Sosok.id - Hal yang wajar bila seorang ibu menginginkan putrinya untuk segera membina rumah tangga agar tak jadi perawan tua.
Apalagi bila anaknya itu sudah memasuki usia yang cukup matang untuk menikah.
Namun, perbuatan seorang ibu China ini sangat tidak patut untuk ditiru.
Sebab, saking kesalnya, ia sampai tega memukuli putrinya yang tak kunjung menikah di usianya yang sudah menginjak kepala tiga.
Baca Juga: Digebuki Selama Seminggu, Bocah 6 Tahun Tewas Usai Dianiaya Wanita Lesbian Pacar Tantenya
Seorang wanita bermarga Lin meminta bantuan kepada polisi Chagzhou, provinsi Jiangsu pada September 2019.
Setibanya di restoran kecil yang dimiliki Lin dan ibunya, polisi kaget melihat kondisi wanita 30 tahun tersebut.
Sebab, sekujur tubuhnya telah dipenuhi dengan luka memar.
Dilansir dari Yangtse Evening News via South China Morning Post, lengan, pantat, dan kaki Lin bahkan juga sampai berdarah-darah.
Rupanya luka tersebut adalah hasil dari perbuatan ibu Lin yang bermarga Wang.
Ketika petugas hendak membawa ibu dan anak tersebut, Wang menolak dengan tegas.
"Saya memukul anak putri saya, bukan orang lain," ujar Wang, seperti dikutip dari Yangtse Evening News via South China Morning Post, Jumat (1/11/2019).
Seorang petugas yang leumayan akrab dengan keluarga itu mengatakan Wang pernah memukul putrinya.
Tetapi, ia menganggap bahwa tindakannya itu tidak melanggar hukum.
Lin kemudian mengatakan pada polisi bahwa tindakan ibunya itu didasari karena sebuah alasan.
Yakni, karena dirinya masih belum menikah di usianya yang ke 30 tahun.
Selain itu, ibunya juga kesal karena dia tak mendapat banyak uang dari pekerjaan sebelumnya.
Diketahui bahwa Lin bekerja di sebuah perusahaan sebelum akhirnya membantu operasional di restoran ibunya.
Berdasarkan keterangan polisi, Lin telah melaporkan ibunya itu pada Agustus lalu.
Namun karena luka yang didapat Lin saat itu tak terlalu serius, maka kasusnya tak bisa diproses.
Walaupun demikian, Lin dan Wang diberikan surat peringatan dan diminta untuk menandatangani perjanjian mediasi konflik.
Namun, untuk kasus terbaru ini, Wang terpaksa ditahan oleh polisi.
Lin bersedia untuk membebaskan ibunya dari jeruji besi hanya bila Wang membayar 80.000 Yuan atau sekitar Rp 160 juta sebagai kompensasi.
Mendengar permintaan putrinya itu, Wang pun langsung pingsan.
Tetapi akhirnya Lin mau melakukan mediasi untuk membebaskan ibunya setelah beberapa kerabat membujuknya.
Sehingga ibunya dapat dibebaskan dari pejara dengan jaminan.
Wang mengatakan bahwa konflik tersebut bermula ketika putrinya melawan saat ia sedang mengomeli Lin karena tidak membersihkan rumah.
"Saya menjadi sangat marah dan mengatakan kepadanya jika kamu mengatakannya lagi, aku akan menamparmu," ujar Wang kepada Jiangsu Television.
"Dia menyuruhku untuk 'melakukannya'.
Saya melihat tongkat besi di dapur, jadi saya mengambilnya dan memukuli putri saya.
Kemudian dia lari," jelas Wang.
Wang mengaku bahwa ia dan putrinya sering bertengkar selama beberapa bulan terakhir.
Tepatnya sejak Lin mengetahui bahwa orang tuanya telah membelikan rumah untuk kakaknya.
Sejak saat itulah Lin berpikiran bahwa kedua orang tuanya lebih sayang pada kakaknya dibanding dirinya.
(*)