Terbaru! Natuna Diperketat TNI, Pemerintah China Minta Nelayannya Untuk Ganti Profesi Dan Tak Melaut ke Natuna, Mahfud MD: Jangan Mencari Ikan

Jumat, 17 Januari 2020 | 19:15
Kolase Kompas/Wartakotalive

Terbaru! Natuna Diperketat TNI, Pemerintah China Minta Nelayannya Untuk Ganti Profesi Dan Tak Melaut ke Natuna, Mahfud MD: Jangan Mencari Ikan

Sosok.ID - Geram dengan ulah nelayan dan penjaga perairan Negeri Tiongkok yang nekat masuk wilayah ZEE Indonesia di Natuna, TNI pun bertindak.

TNI kerahkan kapal perang bersenjata berat seperti Kapal Republik Indonesia (KRI) dan juga pesawat jet tempur untuk siaga.

Sebanyaknya 600 personel TNI diterjunkan ke Natuna untuk menjaga wilayah yang berbatasan dengan laut China Selatan itu.

Bahkan nelayan Indonesia juga siap berpartisipasi untuk ikut menjadi mata-mata dalam mengamankan wilayah RI.

Baca Juga: Tagih Utang Rp 2 Juta Tapi Tak Ada Hasil, Rentenir Ini Justru Sita Bayi Berusia 2 Bulan: Sini Anakmu Saya Rawat Saja...

Hal itu pun direspon cepat oleh pemerintah dengan langsung menyurati Kantor Kedutaan China untuk Indonesia di Jakarta.

Melansir dari Wartakotalive.com, Menko Polhukam, Mahfud MD secara langsung menerima kunjungan dari Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian.

Kedatangan Duta Besar China itu untuk membahas mengenai masuknya kapl-kapal ikan dan coast guard China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Pertemuan itu berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

Usai pertemuan tersebut, Mahfud mengatakan bahwa pemerintah China akan langsung bertindak.

Baca Juga: Sempat Menolak, Nenek 83 Tahun Akhirnya Terima Tawaran Pelanggannya untuk Jadi Bintang Film Dewasa karena Alasan Ini : Saya Ingin Seorang Pemuda Tampan

"Soal Natuna, kami katakan sikap kita jelas untuk menjaga kedaulatan dan menjaga hak untuk berdaulat."

@puspentni

Jepang prihatin atas polemik Indonesia dan China di Perairan Natuna

"Ada dua hal, kalau di ZEE itu hak berdaulat, kalau di wilayah teritori itu namanya kedaulatan. Kita akan jaga itu dua-duanya," kata Mahfud MD.

Indonesia pun juga bertindak cepat untuk mengamankan wilayahnya di Laut Natuna Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD sesuai arahan Presiden Jokowi untuk menghidupkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan patroli laut di sana.

Menurut Mahfud MD, melalui Duta Besar China untuk Indonesia, Qian menjelaskan pemerintah China juga mendapat tekanan dari rakyat.

Baca Juga: Ayah dan Anak Sama-sama Naksir Janda Cantik, Perempuan Beranak Tiga Itu Malah Kehilangan Nyawa Karena Cintanya Diperebutkan

Qian mengatakan bahwa rakyat China awalnya mendesak pemerintah untuk memperbolehkan melaut sampai wilayah ZEE Indonesia.

"Karena di situ kita berpendapat tidak ada dispute (perselisihan), dan pihak Cina katakan kalau itu selalu terjadi di akhir tahun."

"Tetapi kami (Pemerintah Cina) juga mendapat tekanan dari rakyatnya sendiri, juga untuk boleh berlayar ke situ," jelas Mahfud MD.

Namun, Qian mengatakan bahwa setelah insiden akhir tahun kemarin itu pemerintah China akan menyesuaikan diri.

Pemerintah China sesuai penuturan Mahfud MD dalam perbincangannya dengan Duta Besar China akan menyuruh nelayannya berganti profesi.

Baca Juga: Bukti Kekejaman ISIS pada Anak-anak, Bocah Perempuan Dijadikan Budak Seks, Bocah Laki-laki Dikirim ke Pelatihan Militer dan Dipaksa Melakukan Pembunuhan Massal

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi insiden seperti yang telah terjadi di laut Natuna Utara akhir tahun kemarin.

