Dikenal Cerdas, Siswa SMP di Kupang yang Gantung Diri Sempat Curhat ke Sahabatnya Ingin Bunuh sang Ayah Gegara Rasa Dendam dan Benci

Selasa, 15 Oktober 2019 | 19:17
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana

Korban saat disemayamkan di RSB Drs Titus Ully Kupang, Senin (14/10/2019).

Sosok.id - Sosok asli siswa SMP di Kupang yang tewas gantung diri terungkap.

YSS (14) siswa kelas VIII SMPN 9 Kupang ditemukan tewas tergantung di rumahnya di RT 03 RW 01 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada Senin (14/10/2019).

Telah diberitakan olehSosok.idsebelumnya, jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang tetangga bernama Kristofel Key (57).

Sekitar pukul 08.30 WITA, Kristofel yang tengah mengikat kambing di depan rumah korban mencium bau busuk dan melihat banyak lalat.

Baca Juga: Tergantung di Atas Tumpukan Pupuk, Seorang Sopir Truk Ditemukan Tewas Bunuh Diri dengan Kondisi Lidah Menjulur

Setelah rumah korban dihampiri, Kristofel mengintip dan melihat YSS sudah tergantung di dalamnya.

Selama ini, korban dan keempat saudaranya tinggal bersama dengan pamannya.

Sebab, ayahnya tengah dipenjara karena membunuh ibu YSS.

Dilansir dari Pos Kupang, paman korban, Nahor L Takaeb (60) mengatakan bahwa korban adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Baca Juga: Diajak Bunuh Diri Ayahnya, Gadis 5 Tahun Berhasil Lolos dari Maut, Begini Detik-detik Dramatis Penyelamatannya

Menurut pengakuannya, korban selama ini dikenal sebagai anak yang cerdas dan berprestasi di sekolah.

"Dia (korban) selalu rangking di kelas, bahkan waktu di SD dia juga dapat beasiswa karena berprestasi," kata Nahor saat ditemui Pos Kupang di RSB Drs Titus Ully Kupang pada Senin sore.

Sejak tujuh tahun lalu, tepatnya tahun 2012, korban telah tinggal bersamanya di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Tepat usai insiden pembunuhan ibu YSS oleh ayahnya terjadi.

Baca Juga: Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Ledakkan Rumahnya Tepat di Hari Pernikahan Putrinya

Diketahui, korban dan kakak laki-lakinya yang berinisial US sangat membenci ayahnya sejak kejadian tersebut.

Sebab, ibu korban telah dibunuh dan jasadnya dicor menggunakan semen di belakang rumah korban.

Korban juga merupakan anak kesayangan ibunya.

"Dia paling dekat dan disayang mamanya yang sudah meninggal," ujar Nahor.

Baca Juga: Sering Unggah Foto dan Video Barang-barang Mewah, Ternyata Hasil Penipuan dari Aplikasi Cari Jodoh, Salah Satu Korbanya Bunuh Diri

Bahkan, sejak ayahnya dipenjara, korban dan US tidak pernah sekalipun membesuk ke penjara.

"Dia tidak pernah membesuk bapaknya, hanya dua saudara perempuannya saja yang pergi," terang Nahor.

Sementara itu, bibi korban, Yosina Takaeb (47) mengaku bahwa YSS telah meninggalkan rumahnya sejak Sabtu (12/10/2019) lalu.

Yosina juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha mencari korban ke tempat-tempat saudara yang lain, namun hasilnya nihil.

Baca Juga: Cerita Tragis Alan Turing, si Jenius Pemecah Kode yang Pilih Bunuh Diri Usai Dipaksa Hukum Kebiri Gara-gara Kelainan Seksual

"Hanya cari biasa saja, tidak ada pikiran sampai terjadi kejadian ini," papar Yosina.

Menurut pengakuannya, YSS sangat terpukul saat ibunya tewas di tangan ayah kandungnya sendiri.

Hal itu pula yang lantas membuat YSS sangat membenci ayahnya.

Dalam surat wasiat yang ditinggalkan YSS untuk keluarganya juga telah membuktikan hal itu.

Baca Juga: Misteri Kasus Pembantaian ABK KM Mina Sejati Terungkap, 3 Pelaku Diduga Bunuh Diri Usai Membabi Buta Habisi Korban dengan Parang

POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana

Surat wasiat korban bunuh diri yang diamankan Polsek Oebobo Polres Kupang Kota, Senin (14/10/2019).

"Dia selalu ingat mama dia, kalau ada masalah dan marah dia, dia selalu ingat mamanya dia," ujar Yosina.

Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian YSS yang begitu tiba-tiba itu.

Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi pada jenazah korban.

Setelah divisum, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan.

Baca Juga: Istri Tega Lempar Anak dari Lantai 10 Apartemennya Lalu Bunuh Diri, Suami Hanya Bisa Nangis Pasrah di Depan Polisi: Kenapa Ini Terjadi?

Adapun saat prosesi pemakaman, beberapa guru korban dari SMPN 9 Kota Kupang juga turut datang melayat ke rumah duka.

Menurut pengakuan wali kelas korban, Eti Wabang, korban dikenal sebagai anak yang cukup yang aktif di kelas.

"Dia memang nakal, tapi nakalnya seperti anak SMP pada umumnya," ujar Eti.

Pihak sekolah mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Sebuah Acara Pernikahan di Kabul, Afganistan

Para guru juga telah memastikan bahwa surat wasiat yang ditinggalkan YSS merupakan tulisan tangannya.

Pada kesempatan yang sama, teman korban, Rando Abong (14) mengaku bahwa korban memang sangat membenci ayahnya.

"Dia pernah curhat waktu di kelas VII, bilang mau bunuh bapaknya," jelasnya

Seperti yang telah disebutkan di atas, korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah yang dulu ditempati bersama orang tua korban.

Baca Juga: Operasi Ten Go, Serangan Banzai Bunuh Diri Tentara Kekaisaran Jepang, Lebih Parah dari Kamikaze

Namun, ketika insiden gantung diri terjadi, rumah itu sudah dalam keadaan kosong.

Menurut kesaksian tetangga, korban terlihat beberapa kali mengunjungi rumah tersebut sebelum insiden.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Pos Kupang, Sosok.ID

Baca Lainnya