Kisah Hobi Aneh, Kakek Sutarji Nekat Simpan Benda-benda Orang Mati, Dari Helm Korban TabrakanHingga Keranda Dibawa Pulang!

Kamis, 19 Desember 2019 | 13:17
Kolase SURYA/DAVID YOHANES

Demi Bertemu Hantu, Kakek Sutarji Nekat Simpan Benda-benda Orang Mati, Dari Helm Korban TabrakanHingga Keranda Dibawa Pulang!

Sosok.ID - Seorang pria lansia di Tulungagung, Jawa Timur memiliki kisah hidup yang unik.

Sutarji (62) memiliki hobi yang unik, yakni menyimpan benda-benda bekas orang mati.

Hal tersebut demi memuaskan hobinya yang sangat ingin bertemu dengan makhluk halus.

Warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung ini memiliki banyak koleksi aneh.

Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Poligami Online, Begini Cara Pengadilan Agama Melindungi Perasaan Para Istri Sah

Sutarji memiliki hobi mengkoleksi benda-benda peninggalan dari orang yang sudah meninggal.

Mulai dari tali kafan mayat, helm bekas korban tabrakan, jaket orang meniggal, hingga tali yang digunakan orang gantung diri.

Dilansir dari TribunJatim.com, awal mula niat pria berusia 62 tahun tersebut hanyalah ingin bertemu dengan makhluk astal atau hantu.

Hingga akhirnya ayah dari dua orang dokter ini memulai hobi uniknya mengumpulkan cungkup makam demi bisa bertemu hantu.

Bangunan kecil diatas makam tersebut dibawa pulang olehnya demi memuaskan hasratnya bertemu hantu.

Baca Juga: Kabur ke Hutan Kalimantan Gegara Tak Dibelikan Perhiasan Dan Tak Bawa Bekal, Wanita Ini Makan Benda Tak Lazim, Terbawa Hingga 19 Tahun Kemudian Saat Sampai di Jakarta

“Pikir saya kalau cungkupnya dibawa pulang hantunya akan datang. Ternyata tidak datang juga,” tuturnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Sampai saat ini sudah ada sembilan cungkup yang ia ambil dari makam menjadi bagian dari koleksi museum kleniknya tersebut.

(SURYA/DAVID YOHANES)

Sutarji (62) menunjukkan koleksi tali pocong, yang disimpannya dalam lemari kaca.

Setelah peritiwa itu, membuat hobi dan keinginan Sutarji untuk mengkoleksi benda bernilai mistis bertambah menjadi-jadi.

Seperti mengambil keranda mayat yang dianggap angker dan menyimpannya sebagai koleksi.

Keranda itu sengaja dibuang karena dianggap membawa sial, selama 47 hari, ada 43 orang yang meninggal dunia.

Dengan keranda “wingit” itu Sutarji juga sempat melakukan aksi nyeleneh.

Baca Juga: Ditembak Mati dan Jasadnya Diledakkan Pakai Granat, Model Cantik yang Diduga Jadi Saksi Kunci Kasus Korupsi Ini Diisukan Tewas Atas Perintah Mantan PM Malaysia

“Saya pernah tidur di keranda itu, kemudian dibawa ke kuburan saya orang-orang. Ternyata juga tidak bertemu hantu,” katanya, dikutip dariTribunJatim.com.

Hingga akhirnya setiap ada orang kecelakaan dan meninggal dunia, Sutarji mengambil benda yang tersisa atau tertinggal.

Pada akhirnya benda-benda itu hanya menjadi koleksi, dan tidak membuatnya bertemu hantu.

Yang paling membuat warga gempar atas aksi nekat Sutarji demi bisa bertemu hantu adalah saat ia mengambil batu keramat di kampung.

Batu punden Desa Aryo Jeding tak luput juga menjadi koleksi pria lansia tersebut.

Baca Juga: Perkara Rekan Tegur Warga yang Kencing Sembarangan, Anggota Brimob Polda Riau Ini Berakhir Tewas Dikeroyok Massa yang Ricuh di Yahukimo Papua

Batu angker tersebut sering dipakai orang untuk nyadran di lingkungan desa.

Mereka membawa sesajen lengkap dengan ingkung ayam kampung sebagai persembahan.

“Saya pikir batu kok dikasih ingkung ayam. Akhirnya saya bawa pulang batunya,” terang Sutarji, dikutip dari TribunJatim.com.

(david yohanes/surya)

Sutarji memegang keranda mayat, bekas ambulannya

Saat itu warga mengingatkan Sutarji, bahwa nyawanya bisa terancam karena ulah roh halus di dalamnya.

Namun karena sikapnya yang kaku, Sutarji mengabaikan peringatan itu dan menganggapnya hanya mitos.

Sutarji yakin, hanya Gusti Allah yang bisa memastikan kematian seseorang.

Nyatanya Sutarji lagi-lagi gagal berjumpa dengan roh halus, apalagi sampai mengancam nyawanya.

Baca Juga: Dulu Dipuja Ribuan Orang Gegara Wajah Cantiknya, Komedian Ini Berpulang Tanpa Satu pun Artis Datang Melayat, Jasadnya Malah Diantar Ratusan Driver Ojol

Batu punden itu kemudian ditata di halaman samping, menyatu dengan koleksi nyeleneh lainnya.

Meski begitu, Sutarji tetap mengizinkan kalau ada orang untuk nyadran.

“Setelah ada orang nyadran, saya panggil tetangga-tetangga untuk makan ingkung ayamnya,” pungkas Sutarji dikutip dari TribunJatim.com.

Suami dari Tasmiati (54) ini juga mengkoleksi sepasang baju pengantin adat Jawa.

Yang ternyata adalah baju yang dipakai sepasang pengantin saat hari pernikahannya dan meninggal dunia pada tahun 1974 lalu.

Baca Juga: Terlanjur Sebar Ratusan Undangan, Presenter Cantik Depresi Hingga Sebulan Ngurung Diri Usai Pernikahannya Batal Cuma Gegara Surat dari RT/RW

Sepasang pengantin ini meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, di Sendang Biru, Kabupaten Malang.

“Waktu itu saya masih muda, masih suka balapan di sana. Pas balapan ada kejadian itu, pakainnya saya ambil terus dibawa pulang,” kenang Sutarji, dikutip dari TribunJatim.com. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : TribunJatim.com

Baca Lainnya