Qian pun akan selalu berupaya berdialog dengan pemerintah Indonesia mengenai hal tersebut.

"Nah, dialog-dialog akan terus dilanjutkan dengan posisi itu, karena pihak Cina sendiri malah mengatakan mereka tetap akan menyesuaikan diri."

"Dan menyuruh nelayan-nelayan Cina ganti profesi dan jangan mencari ikan.

Baca Juga: Bukannya Malu, Mantan Suami Artis Cantik Ini Justru Senang dan Bersyukur Ketika Tau Dirinya Selalu Hamil Duluan Sebelum Menikah

"Dan sudah banyak orang-orang Cina yang ganti profesi dan orang-orang lain untuk mencari ikan, sehingga peristiwa-peristiwa itu akan berkurang," beber Mahfud MD.

Mahfud menambahkan bahwa urusan mengenai laut Natuna adalah urusan Kementerian Luar Negari.

Segala sesuatunya baik dialog maupun kerjasama telah berada di tangan Menlu.

"Sudah saya sampaikan tadi, urusan Natuna adalah urusan Menlu. Apa yang dikerjasamakan dan apa yang dinegokan, dan apa yang tidak dinegokan, itu sudah diserahkan ke Menlu." kata Mahfud MD.

Baca Juga: Tak Siap Jadi Orang Tua, Sepasang Muda Mudi Aborsi Anak Hasil Hubungan di Luar Nikah Tanpa Bantuan Ahli, si Gadis Lakukan Hal Ini Hingga Bisa Keluarkan Janinnya di Pinggir Jalan

Tribunnews
Tribunnews

Menkopolhukam, Mahfud MD.

Sebagai Menko Polhukam, Mahfud selalu mendukung langkah yang diambil oleh Menlu.

"Saya membackup sebagai koordinator. Apa yang Menlu katakan akan kita back up habis-habisan. Karena itu sudah ditunjuk secara resmi oleh negara," terang Mahfud MD.

Sementara, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian yakin bisa menyelesaikan persoalan masuknya kapal-kapal ikan Cina ke ZEEI di Perairan Natuna Utara, lewat jalur diplomasi.

Qian tidak memungkiri adanya perbedaan pendapat terkait wilayah Perairan Natuna Utara antara Cina dan Indonesia.

Baca Juga: Menikah 3 Bulan Usai Kenalan di Bandara, Wanita Ini Tak Menyangka Hidupnya akan Berakhir Merana Setelah Dijadikan Istri Kedua oleh Pesulap Ini, Ternyata Begini Perlakuan Istri Pertamanya

Namun, ia menilai hal tersebut bisa diselesaikan lewat dialog dan komunikasi yang erat antara kedua negara.

Untuk itu, ia pun mengatakan telah menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, Duta Besar Indonesia di Beijing, dan Pemerintah Cina di Beijing terkait persoalan ini.

Hal itu ia sampaikan seusai menemui Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

"Saya yakin kita bisa mempererat hubungan persahabatan di antara dua negara."

"Kita bisa menangani persoalan ini dengan baik, dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini untuk mencari cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini," beber Qian.

Baca Juga: Usai Keraton Agung Sejagat, Kini Muncul Lagi di Bandung Kekaisaran Matahari, Klaim Kekuasaan Mereka Sampai Dunia Kiamat

"Mereka ke Natuna dengan kapal-kapal pribadi mereka, dan mereka akan kembali setelah mendapatkan ikan," ucap Qian.

Menurut Qian, persoalan mengenai Natuna tidak membuat hubungan Indonesia dengan China renggang.

Sebab di bawah pemerintahan Presiden Indonesia Jokowi dan Presiden China Xi Jinping telah terjadi banyak kerja sama dan mencapai banyak progress.

Baca Juga: Pengakuan Avriellia Shaqqila Dipensan Pengusaha Tambang Saat Tertangkap Bareng Vanessa Dalam Kasus Prostitusi Online, Ini Sosoknya!

"Cina dan Indonesia, kami berteman baik dan khususnya lebih dari lima puluh tahun lebih."

"Di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi, kita telah membuat banyak progress di bidang politik, ekonomi, perdagangan, investasi, hubungan dari warga ke warga, budaya, dan lainnya," beber Qian. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Wartakotalive.com

Baca Lainnya