Usia Sudah Lebih dari Setengah Abad Tapi Tak Kunjung Bertemu Jodoh, Pria 56 Tahun Ini Pilih Akhiri Hidupnya Daripada Jadi Jomblo Ngenes

Rabu, 27 November 2019 | 14:00
DRE1ALLIANCEENT via India Times

Ilustrasi gantung diri

Sosok.id - Usia sudah lebih dari setengah abad tetapi jodoh tak kunjung kelihatan juga membuat pria ini putus asa menjadi jomblo.

Junaedi (56) memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah kontrakannya di Gang Haji Salam 2 RT 07/01 Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi pada Sabtu (23/11/2019).

Melansir dari Kompas.com dan Tribun Jakarta, menurut keterangan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad Junaedi.

Untuk itu, polisi bisa langsung memastikan bahwa Junaedi meninggal dunia karena jeratan tali tambang yang menjerat lehernya.

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Derita Usai Dikurung di Apartemen dan Diperkosa 6 Pria, Gadis 13 Tahun yang Tengah Hamil Pilih Bunuh Diri, Sempat Berikan Isyarat Ini di Facebook

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan bahwa korban kerap mengeluh perihal jodoh pada seorang saksi. Diduga Junaedi memiliki depresi karena tak kunjung mendapat jodoh di usianya yang sudah menginjak kepala lima.

"Menurut keterangan saksi, korban selama ini sering mengeluh, kenapa sudah seumur dia belum pernah mendapatkan jodoh," kata Erna dalam keterangannya, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/11/2019).

Erna menyebutkan bahwa, semalam sebelum kejadian, korban sempat meminta untuk dicarikan orang pintar.

Baca Juga: Tahu Istrinya Keranjingan Belanja Online Harbolnas Sampai Terlilit Utang Rp 600 Juta, Suami Langsung Stres Lantas Berniat Bunuh Diri

"Semalam korban mengajak saksi untuk dicarikan orang tua atau 'orang pintar' agar dipermudah jodohnya. Sampai akhirnya korban ditemukan saksi sudah tergantung," ujar Erna.

Kondisi jasad

Adapun saat ditemukan, jasad korban sudah tergantung di atap langit-langit sebuah bangunan semipermanen yang dijadikan gudang perkakas elektronik yang terletak di depan kontrakan Junaedi.

"Saat ditemukan tergantung di langit-langit," ujar Erna, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca Juga: Kekasih Curhat Sering Dilecehkan Gegara Jalin Hubungan Asmara dengannya, Wanita Ini Malah Hasut Sang Pacar untuk Bunuh Diri Saat Wisuda

Junaedi nampak mnegenakan baju kotak-kotak, celana jins warna biru, dan sarung di pundaknya.

Pada mulutnya nampak air liur yang keluar akibat jeratan tali tambang berwarna hijau yang membuat Junaedi meninggal dunia karena kehabisan napas.

Kesaksian tetangga dekat korban

Hal tersebut disampaikan oleh tetangga Junaedi, Mulyono (53) yang pertama kali menemukan jasad korban.

Baca Juga: Tergantung di Atas Tumpukan Pupuk, Seorang Sopir Truk Ditemukan Tewas Bunuh Diri dengan Kondisi Lidah Menjulur

Sejak awal mengenal Junaedi, Mulyono mengaku, tetangganya itu memang kerap mengeluhkan masalah jodoh.

"Dia emang kayanya udah deperesi, dia sendiri kalau ngobrol suka cerita, ngeluh belum dapat jodoh," kata Mulyono kepada Tribun Jakarta di TKP, Minggu, (24/11/2019).

Menurut pengakuan Mulyono, Junaedi sendiri adalah sosok yang pendiam.

Saking pendiamnya, Mulyono bahkan mengklaim dirinya sebagai satu-satunya tetangga terdekat Junaedi.

Baca Juga: Dengan Seutas Kabel Ponsel, Turis Asal Belanda Gantung Diri, Surat Wasiat Ditinggalkan Sebagai Permintaan Maaf, Ternyata Kisah Hidupnya Mengharukan!

Sebab, hanya Mulyono lah orang yang kerap mengajak Junaedi untuk mengobrol.

"Kalau enggak kita tegur duluan enggak bakal ngobrol dia. Kadang saya tawarin rokok, saya tegur baru ngobrol, tapi kalau ngobrol curhat soal cewek mulu," ungkap Mulyono kepada Kompas.com, Minggu (24/11/2019).

Mulyono mengaku, hubungannya dengan Junaedi sangat dekat.

Jadi Mulyono paham betul mengenai masalah yang dipendam oleh Junaedi yang membuatnya menjadi pendiam, hingga memutuskan untuk bunuh diri.

Baca Juga: Seorang Pria Nekat Gantung Diri di Tempat Kerjanya Usai dapat Chat dari Istri, Isi Pesannya Bikin Hati Teriris

Namun, sebagai orang terdekat, Mulyono sendiri mengaku tak mengetahui bahwa Junaedi memiliki niatan untuk bunuh diri.

"Malam enggak denger apa-apa, tetangga sini juga enggak dengar," lanjut dia.

Minta dicarikan orang pintar

Sebelum ditemukan tewas akibat gantung diri, Junaedi sempat memiliki keinginan untuk dicarikan orang pintar agar enteng jodoh.

Baca Juga: Dikenal Cerdas, Siswa SMP di Kupang yang Gantung Diri Sempat Curhat ke Sahabatnya Ingin Bunuh sang Ayah Gegara Rasa Dendam dan Benci

Adapun keinginan Juanedi tersebut disampaikan pada keluarganya.

"Nah, dia sendiri yang bilang malah pas malamnya dia bilang minta cariin orang pinter supaya cepat dapat jodoh," kata Mulyono.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya