Pernah Dipecat IDI Hingga Ditolak Jadi Menkes Jalan Sehari Kerja, Dokter Langganan Prabowo Ini Tanggapi Santai: Justru Itu yang Menarik

Kamis, 24 Oktober 2019 | 12:00
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Belum Sehari Jadi Menkes Sudah Kena Tolak, Dokter yang Pernah Dipecat IDI Ini Tanggapi Santai: Justru Itu yang Menarik

Sosok.ID - Presiden Jokowi didampingi wakil presiden Ma'ruf Amin baru saja melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja Jilid 2.

Sebanyak 32 menteri baru saja resmi dilantik Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Rabu (23/10/2019) pagi kemarin di depan Istana Merdeka dengan nama Kabinet Indonesia Maju.

Dari 32 menteri yang baru saja dilantik, terselip nama Terawan Agus Putranto sebagai wajah baru Menteri Kesehatan.

Melansir Kompas.com dan Tribunnews, reaksi rakyat terhadap pelantikan para menteri kabinet kerja baru Jokowi ini rupanya terlihat cukup antusias sejak Senin (21/10/2019).

Baca Juga: Baru Sehari Jadi Menteri, Pengusaha Ini Ngaku Siap Dicopot dari Jabatan Tapi Ogah Dikomplain: Males Dengernya

Tidak sedikit dari mereka yang ikut berekspektasi terkait pelantikan para menteri kabinet kerja baru ini.

Dari sekian banyak tokoh dan publik figur yang diduga bakal menjadi menteri kabinet selanjutnya, muncul beberapa nama dan wajah baru pengisi kabinet kerja jilid 2.

Mulai dari Prabowo Subianto, Wishutama, Nadiem Makarim hingga dokter Terawan.

Salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah nama dokter kontroversi yang penuh talenta, Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Disebut Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri, Mantan Wakil Kepala Densus 88 Ini Pernah Buru dan Jebloskan Pangeran Cendana ke Penjara

Siapa sih yang tak kenal dengan sosok dokter Terawan?

Ya, di balik sosoknya yang kini dikenal sebagai Menkes, dokter Terawan bukanlah sosok yang sembarangan.

Sosok dokter Terawan ini dikenal dengan sepak terjangnya yang cemerlang di dunia medis.

Sebelum menjabat posisi Menkes, dokter Terawan adalah dokter yang sempat menjadi sorotan publik belakangan ini lantaran menangani langsung perawatan mantan Menkopolhukam Wiranto.

Baca Juga: Diganti Oleh Edhy Prabowo Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti Meneteskan Air Mata, Ada Apa?

Jauh sebelum itu, sosoknya juga sudah mencuri perhatian publik saat mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk menangani Alm Ani Yudhoyono saat berjuang mengidap kanker darah.

Dilansir Sosok.ID dari Grid.ID, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat itu langsung menugaskan dokter Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) RI untuk menangangi langsung (Alm) Ani Yudhoyono.

Prabowo Subianto bahkan menjadi pelanggan dari dokter Terawan.

"Saya ini sudah tiga kali diterapi oleh Terawan. Saya tiga kali, mau yang keempat kali. Saya dulu, biasalah, orang sudah 60-an tahun," ujar Prabowo saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

"Saya dulu vertigo, setelah itu periksa ke beliau, disarankan, bersihkan. Alhamdulillah, sekarang saya bisa 3 jam pidato," ucapnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sudah Ramalkan Tak Bakal Dipilih Jadi Menteri Oleh Jokowi Sebelum Pengumuman Resmi Kabinet Baru, Hingga Buat Warganet Geger, Begini Prediksinya!

Di balik sosoknya yang kerap dipercayakan menangani berbagai masalah kesehatan para pejabat negara, rupanya nama dokter Terawan sendiri sempat menjadi perbincangan hangat terkait masalahnya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Melansir Majalah Intisari, pada tahun 2008, dokter Terawan pernah dipecat atau diberhentikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait metode terapi 'cuci otak' yang tengah ia kembangkan.

Baca Juga: Punya 7 Aset Properti yang Tersebar di Jabodetabek, Sosok Menteri Ini Ternyata Miliki Hutang Senilai Rp 686 Juta, Jumlah Kekayaannya Fantastis!

Terapi 'cuci otak' dengan Digital Substracion Angiography (DSA) yang ia kembangkan diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

Namun, metode 'cuci otak' yang dikenalkan Terawan ini rupanya menuai pro kontra.

Lantaran dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke, terapi cuci otak milik dokter Terawan ini pun tak bisa diakui.

Imbasnya, IDI sempat memberikan sanksi kepada dokter Terawan yaitu berupa pemecatan dari keanggotaan selama 12 bulan.

Baca Juga: Batal Masuk Kabinet Kerja Jokowi, Begini Gaya AHY Beri Ucapan Selamat Kepada Para Menteri Terpilih: Saya Doakan Sukses

Dikutip Sosok.ID dari Tribunnews, Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Bobot pelanggaran Dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI dalam surat PB IDI yang ditujukan kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tertanggal 23 Maret 2018.

Bahkan sanksi pemecatan dari IDI ini sampai berimbas pada pelantikannya sebagai Menkes.

Dilansir Sosok.ID dari Tribun Kesehatan, pengangkatan dokter Terawan sebagai Menkes ini sempat ditolak dan tak disetujui oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca Juga: Begini Respon Susi Pudjiastuti Kepada Menteri Kelautan & Perikanan yang Baru Usai Dirinya Tak Terpilih

MKEK bahkan sempat mengirim surat kepada Presiden Jokowi 3 minggu sebelum pelantikan resmi menteri Kabinet Indonesia Maju.

Dalam surat dengan nomor 0059/PB/MKEK/09/2019, Ketua MKEK, dokter Broto Wasisto menyarankan Presiden Jokowi untuk tidak mengangkat dokter Terawan sebagai Menkes.

Hal ini dikarenakan dokter Terawan dianggap masih dikenakan sanksi atas pelanggaran kode etik yang ia lakukan dengan terapi 'cuci otak'nya.

"Bila diperkenankan kami ingin menyarankan agar dari usulan calon-calon tersebut (nama menteri kesehatan) mohon kiranya Bapak Presiden tidak mengangkat Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) sebagai Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Mati-matian Perjuangkan Jokowi Jadi Presiden, Sosok Kontroversial Ini Tegas Tolak Tawaran Jadi Menteri, Alasannya Sampai Buat Iwan Fals Terpana

Adapun alasan yang mengirigi saran kami adalah karena Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) sedang dikenakan sanksi akibat melakukan pelanggaran etik kedokteran.

Sanksi tersebut tertera dalam Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran PB IDI No.009320/PB/MKEK-Keputusan/02/2018 tanggal 12 Februari 2018," tulis dokter Broto Wasisto dalam suratnya seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Kesehatan, Kamis (24/10/2019).

Kendati sempat mendapat penolakan dirinya menjadi Menkes, dokter Terawan tetap maju sebagai salah satu menteri kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.

Menurut dokter Terawan penolakan MKEK IDI terhadap pelantikannya adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, Saat Dimana Menteri Pertahanan Menjabat Sebagai Presiden

Terlebih lagi dirinya baru sehari menjabat sebagai Menkes.

Dokter Terawan bahkan menganggap penolakan ini adalah suatu tantangan yang menarik dalam pekerjaannya.

"Tidak masalah pengangkatan pasti diwarnai pro dan kontra. Apalagi jabatan politis.

Tantangan pasti selalu ada, justru itu yang menarik," tegas dokter Terawasn usai pelantikan di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca Juga: Sosok Lulusan Filsafat Ini, Habiskan 12 Tahun Masa Kecilnya Sebagai Santri Dan Pernah Numpang di Rumah Gus Dur, Kini Diangkat Jokowi Jadi Menteri, Siapakah Dia?

Dokter Terawan sama sekali tidak menganggap penolakan ini adalah halangan baginya.

"Tips dari saya, bekerja harus dengan iklas, melayani. Percayalah pasti kita dijaga oleh Allah SWT," lanjutnya seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Kesehatan.

Dokter yang pernah menangangi kesehatan para pejabat negara hingga artis Tanah Air ini justru mengaku tak sabar ingin segera mengemban tugas negara.

"‎Masalah kesehatan memang jadi prioritas Pak Jokowi. Segera saya sering melakukan kunjungan ke semua wilayah untuk mengetahui apa saja persoalan di lapangan," pungkasnya.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com, Grid.ID, Tribun Kesehatan

Baca Lainnya