TKW Asal Ternate Dikabarkan Tewas Terjatuh di Malaysia, Keluarga Curiga Lily Dibunuh Usai Temukan Kejanggalan Ini

Jumat, 20 September 2019 | 09:00
KOMPAS.com/YAMIN ABDUL HASAN

Dua anak dari korban Lily Wahidin yang duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) berpose dengan memegang foto kedua orang tuanya di kediamannya di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (17/09/2019)

Sosok.ID- Nasib malang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Ternate, Maluku Utara ini.

Lily Wahidin (28) dinyatakan telah meninggal dunia pada 2 September 2019 lalu.

Dikabarkan bahwa Lily meninggal akibat terjatuh dari ketinggian.

Namun, kematiannya masih menyisakan banyak tanya bagi keluarga.

Berikut adalah beberapa kejanggalan terkait kematian TKW Lily:

Baca Juga: TKW Asal Purwakarta 8 Tahun Tak Digaji Menjerit Pada Presiden Jokowi Ingin Segera Dipulang ke Indonesia

1. Diduga dibunuh

Keluarga Lily menduga bahwa ia bukan mati karena jatuh, melainkan karena dibunuh.

Hal itu disampaikan langsung oleh suami Lily, Mahrus Adam.

“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/9/2019).

2. Kondisi jasad yang mencurigakan

Baca Juga: Kisah Carmi, TKW yang 31 Tahun Menghilang, Ditemukan Sudah Tak Bisa Berbahasa Indonesia Hingga Lupa Wajah Kedua Orang Tua

Berdasarkan keterangan Mahrus, terdapat kejanggalan pada jasad istrinya.

Sebab, ditemukan bekas jahitan dari kerongkongan hingga pusat.

Ia juga mencurigai bahwa adanya jahitan itu karena organ tubuh Lily telah diambil.

“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” ujar Mahrus.

3. Perbedaan

Baca Juga: Hilang Puluhan Tahun dan Tak Ada Kabar, Seorang TKW Diduga Masih Hidup dan Jadi Korban Penyiksaan Oleh Majikan

Dalam dokumen yang diterima yang didapat oleh keluarga Lily, tertulis bahwa Lily mengalami cedera kepala yang sangat parah akibat jatuh dari ketinggian.

Namun, keadaan jasadnya ditemukan beberapa jahitan.

Selain dari kerongkongan sampai pusat, ada pula di bagian dahi hingga kepala.

Bahkan, ada pula jahitan di atas pinggul sebelah kanan.

Tulang paha kanannya juga patah serta ditemukan banyak memar di jasad Lily.

Baca Juga: TKW Raib Selama 21 Tahun di Arab Saudi, Dikira Sudah Meninggal Tapi Nyatanya Disiksa Majikan

4. Dokumen yang meragukan

Selain kondisi jasad yang penuh kejanggalan, dokumen kematian Lily dari Malaysia juga meragukan.

Menurut keterangan Mahrus, dalam dokumen tidak disebutkan nama rumah sakit tempat Lily dinyatakan meninggal.

Adapun, dokumen tersebut hanya menuliskan lokasi jatuhnya Lily.

Yakni, di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.

Baca Juga: Seribu Satu Usaha Keluarga Selamatkan Sri Wahyuni, TKW Korban Penyiksaan di Arab Saudi

Dalam dokumen juga tidak terdapat tanda tangan pejabat sebagai bukti pengesahan dokumen.

Selain itu, dokumen dari kepolisian juga meragukan.

Sebab, dokumen tersebut, apabila di Indonesia, mirip dengan dokumen pengaduan.

Serta, tak ada satu pun tanda tangan dari pihak-pihak yang berkaitan.

5. Selang waktu yang singkat

Baca Juga: Memeluk Erat Sang Ibu dan Sang Anak, Kisah Tukini, TKW yang Akhirnya Pulang Setelah 21 Tahun Hilang

Dokumen tersebut hanya tertulis nama penerima laporan, yaitu Muhi B Paie dan pengadu, Oscar Anak Johnson.

Dalam dokumen itu, juga terdapat keterangan waktu yang tertulis 2/9/2019 pukul 02.18 AM.

Tepatnya, hanya satu menit setelah dokumen daftar kematian atau permintaan mengubur (akta kematian), yakni pukul 02.17 AM.

Sementara, hanya berselang 10 menit dari waktu Lily dinyatakan meninggal dunia, yaitu pukul 02.07 AM.

6. Sulitnya komunikasi

Baca Juga: Kisah Pilu Anisa, TKW Asal Aceh yang Disiram Air Panas dan Ditinju Majikan di Malaysia Sampai Bersembunyi di Atas Pohon

Mahrus telah mencurigai adanya kejanggalan sejak istrinya itu memutuskan untuk menjadi TKW.

Sejak istrinya berangkat ke Malaysia pada 28 Agustus 2019, Mahrus bahkan tak bisa benar-benar menghubungi istrinya.

Sementara, pihak agensi yang menaungi Lily mengatakan bahwa ia sakit.

Bahkan, agensi itu juga meminta uang sejumlah Rp 30 juta saat Mahrus meminta agar istrinya dipulangkan ke Indonesia.

Namun sayangnya, Mahrus justru mendapat kabar bahwa istrinya telah meninggal pada 3 September 2019 sekitar pukul 09.00 pagi.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, tribunnews

Baca Lainnya