Sosok.ID - Sebuah kerangka manusia ditemukan oleh warga Bandung pada Selasa (14/1/2020).
Kerangka tersebut ditemukan di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT 006 RW 004, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Diketahui ketika ditemukan oleh warga setempat, kerangka tersebut dalam posisi sedang duduk di sebuah sofa lusuh.
Penemuan ini sempat menggegerkan warga, lantaran rumah tempat kerangka ditemukan adalah sebuah rumah kosong yang sudah lama tidak berpenghuni.
Dalam foto yang diabadikan oleh Polresta Bandung, terlihat rangka tersebut tinggal tulang belulang yang mulai copot dari tempatnya.
Dilansir dari TribunJabar.Id, rangka ini pertama kali ditemukan oleh Suherman (43), ketika hendak membersihkan pekarangan rumah.
Dikunjungi tiap tahun, Suherman mengaku terakhir kali membersihkan rumah pada lebaran tahun 2019.
"Saksi melihat pintu terbuka. Dia masuk ke dalam kemudian kaget melihat di sofa ada kerangka tulang manusia masih utuh," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga, Rabu (15/1/2020).
Saptono menyebutkan bahwa rangka manusia tersebut ditemukan dalam posisi duduk dan terbalut jas hujan ponco.
"Saat ditemukan, kerangka dalam posisi terduduk di kursi panjang sekitar 2 meter tertutup jas hujan warna telur asin," ujar Saptono seperti dikutip Sosok.id, dilansir dari TribunJabar.Id.
Rumah tersebut adalah rumah kosong yang lama tak brerpenghuni.
Suherman sebagai saksi, lantas mengabarkan penemuannya pada si pemilik rumah, Johan Rismana.
"Pemilik rumah turut datang dan melihat kerangka manusia itu. Kemudian ditemani pengurus RT dan RW, mereka melaporkan kejadiannya ke Polsek Margahayu," ujar Kabid Saptono Erlangga.
Kepada polisi, Johan mengaku membeli rumah itu pada 2014 namun hingga saat ini tidak ditempati.
"Keterangan pemilik rumah, rumah tidak ditempati dan tidak direnovasi," ujarnya.
Melihat posisinya yang dibalut jas hujan dalam keadaan duduk, kerangka tersebut diyakini sudah berada di rumah kosong itu dari sejak jasadnya masih utuh.
Meskipun begitu, Kapolsek Margahayu Kompol Agus Wahidin menerangkan bahwa selama ini warga tak perna mencium bau mencurigakan di sekitaran rumah.
"Saya sudah tanya, tetangganya itu (mengatakan) tidak pernah ada hal yang mencurigakan, tidak mencium bau apa-apa karena kan di situ ada selokan kurang bersih, ya karena mungkin selokan lebih bau tidak sedap," ujar Kapolsek via ponselnya, Rabu (15/1/2020).
Polisi juga menerangkan bahwa identifikasi kerangka tergolong sulit dilakukan.
Hal ini dikarenakan jasad yang ditemukan hanya tinggal tulang belulang saja, sehingga sulit untuk mengetahui jenis kelamin mayat tersebut.
"Kami tidak bisa memastikan. Kalau dilihat itu jasadnya sudah habis, enggak ada apa-apanya, tinggal tulang belulang, bagian atas kepala sudah lepas, enggak bisa memastikan jenis kelaminnya apa," ujar Kompol Agus.
Dikutip dari Kompas.com, kerangka yang ditemukan lalu dibawa ke Rumah Sakit Sartka Asih untuk dilakukan otopsi.
"Saya cek dengan inafis, ya begitu, tinggal tulang belulang. Memang melihat posisinya dia itu duduk, kaki dua-duanya ke bawah," kata Kapolsek Margahayu Kompol Agus Wahidin, Rabu (15/1/2020).
Diduga sudah berada lama di rumah kosong tersebut, Agus menyampaikan rangkanya menyisakan rambut.
"Tulang keringnya dan jarinya sudah lepas, hanya menyisakan rambut," ujar Agus, dikutip dari Kompas.com.
Dibeli pada tahun 2014, pemilik rumah tidak pernah mengecek keadaan rumah tersebut.
Bahkan, kondisi rumah yang halamannya sudah penuh ilalang dan bau selokan, dikatakan rumah tersebut sudahtak layak huni.
Satreskrim Polresta Bandung juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.
"Beberapa hasil olah TKP diantaranya, pintu masuk samping rumah sudah terbuka, selot pintu terkunci namun pintu atas tidak terkunci. Diduga pintu dibuka dengan cara didorong," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga via pesan elektroniknya, Rabu (15/1/2020), dikutip via TribunJabar.Id.
Polisi menyampakan bahwa tidak ditemukan bercak darah di tempat kejadian, namun polisi menemukan adanya bekas pembungkus kabel yang sudah dibuka dan diambil tembaganya.
Sementara hingga saat ini, pemeriksaan atas rumah tersebut masih dilakukan polisi demi mendapatkan sebab kematian yang jelas dari pemilik rangka tersebut.
(*)