Sosok.ID - Seorang pemuda berusia 22 tahun di Bali nekat melancarkan aksi kejahatannya di sebuah kamar kos di Jalan Singasari, Denpasar, Bali.
Pemuda yang diketahui berinisial AY ini beraksi sendirian di sebuah kamar kos yang dihuni oleh seorang gadis cantik.
Awal melancarkan aksinya, AY masuk kamar tersebut melalui jendela kos yang tak dikunci oleh pemiliknya.
Saat itu pemuda yang memang berniat untuk mencuri di kos tersebut telah berhasl masuk ke dalam kamar kos yang dihuni oleh seorang wanita muda yang berinisial SS.
Mungkin hari itu adalah hari sial bagi AY, sebab pencuri yang beraksi sendirian itu tak mendapati barang berharga di kamar kos yang ia masuki teresebut.
Awalnya ia tak menyadari pemilik kos yang sedang tetidur pulas di atas kasur di dalam kos tersebut.
Namun, saat melihat SS sedang tidur diatas kasur tersebut, niat mencuri dari AY tiba-tiba sirna.
Niat untuk mencuri barang di kos berubah menjadi nafsu birahi saat AY melihat SS tidur terlentang.
Benar saja, SS dikenal sebagai wanita cantik dan masih berusia 20 tahun hingga membuat pencuri tersebut berubah pikiran.
Korban saat itu masih terlelap hingga tak sadar bahwa ada orang asing yang berada di dalam kamar kosnya.
Tanpa berpikir panjang, AY langsung melepas semua busana yang ia kenakan saat itu karena nafsu birahi yang telah memuncak.
AY merubah niatnya dari awalnya mencuri menjadi niat untuk menggagahi penghuni kosan tersebut.
Ia pun mulai mendekati kasur yang digunakan tidur oleh gadis berinisial SS tersebut dan mencari posisi agar aksi bejatnya tersebut bisa dilakukan dengan lancar.
Saat berada di samping penghuni kos tersebut, gadis berusia 20 tahun itu tiba-tiba terbangun.
Menyadari ada orang asing berada di kamarnya tanpa mengenakan busana sehelaipun, sontak SS berteriak.
Pencuri tersebut telah bersiap dengan reaksi yang akan dikeluarkan oleh SS saat sadar akan aksinya tersebut.
Alih-alih menghentikan teriakan korban dengan membekap mulutnya, justru suara korban meminta tolong semakin lantang terdengar.
Pria berusia 22 tahun tersebut menjadi kalang kabut karena ketakutan aksinya ketahuan oleh warga sekitar.
Ilustrasi pencabulan
Ia pun berlari dan melompat jendela tanpa bisa mengenakan pakaiannya yang telah ia lepas sebelumnya.
Pelaku kabur terbirit-birit dalam keadaan telanjang bulat ke arah tempat tinggalnya di Jalan Nangka Selatan dan meninggalkan pakaiannya di dalam kamar korban.
Kejadian pencurian di sebuah kamar kos di daerah Denpasar, Bali itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim setempat.
"Ya kejadian Rabu (13/11/2019) pukul 02.30 Wita. Kejadiannya di sebuah tempat rumah kos," terang Kasat Reskrim, dikutip dari TribunBali.com.
AY berlari sejauh dua kilometer tanpa mengenakan busana saat ketahuan mencuri oleh penghuni kosan tersebut.
"Pelaku saat diteriakin korban, lari dari kamar tanpa mengenakan pakaiannya. Dari kos korban menuju messnya yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer," tambah Kasat Reskrim dikutip dari TribunBali.com.
Aksi pelariannya tanpa menggunakan busana tersebut sempat berhasil tanpa diketahui warga hingga ia bisa sampai di kediamannya pada sekitar pukul 03.00 WITA.
Namun keesokan harinya, korban melaporkan kejadian yang menimpanya pada malam sebelumnya tersebut.
Dari hasil pengungkapan pelaku yang tinggal sendirian di tempat tinggalnya.
Pelaku berhasil di tangkap team Opsnal Polresta Denpasar usai mengecek dan mendapatkan informasi di tempat kejadian perkara (TKP).
Korban yang melaporkan kejadian tersebut dan menceritakan serta menyebutkan ciri-ciri pelaku.
Pemuda asal Dusun Kebonsari, Desa Sabrang, Ambulu, Jember, Jawa Timur itupun diciduk oleh polisi.
Pelaku ditangkap ditangkap di Lapangan Lumintang, Denpasar pada hari Rabu (13/11/2019).
Barang bukti tersebut merupakan pakaian milik pelaku yang ditinggalkan di kamar kosan milik korban.
Seperti celana panjang jeans warna hitam, ikat pinggang, celana dalam warna ungu, kaos hitam, sandal jepit milik pelaku di kamar kos korban.
"Dari kejadian tersebut, kita sangkakan tindak pidana percobaan pemerkosaan. Pasalnya 285 KUHP Jo Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun," tutup Kompol I Wayan Arta Ariawan, dikutip dari TribunBali.com. (*)