Sosok.ID - Seorangwanita tua di Jember berinisial S (60) sempat membuat pusing kepolisian.
Karangan cerita dari wanita paruh baya tersebut menarik untuk disimak lantaran sempat kelabuhi banyak pihak.
Nenek S tinggal seorang diri dan merasa hidupnya begitu pilu hingga akhirnya berniat bunuh diri.
Namun, pada akhirnya upaya bunuh diri itu pun gagal.
Bagaimana cerita selengkapnya? Simak berikut:
Semua dilatarbelakangi kondisi Nenek Sumirtuk yang pusing karena memikirkan utang.
Nenek asal Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Nenek S (60) berupaya bunuh diri.
Tetapi, agar tak tampak seperti bunuh diri, Nenek Sumirtuk yang sudah sepuh tersebut mengarang cerita.
Ia bahkan berhasil menyusun barang bukti dengan rapi agar tampak seperti diperkosa.
Nenek S mengarang cerita menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan.
Keterangan palsu yang dibuat oleh Nenek Sumirtuk berhasil diungkap jajaran Polsek Umbulsari, Jumat (10/1/2020).
Cerita dan Keterangan Palsu Nenek S
Peristiwa dugaan perkosaan, dan penganiayaan itu pun membikin gempar ketika itu.
Sejumlah media, termasuk Surya & TribunJatim.com menuliskan peristiwa itu.
Kepada polisi, Nenek S mengaku diperkosa oleh seorang laki-laki.
Baca Juga: Beredar Video Detik-Detik Pesawat Ukraina Airlines 752 Terhantam Rudal Iran di Udara! Ini Videonya!
Selain itu, perempuan itu juga diduga menjadi korban penganiayaan.
Sebab ada luka akibat benda tajam di lehernya.
Kronologi
Tetangganya menemukan tubuh Nenek S di kamar tidurnya sekitar pukul 05.00 WIB, 4 Desember 2019.
Ada bercak darah ditemukan di sekitar leher dan tubuhnya.
Bercak darah itu juga berceceran sampai di kasur dan sekitar tubuh sang nenek.
Tetangga yang saat itu menjadi saksi pertama menemukan luka senjata tajam ada di lehernya.
Tetangga pun langsung memberitahu tetangga lain dan jajaran Polsek Umbulsari.
Petugas langsung membawanya ke Puskesmas Umbulsari untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Dia kemudian dirujuk ke RSD dr Soebandi.
Dalam pemeriksaan, perempuan itu mengaku menjadi korban perkosaan dan penganiayaan.
Saat pemeriksaan di TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti, satu di antaranya sebuah celana dalam.
Dalam pemeriksaan awal kepada S, perempuan itu mengaku menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan.
Keterangan S, dan barang bukti yang ditemukan seakan-akan mendukung.
Namun dari pemeriksaan visum dokter, tindak kekerasan seksual itu terbantahkan.
Hingga akhirnya, polisi melakukan pemeriksaan intesif kembali, dan memeriksa TKP juga.
Cerita Palsu Diungkap Polisi
Namun ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, polisi mendapati perempuan itu mengarang cerita.
Baca Juga: Divonis Hukuman Penjara Seperti Anaknya, Ayah Reynhard Kabur Dan Jadi Buronan di Riau, Ini Kasusnya!
"Kami lakukan pemeriksaan secara intensif, juga mengacu kepada hasil visum dokter."
"Hasil visum menyebutkan tidak ada tindak kekerasan seksual yang terjadi kepada yang bersangkutan," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat konferensi pers di Mapolres Jember, Jumat (10/1/2020).
Berdasarkan hasil visum dokter itulah, polisi kembali melakukan pemeriksaan intensif.
Polisi kembali meminta keterangan kepada S.
Polisi juga kembali memeriksa tempat kejadian perkara, yakni kamar di rumah S.
Dari pemeriksaan itu, lanjut Alfian, polisi menemukan indikasi percobaan bunuh diri.
Polisi menduga kuat, kalau S terluka dalam kondisi duduk.
Orang yang melukai lehernya adalah dirinya sendiri.
"Karena kalau dilukai orang lain dalam posisi dia tidur telentang, maka aliran darah yang keluar dari lukanya tidak ke tempat yang jejaknya kami temukan."
"Aliran darah itu harusnya ke belakang (merembes ke sakitar leher bagian belakang), tetapi ini tidak," imbuh Alfian.
Kejanggalan tersebutlah yang membuat polisi kembali memeriksa Sumirtuk.
Mengakui Cerita
Belakangan, akhirnya sang nenek pun megnaku bahwa dirinya lah yang melukai diri sendiri.
"Ternyata yang bersangkutan mencoba bunuh diri dengan melukai dirinya sendiri dalam kondisi duduk."
"Namun tidak berhasil sampai akhirnya membuat keterangan palsu telah menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan," lanjut Alfian.
Motif Nenek S
Nenek S ternyata mengakui semua perbuatan itu didasari karena terlilit hutang Rp 10 juta sampai akhirnya nekat bunuh diri.
S mengaku memiliki utang sampai Rp 10 juta.
Dia berutang kepada empat orang tetangganya. Nilai pinjaman uang beragam, yakni Rp 4 juta, Rp 3 juta, Rp 2 juta, dan Rp 1 juta.
Perempuan yang hidup seorang diri itu mengaku berutang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Ya untuk makan," ujarnya lirih saat di Mapolres Jember, Jumat (10/1/2020).
Hutangnya yang menumpuk membuatnya kelimpungan untuk melunasi utang tersebut.
Perempuan sepuh yang bekerja pada tetangganya yang memiliki warung nasi itu, akhirnya berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Dia pun nekat bunuh diri.
Berdasarkan keterangannya kepada polisi, dia melukai lehernya memakai pisau dapur.
Dia melukai lehernya sambil duduk.
Luka sayatan di lehernya, membuatnya pingsan. (Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Akal Bulus Nenek Tua Jember Ngaku Diperkosa, Polisi Terkecoh Dalamannya, Fakta: Sandiwara Bunuh Diri"