TKW Raib Selama 21 Tahun di Arab Saudi, Dikira Sudah Meninggal Tapi Nyatanya Disiksa Majikan

Senin, 12 Agustus 2019 | 14:01
(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Dikdik (39) didampingi keponakannya Selpi (27) memerlihatkan foto Alis Juariah (46), seorang TKI asal Cianjur, Jawa Barat yang hilang kontak selama belasan tahun dan diduga menjadi korban kekerasan majikan di Riyadh, Arab Saudi.

Sosok.ID - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur, Jawa Barat bernama Alis Juariah (46) diduga menjadi korban kekerasan.

Alis diduga disiksa majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

Mengutip Kompas.com, Senin (12/8/2019) saat ini pihak keluarga sedang berupaya untuk memulangkan Juariah.

Sang adik, Dikdik (39), menuturkan, keluarga sempat hilang kontak dengan Alis selama 21 tahun.

Baca Juga: Duel Sengit KRI Samadikun TNI AL Buru Kapal Selam Musuh di Perairan Bawean : Tembak Saja Komandan!

Alis sendiri pergi ke Arab Saudi sejak 1998.

"Sejak pergi 21 tahun lalu itu sampai sekarang tidak pulang-pulang. Keluarga bahkan sempat mengikhlaskannya jika memang sudah meninggal dunia. Namun, empat tahun lalu datang surat yang mengabarkan bahwa kakak saya ternyata masih hidup, tetapi nasibnya tidak beruntung," tutur Dikdik seperti dikutip Kompas.com.

Dikdik mengatakan jika sudah puluhan tahun Alis di Riyadh, ia sempat mengirimkan surat tiga kali ke keluarga di kampung halaman.

Isinya mengenai perlakuan tak menyenangkan dari majikannya.

"Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah. Kalau majikan dan keluarga pergi keluar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikan pulang," katanya.

Baca Juga: Bukan Dikubur, Ritual Orang Anga Papua yang Memajang Mayat Sampai Tercium Aroma Khas Jenazah

"Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi. Suratnya dititipin ke sopir majikannya," ucapnya.

Di surat terakhir bahkan Alis menungkapkan rasa tak tahannya.

"Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan," kata Dikdik menirukan isi surat sang kakak.

Berbekal isi surat tersebut, Dikdik pun mendatangi instansi terkait di Jakarta untuk meminta bantuan proses pemulangan Alis.

Meski keluarga sempat dihubungkan dengan pihak KBRI di Arab Saudi, upayanya untuk bisa memulangkan Alis tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Polisi Beberkan Fakta Sebenarnya Kronologi 4 Pemuda yang Diduga Kencingi Bendera Merah Putih

"Saya sudah bolak-balik ke Jakarta, pinjam sana sini, bahkan jual yang ada untuk biaya agar kakak saya bisa segera dipulangkan, tapi belum ada hasilnya sampai sekarang," ucapnya.

Sementara itu Selpi Lusniawati (27) yang merupakan anak Alis mengaku sudah 21 tahun ditinggal ibunya.

"Setelah dua tahun bekerja, ibu ternyata tidak pulang sampai sekarang, tak ada kabar sama sekali. Saya waktu itu masih kecil, belum mengerti seperti sekarang. Saya pikir ibu memang sedang bekerja saja di sana, ternyata kondisinya seperti ini," tuturnya.

Sekarang keluarga mendapat bantuan dari Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan sebagai lembaga advokasi pekerja migran Indonesia.

Baca Juga: Kisah Personel Kopassus Diterjunkan ke Hutan Papua, Terkepung Suku Pedalaman dan Disuruh Makan Daging Babi Mentah

Najib Ali Hildan selaku ketua DPC Astakira Pembaharuan mengaku setelah dimintai bantuan oleh keluarga Alis pihaknya langsung mengumpulkan informasi.

"Alhamdulillah kami dapat nomor telepon majikannya. Saya coba telepon langsung dan minta untuk bicara langsung dengan Alis Juariah. Namun, dia mengaku katanya sedang ada di luar negeri. Kami akan terus hubungi dia," katanya.

Najib menegaskan jika pihaknya akan berjuang keras agar Alis bisa dipulangkan.

"Kami akan terus dorong instansi-instansi terkait agar Alis Jauriah secepatnya dipulangkan ke tanah air. Ini negara harus hadir karena ada warganya yang tidak bisa pulang selama 21 tahun dan diduga telah menjadi korban penganiayaan," katanya. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya