Sosok.ID - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono menegaskan TNI akan selalu hadir di Natuna demi memberikan Efek Deteren.
Mengutip Kompas TV, Rabu (8/1/2020) salah satu efek deteren itu ialah melakukan operasi udara.
"Dari hasil operasi udara yang baru saja kita laksanakan situasi di laut masih tetap seperti kemarin."
"Sehingga kita (TNI) tetap akan hadir untuk memberikan efek deteren untuk memberikan pengakuan bahwasanya wilayah tersebut ialah ZEE Indonesia," kata Yudo Margono.
Karena provokasi kapal-kapal China ini, empat F-16 TNI AU dari Skadron Udara 16 Roesmin Nurjadin Pekanbaru dikerahkan ke Natuna dengan sandi operasi Lintas Elang 20 sesuai perintah Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Sebagai Backbone dan Workhorse TNI AU, f-16 buatan AS itu memang cocok digunakan untuk melawan senjata-senjata buatan blok Timur yang banyak dijiplak oleh militer China.
Pasalnya jet tempur single engine tersebut mampu melaksanakan berbagai misi sekali terbang.
F-16 TNI AU type C/D 52ID bisa meluncurkan AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C.
F-16 C/D 52ID juga mampu membawa bom standar macam MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, rudal AGM-65 Maverick, AGM-84 Harpoon antikapal, AGM-88 HARM antiradar, ACMI Pod.
Baca Juga: Via Vallen Dikabarkan Pingsan TIba-Tiba Saat Manggung, Ini yang Kedua Kalinya, Begini Penjelasannya!
Jet tempur ini juga bisa melakukan operasi di malam hari.