Kisah Carlos Melgares Varon, Bule Asal Spanyol Maju Jadi Calon Bupati Samosir Tahun 2020, Alasannya Bikin Merinding!

Selasa, 19 November 2019 | 17:30
Kolase Kompas TV / Tribun Medan

Kisah Carlos Melgares Varon, Bule Asal Spanyol Maju Jadi Calon Bupati Samosir Tahun 2020, Alasannya Bikin Merinding!

Sosok.ID - Carlos Melgares Varon adalah bule asal Spanyol yang menjadi buah bibir baru-baru ini.

Pasalnya, pria paruh baya tersebut mendaftar dan maju menjadi calon bupati Kabupaten Samosir di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 mendatang.

Dilansir dari Kompas TV, Carlos mengungkap bagaimana ia sangat ingin maju menjadi bupati di salah satu daerah di pulau Sumatera tersebut.

Carlos Melgares Varon adalah pria berusia 55 tahun yang berasal dari Kota Granada di Spanyol.

Baca Juga: Polri Keluarkan Larangan Keras Pamer Hidup Hedon, Kapolres Ini Ngaku Hadiri Pameran Kendaraan Mewah Bawa Motor Matic

Namun, Carlos mengaku telah mencintai Indonesia sejak pertamatinggaldi bumi Nusantara tahun 1998.

Dan akhirnya Carlos resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) sejak tahun 2008 silam.

Melansir dari Kompas TV, ternyata nama Carlos Melgares Varon bukan lagi asing di telinga warga Samosir.

Nama Carlos sempat santer diberitakan lima tahun yang lalu sesaat sebelum Pilkada Samosir tahun 2015 lalu.

Namun, niat untuk mencalonkan diri pada lima tahun lalu diurungkan olehnya sebab ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya kala itu.

Baca Juga: Sejak Bayi Cuma Diberi Teh Manis oleh Ibu Kandung, Sarwendah Rela Berikan ASI untuk Betrand Peto, Ruben Onsu Sampai Siapkan Kulkas Khusus

Saat diwawancarai oleh Aiman pada Kamis (7/11/19) lalu, Carlos mengungkap alasannya memilih Indonesia menjadi kewarganegaraannya.

Carlos sendiri sudah tidak asing dengan daerah Samosir atau Kabupaten yang terbilang baru ini.

Ia telah paham apa yang ada di daerah yang diresmikan sebagai Kabupaten pada tahun 2013 lalu itu.

Sebab sang istri adalah orang asli dari wilayah Samosir.

Dikabarkan undur diri dari pencalonannya sebagai bupati pada tahun 2015 silam, Carlos membenarkan hal tersebut.

Tangkapan Layar Kompas TV

Carlos Melgares Varon bersama Aiman

"Anda lumayan cukup dikenal dan saya mendengar juga lima tahun lalu, anda mau maju jadi calon bupati tetapi gagal. Betul?" tanya Aiman, dikutip dari Kompas TV.

Namun karena ada beberapa kendala yang dijumpainya kala lima tahun lalu, Carlos memilih untuk mengundurkan diri sebagai calon Bupati saat itu.

"Ya betul karena kecintaan kita terhadap kabupaten ini. Saya sudah menjalani fit and proper test tetapi ada komunikasi yang tak baik sehingga saya memilih mundur ke belakang terlebih dahulu," jelas Calros Melagres Varon, dikutip dari Kompas TV.

Sempat dicecar pertanyaan oleh Aiman mengenai alasan ia memilih untuk menjadi WNI dan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Samosir karena sang istri, Carlos membantah dengan tegas.

Baca Juga: Kaki Dirantai Ayahnya di Kamar Penuh dengan Kotoran, Bocah 10 Tahun Mencoba Selamatkan Diri dari Kobaran Api Hingga Kakinya Putus, Akhirnya Tewas Mengenaskan

"Cinta Negeri ini karena nikah?" tutur Aiman, dikutip dari Kompas TV.

Pria asal Spanyol tersebut mengaku lebih dulu mengenai Indonesia sebelum bertemu dengan sang istri saat itu.

Banyak hal yang telah dilakukan Carlos sejak pertama datang ke Indonesia.

Tercatat bahwa Carlos memiliki beberapa bisnis termasuk sekolah sepak bola (SSB) yang ia kelola tersebut.

Yang terutama bagi Carlos adalah pertama kali mendengar lagu kebangsaan yang berjudul 'Indonesia Raya'.

Baca Juga: Nyengir Terus Saat Digiring Polisi, Pelaku Pelemparan Sperma Diminta Kapolres untuk Ikut Pemeriksaan Kejiwaan Usai Ngaku Lakukan Pelecehan Demi Kepuasan

Carlos dibuat merinding dengan setiap lirik yang ada di lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Oleh sebab itulah yang menjadi salah satu faktor Carlos jatuh cinta pada Indonesia terutama wilayah Samosir.

"Aku rasa bukan karena cinta pada istri. Aku sudah lama di Indonesia, punya bisnis dan sekolah sepak bola. Aku benar-benar merasa Indonesia itu Tanah Air saya," papar Calros Melagres Varon, dikutip dari Kompas TV.

Hanya oleh satu bait dari lirik lagu Indonesia Raya telah mengubah pandangan Carlos terhadap Indonesia di benaknya saat pertama kali mendengar lagu tersebut.

Baca Juga: Terjebak Kobaran Api Gegara Dirantai Orang Tua, Bocah 10 Tahun Tewas Terbakar, Diduga Kelaparan Sampai Otak-atik Kompor Gas

"Saya berani menyanyikan lagu Indonesia Raya dan aku merinding. Indonesia itu tumpah darah ya," aku Calros Melagres Varon, dikutip dari Kompas TV.

Kembali Carlos di cecar pertanyaan oleh Aiman, namun kali ini ia mendapat pertanyaan seputar Pilkada 2020 tahun depan.

Carlos mengaku jatuh cintah dengan Kabupaten Samosir sejak lama, saat pertama kali dikenalkan dan diajak datang ke tempat tersebut bersama sang istri.

Namun, yang mejadi keprihatinan bagi dirinya adalah keadaan masyarakat yang berada di sekita danau Toba tersebut.

"Masyarakat sulit, susah, sehingga itu menjadi keprihatinan bagi saya. Istri saya lahir di sini, dia membawa saya ke sini, melihat lingkungan yang indah, tapi masyarakat menderita," ujar Calros, dikutip dari Kompas TV.

Baca Juga: Emosi Putrinya Ngobrol dengan Pacar Sampai Larut Malam, Ayah Ini Nekat Habisi Nyawa Anak Sendiri, Disetrum dan Digorok Lehernya Sampai Tewas

Oleh sebab itu, Carlos mantap untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah di lokasi wisata super prioritas tersebut.

Carlos diketahui sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Samosir, Sumatera Utara, via Partai Nasional Demokrat.

Kendati demikian, ada yang menjadi titik berat yang jadi pertimbangan Carlos saat maju jadi Calon Bupati kali ini.

Ia mengakui bahwa biaya untuk mencalonkan diri menjadi Bupati tidaklah sedikit.

Dilansir dari TribunJakarta.com, Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, ongkos untuk menjadi bupati diperkirakan Rp 60 miliar.

Baca Juga: Cuma Gegara Nawarin Korek Api Pas Lagi Joget di Kelab Malam, Ormas FBR dan PP di Bekasi Bentrok Hingga Dijaga Polisi

"Itu katakanlah dibudayakan orang tertentu. Yang punya duit menentukan gimana mereka menguasai. Aku alternatif untuk Samosir. Cost politic kita tak menutup kenyataan, tapi yang wajar, berapa harus Rp 30 miliar hingga Rp 35 miliar," ujar Carlos, dikutip dari Kompas TV.

Namun demikian, Carlos tetap bersikukuh untuk maju sebagia Calon Bupati Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan menggunakan uang semampunya.

Ia akan memulai safari politiknya segera dengan berkeliling dan mendengarkan keluhan langsung dari masyarakat Samosir.

"Ini harus kita perhitungkan juga. Aku ingin keliling dan bertemu masyarakat untuk menyakinkan mereka," jelas Carlos, dikutip dari Kompas TV. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas TV, Tribunjakarta.com, Tribunmedan.com

Baca Lainnya