Sosok.ID - Mendadak punya 3 mobil mewah dalam semalam sempat membuat seorang tukang sepatu keliling kaget bukan kepalang.
Bagaimana tidak, untuk kebutuhan sehari-hari saja kembang kempis, tak heran bila tukang sepatu keliling ini terkejut kala mengetahui dirinya mendadak punya 3 mobil mewah.
Lebih mengejutkan lagi, usai dikabarkan mendadak punya 3 mobil mewah, tukang sepatu keliling ini semakin pusing kala biaya sekolah sang anak tiba-tiba bakal dicabut.
Ya, mendadak kaya raya dalam semalam rasanya memang terdengar bak cerita dongeng 1001 malam.
Sulit rasanya percaya bila ada seseorang yang bisa kaya raya mendadak dalam semalam tanpa usaha sama sekali.
Namun itulah yang dialami oleh Edi Hartono (41) warga Tebet, Jakarta Selatan yang mendadak punya tiga mobil mewah yang terdaftar atas namanya.
Padahal sehari-hari, Edi Hartono hanya seorang tukang sepatu keliling yang mengumpulkan sen demi sen untuk bertahan hidup.
Jangankan punya mobil, motor matic yang ada di rumahnya saja cicilannya masih belum lunas.
Apalagi tiba-tiba dilaporkan memiiki 3 mobil mewah dengan harga per unitnya yang tak main-main.
Melansir Kompas.com, Sabtu (9/11/2019) kejadian ini bermula ketika sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan memberitahu Edi bahwa Kartu Jakarta Pintar milik anaknya akan terancam dicabut.
Hal ini berarti keseluruhan biaya bantuan dari pemerintah untuk pendidikan sang anak akan dihentikan.
Bingung tak tahu mengapa biaya bantuan sekolah anaknya bakal dicabut, Edi Hartono pun berusaha mengkonfirmasi kepada pihak sekolah.
Bila biaya pendidikan anaknya terancam dicabut, darimana lagi ia mencari tambahan biaya untuk bayar sekolah?
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Wiki, Sabtu (9/11/2019) kaget bukan main Edi Hartono saat mengetahui apa yang menyebabkan KJP sang anak terancam dicabut.
Usut punya usut, KJP sang anak terancam dicabut pemerintahan lantaran Edi Hartono dianggap menyalahi syarat utama penerimaan bantuan.
Dalam pemberitahuan yang dikabarkan pihak sekolah sang anak, Edi Hartono dilaporkan memiliki 3 unit mobil mewah yang totalnya bernilai milyaran Rupiah.
"SMPN 265 Kebon Baru tempat anak saya itu kan kasih pemberitahuan soal KJP bahwa orang tua siswa yang punya kendaraan dua KJP-nya diblokir," ucap Edi Hartono seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Bingung dan kaget pun tak bisa disembunyikan dari air muka Edi Hartono saat mendengar laporan tersebut.
Mengutip Kompas.com, pria yang berprofesi sebagai tukang sepatu keliling itu pun langsung memeriksa temuan sekolah ke Samsat.
Rupanya saat di Samsat pun pihak kepolisian membenarkan kepemilikan tiga mobil mewah tersebut atas namanya.
Tiga mobil mewah tersebut adalah dua unit Mercedes Benz, dan satu unit mobil sport Ferrari.
Edi Hartono yang mendengar hal tersebut pun semakin bingung bukan kepalang.
Pasalnya dia tidak pernah merasa membeli tiga mobil tersebut apalagi memilikinya.
Dia pun meyakini ada orang tidak bertanggung jawab mencatut namanya tanpa izin untuk memiliki tiga mobil mewah tersebut.
Terlebih lagi ketika Edi Hartono ingat bahwa dirinya sempat kehilangan KTP-nya sekitar 2 tahun yang lalu.
Melansir Tribun Wiki, pada tahun 2017, Edi Hartono mengaku sempat kehilangan KTP-nya saat akan meremajakan kendaraan miliknya di sebuah koperasi angkutan umum bernama Budi Luhur.
Pada saat itu Edi Hartono masih berprofesi sebagai sopir angkot dan akan meremajakan kembali kendaraannya.
Untuk meremajakan kendaraannya, Edi harus menyerahkan data asli berupa KTP, BPKB dan dokumen lainnya sebagai syarat administrasi.
Namun belakangan, rupanya Edi Hartono memutuskan untuk menjual mobil angkotnya ke pihak koperasi.
Saat hendak meminta kembali KTP yang ia berikan untuk keperluan administrasi, pihak koperasi berdalih jika KTP tersebut hilang.
"Pihak Budi luhur yakni pak saut bilang ke saya 'saya enggak pernah jual belikan data siapapun, baik punya bapak, yang lain. Itu KTP benar benar hilang. Jadi saya disuruh untuk membikin KTP baru'," kata Edi.
Edi Hartono pun menaruh curiga bahwa ini adalah perbuatan koperasi tersebut, namun lantaran tak punya bukti, Edi tak membahasnya sama sekali.
Atas kejadian ini, Edi Hartono sangat menyayangkan perbuatan pihak yang tak bertanggung jawab itu.
Pasalnya, akibat perbuatannya, Edi khatwatir tak hanya biaya sekolah anak saja yang dicabut tetapi juga bantuan pemerintah lainnya seperti BPJS juga akan ikut ditarik.
Dia hanya ingin orang yang tidak bertanggung jawab itu datang dan meminta maaf atas semua perbuatannya.
"Saya cuma mau ketemu aja, kaya gimana orangnya. Terus minta maaf ke saya," tutup Edi.
(*)