Kisah Kakek La Ode Penuhi Janji Pada Almarhum Anaknya, Bisa Wisuda di Usia 85 Tahun, Ternyata Dosen Pengajar Adalah Muridnya Saat SMP

Senin, 18 November 2019 | 18:40
(DEFRIATNO NEKE)/ KOMPAS.COM

Kisah Kakek La Ode Penuhi Janji Pada Almarhum Anaknya, Bisa Wisuda di Usia 85 Tahun, Ternyata Dosen Pengajar Adalah Muridnya Saat SMP

Sosok.ID - Tuntutlah setinggi langit, mungkin kalimat itu yang bisa menggambarkan bagaimana perjuanga kakek asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sulteng) ini.

Diusia senjanya ia tetap berniat untuk belajar hingga mendapat predikat sebagai seorang sarjana.

Walau tak muda lagi, kakek 15 cucu dan tiga cicit ini tetap bersemangat untuk belajar hingga cita-citanya terwujud.

La Ode Muhamad Sidik, seorang kakek dari Kota Baubau, Sulteng ini menjadi buah bibir baru-baru ini.

Baca Juga: Sempat Marah Besar Hingga Akan Tempuh Jalur Hukum, Susi Pudjiastuti Masih Sempat Ajak Bercanda Netizen: Lebih Senang Nyokong Nelayan!

Dilansir dari Kompas.com, saat disambangi di rumahnya yang beralamat di Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Sulteng pada Senin (18/11/19) terlihat wajah sumringah.

Menyandang predikat sarjana adalah impian kakek ini sejak lama, dan kebahagiaan tersebut terpancar di wajahnya saat disambangi wartawan Kompas.com di kediamannya.

“Pertama lega sekali perasaan, namun di samping itu kita sudah di usia lanjut tapi perasaaan itu senang,” kata La Ode Muhamad Sidik, dikutip dari Kompas.com.

Kakek La Ode memutuskan untuk melanjutkan studinya di tingkatan perguruan tinggi pada tahun 2012 lalu.

Ia mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhamadiyah Buton kala itu.

Baca Juga: Bangga Bisa Sekolahkan Anak Sampai Sarjana Meski Tak Pernah Kuliah, Seorang Ayah Minta Pakai Toga di Hari Wisuda Putranya

Menjadi cerita menarik baginya, bahwa yang mengajar di bangku perkuliahan saat ia mulai masuk sebagai mahasiswa bukanlah orang asing baginya.

Dosen yang menjadi tenaga pengajar di kelas Kakek La Ode di Universitas tersebut ternyata pernah menjadi muridnya sewaktu duduk di bangku SMP.

Namun, Kakek La Ode tetap menghormatinya sebagai seorang dosen walau pernah ia ajar di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Memang saya gurunya, tapi saya menjaga wibawa mereka, jadi dalam dialog ala kadarnya saja, supaya teman mahasiswa yang muda tidak ada pikiran yang tidak sehat,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Penghuni Rumah yang Ia Inapi Mesti Mati, Sepulang Tahlilan Leher Seorang Kakek Ditebas Karena Dikira Dukun Santet

Kakek La Ode bertekan menamatkan studinya sebagai seorang sarjana karena motivasi dari almarhum anak pertamanya.

Sewaktu anak pertamanya masih ada, ia memberikan semangat kepada Kakek La Ode untuk tidak berpuas diri dengan pencapaiannya di tingkat studi Diploma tiga (D3).

Hal tersebut awalnya ia sanggah dengan karena ia ragu bisa diterima menjadi seorang mahasiswa atau tidak dengan usianya yang sudah senja tersebut.

Namun berbekal niat untuk memenuhi permintaan sang anak yang telah meninggal serta keinginannya untuk bisa menyandang predikat Sarjana.

Kakek La Ode pun dibantu oleh anaknya untuk bisa mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhamadiyah Buton.

Baca Juga: Nangis dan Mengaku Rindu Ibunya, Pramugara Ini Ungkap Kerinduannya Pada Seorang Penumpang Lansia, Netizen Sampai Mewek, Begini Videonya!

Niat baiknya pun terkabul hingga tujuh tahun setelah menyandang status sebagai seorang mahasiswa akhirnya ia bisa lulus dengan membanggakan.

Dalam ujian akhir yang ia tempuh sebagai syarat kelulusan, Kakek La Ode menulis skripsi berjudul "Mengkaji Sastra Indonesia dalam Puisi Wolio Buton".

“Motivasi saya kuliah karena anak-anak saya, anak saya yang pertama almarhum yang mengatakan jangan hanya sampai diploma tiga saja, saya bilang bisa saja asal diterima, jadi anak saya yag mengurusnya (masuk perguruan tinggi),” ucap La Ode Muhamad Sidik, dikutip dari Kompas.com.

Walau telah purnah tugas sebagai pengajar di SMP, Kakek La Ode tetap merasa bangga dengan pencapaian menjadi sarjana tersebut.

Baca Juga: Dramatis! Sebelum Tak Sadarkan Diri, Pilot Batik Air Ini Tahan Sakit Untuk Lakukan Pendaratan Darurat, Begini Kronologinya!

Sementara itu, putri kedua La Ode Muhamad Sidik, Wa Ode Ronawati, mengaku sangat bangga atas keberhasilan ayahnya yang menyelesaikan kuliahnya.

“Bangga dan senang, karena sisa usianya yang sudah senja dan sakit-sakitan masih bisa meraih mimpinya,” kata Wa Ode Rosnawati, dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, keberhasilan ayahnya mendapat gelar sarjana, dapat menjadi motivasi bagi dirinya dan juga keluarga yang lainnya untuk terus melanjutkan pendidikan. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya