Bakal Amankan Pelantikan Presiden, Rupanya Paspampres Indonesia Pernah Hampir Bunuh PM Israel

Kamis, 17 Oktober 2019 | 17:00
Kompas

Bakal Amankan Pelantikan Presiden, Rupanya Paspampres Indonesia Pernah Hampir Bunuh PM Israel

Sosok.ID - Pelantikan Presiden Indonesia ke-7 akan digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019.

Dalam pelantikan nantinya, Ring I pengamanan akan dijaga oleh Paspampres.

Ring II oleh TNI dan Ring III oleh personel gabungan TNI-Polri.

Paspampres nantinya akan selalu hadir, menjaga dan memastikan keamanan presiden serta wakil presiden Indonesia kemanapun beliau pergi.

Baca Juga: Anggota Kepolisian di Daerah Ini Dilarang Berkumis dan Brewokan, Melanggar Dicukur Langsung Oleh Atasan, Ini Alasannya!

Bagi mereka keselamatan presiden adalah segala-galanya walaupun nyawa sendiri menjadi taruhannya.

Usai dibentuk pada 1949, Paspampres sudah kenyang pengalaman mengawal RI 1 dan RI 2 baik di dalam maupun luar negeri.

Mengutip buku Warisan (daripada) Soeharto, salah satu pengalaman pengamanan menegangkan yang pernah Paspampres alami adalah saat mengawal presiden Soeharto ke New York, Amerika Serikat.

Tepatnya tanggal 22 Oktober 1995, presiden Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite menghadiri acara PBB disana.

Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Karena posisinya tersebut maka segala kebijakannya mengenai OKI sangat strategis bagi anggota-anggotanya yang kebanyakan negara Timur Tengah.

Karena suatu alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Keempat pengawal Rabin yang berasal dari Mossad kemudian datang bersama PM Israel tersebut untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.

Baca Juga: Rawat Anak dan Ibunya yang Lumpuh Tanpa Biaya, Wanita Ini Sampai Memelas ke Tetangga, Sekadar Beli Pembalut Saja Tak Mampu

Namun cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta arogan, sehingga keempatnya beserta Yitzak Rabin dicegat sebelum masuk lift oleh Paspampres.

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan presiden Sri Lanka di tempatnya menginap.

Salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat Yitzak Rabin dan keempat pengawalnya ialah mantan Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.

Setelah mengutarakan niatnya maka Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie dan dua personel Paspampres menemui Soeharto.

Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' menegangkan.

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres.

Hal itu karena para pengawal Rabin menaruh kecurigaan pada Paspampres dan tidak percaya mereka ikut mengawal PM Israel itu untuk menemui Soeharto.

Jadi mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres, takut Yitzak Rabin dicelakai mungkin oleh mereka.

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan presiden Sri Lanka di tempatnya menginap.

Baca Juga: Seorang Pria Nekat Gantung Diri di Tempat Kerjanya Usai dapat Chat dari Istri, Isi Pesannya Bikin Hati Teriris

Salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat Yitzak Rabin dan keempat pengawalnya ialah mantan Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.

Setelah mengutarakan niatnya maka Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie dan dua personel Paspampres menemui Soeharto.

Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' menegangkan.

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres.

Hal itu karena para pengawal Rabin menaruh kecurigaan pada Paspampres dan tidak percaya mereka ikut mengawal PM Israel itu untuk menemui Soeharto.

Jadi mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres, takut Yitzak Rabin dicelakai mungkin oleh mereka.

Baca Juga: Sukses Gantikan Maia Estianty, Mulan Jameela Pernah Saingan dengan Dewi Perssik Hingga Digosipkan Rebutan Cinta Ahmad Dhani

Padahal Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.

Akhirnya terjadi adu mulut dan jibaku antara Sjafrie dengan kepala pengawal Rabin jebolan Mossad itu karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dalam gerakan refleks sangat cepat pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi yang diambil dari balik jasnya dan hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie.

Ia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras.

Namun sebelum pengawal Rabin melakukan hal itu, Sjafrie sudah lebih dulu melakukannya.

Dengan gesit dan cepat Sjafrie sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal Rabin.

thejc.com
thejc.com

PM Yitzhak Rabin

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat PM Yitzak Rabin cemas dan takut lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah stelling siap menembak Rabin beserta pengawalnya.

Baca Juga: Banting Setir Jadi YouTuber, Marshanda Janji Tak Akan Tinggalkan Dunia Sinetron : Sudah Komitmen Saya Sejak Usia 15 Tahun

"Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahan dan arogansinya.

Keadaan menjadi dingin kembali setelah pengawal Rabin perlahan-lahan menurunkan senjata mereka.

Hampir saja darah PM Israel beserta pengawal Mossadnya tumpah ditangan para perisai hidup Presiden Indonesia.

Alhasil mau tak mau Yitzak Rabin dan pengawalnya harus mentaati protokol kemanan Paspampres.

Mereka kemudian dikawal menemui Soeharto walaupun Yitzak Rabin harus rela 'dikacangin' disuruh menunggu 15 menit terlebih dahulu sebelum bertatap muka dengan presiden kedua Indonesia itu. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Warisan (daripada) Soeharto

Baca Lainnya