sarung.

Baca Juga: Terjebak Kobaran Api Gegara Dirantai Orang Tua, Bocah 10 Tahun Tewas Terbakar, Diduga Kelaparan Sampai Otak-atik Kompor Gas

“Padahal, saat penemuan jenazah Ambo Tang, Kepala Desanya datang dengan mengendarai mobil ambulans. Jadi terpaksa digotong menggunakan sarung,” kata seorang keluarga korban, Sahabuddin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Menurut keterangannya, keluarga menggotong jenazah Kakek Ambo secara bergantian sambil berjalan kaki menempuh jarak sepanjang 10 kilometer.

Namun, Kepala Desa Bontorappo, Mustafa Dg Ngenteng membantah tuduhan tersebut.

Ia mengaku telah menghubungi pihak puskesmas untuk menyediakan jasa mobil ambulans jenazah.

Baca Juga: Kelaparan Hingga Pingsan, Murid-murid di Wilayah Ini Hanya Berangkat Sekolah Bila Ada Makanan Untuk Mereka!

Tetapi pihak keluarga tak mau menunggu kedatangan mobil jenazah dan langsung menggotongnya.

"Saya sudah menghubungi pihak puskesmas agar mengirim mobil ambulans jenazah dan sementara dalam perjalanan ke lokasi penemuan jenazah Ambo Tang, tapi pihak keluarga tidak mau menunggu dan langsung menggotong jenazah," bantahnya.

Mustafa juga mengungkapkan bahwa keluarga terburu-buru mengambil jenazah Kakek Ambo.

"Padahal kan, kalau ada penemuan jenazah itu harus menunggu dulu datangnya polisi. Jadi polisi belum datang dan mobil ambulans jenazah belum datang, tapi jenazah Ambo Tang sudah dibawa pihak keluarga," bebernya

Baca Juga: Pamit Beli Sabun ke Warung, Ibu Ini Kabur ke Pelukan Pacar Tajirnya, Tinggalkan 4 Anaknya Kelaparan Hingga Alami Gizi Buruk dan Lumpuh

Kabar meninggalnya Kakek Ambo telah menjadi viral di media sosial seperti Instagram.

Salah satu akun yang mengunggah kabar tersebut adalah @makassar_iinfo.

Dalam unggahannya, banyak warganet yang menyayangkan kabar ini dan mengungkapkan rasa prihatinnya.

Banyak pula yang mengungkapkan bela sungkawa.(*)

Baca Juga: Kontras dengan Rakyatnya yang Kelaparan, Rumah Mewah Kim Jong Un Ini Jadi Simbol Kediktatorannya

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Instagram

Baca Lainnya