Kerap Konsumsi Makanan Cepat Saji Selama Hampir 1 Dekade, Remaja 17 Tahun Alami Hal Mengerikan

Selasa, 03 September 2019 | 19:19
Pixabay/Free-Photos

Ilustrasi junk food

Sosok.id - Seorang remaja harus mengalami kejadian mengerikan akibat kebiasaan makannya.

Hampir satu dekade, remaja bernama Jake itu hanya makan sosis, kentang goreng, keripik kentang, roti tawar, dan daging asap.

Akibatnya, remaja yang kini berusia 19 tahun itu menjadi sangat kekurangan nutrisi.

Nutrisi di tubuhnya menjadi tidak seimbang dan hal mengerikan itu terjadi.

Dilansir dari The Sun pada Selasa (3/9/2019), Jake mengaku tak menyukai tekstur makanan lain.

Baca Juga: Cerita Mistis Adanya Petilasan Angker di KM 90-an Tol Cipularang, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Petugas medis menyebut Jake sebagai seorang yang 'sangat pemilih' terhadap makanan.

Namun, ibunya, Angie justru menyalahkan pihak rumah sakit karena tak membantu putranya lagi.

Menurut pengakuannya, wanita asal Bristol, Inggris itu telah memberikan makanan dengan gizi seimbang.

Namun, Jake ternyata selalu menyingkirkan makanan seperti sayur dan buah-buahan.

Menurutnya, badan Jake juga terlihat normal layaknya anak-anak lain seumurannya.

Baca Juga: Mengaku Dipaksa Bersetubuh dengan 3 Pria Sekaligus, Mantan Suami Vina Garut : Vina Sama-sama Menikmati

"Dia terlihat sehat dan memiliki proporsi badan yang ideal, bahkan dia juga bermain sepak bola," ujar Angie, seperti dikutip The Sun.

Kronologi

Awalnya, Angie memeriksakan Jake saat ia masih berusia 14 tahun setelah ia mengeluh selalu kelelahan.

Saat itu, petugas medis mendiagnosis Jake mengalami Anemia dan diberikan suntikan vitamin.

Mereka juga menyarankan agar Jake mengonsumsi lebih banyak daging dan sayur serta buah.

Baca Juga: Maria Clara Yubiela, Anak Berkebutuhan Khusus yang Lulus dengan Predikat Cumlaude dan Raih Predikat Wisudawan Termuda UNY

Tetapi, setahun kemudian, ia memiliki masalah terhadap penglihatan dan pendengarannya.

Hingga akhirnya, ia didiagnosis menderita nutritional optic neuropathy di usianya yang ke 17.

Usai dilakukan serangkaian tes, ternyata ia kekurangan vitamin B12, kalsium, dan selenium.

Kondisi yang biasanya diakibatkan oleh pola makan yang buruk disertai konsumsi alkohol dan merokok.

Jake mengaku kepada dokter di Rumah Sakit Mata Bristol bahwa ia tak merokok maupun mengonsumsi narkoba.

Baca Juga: Curhat Punya ART Suka Nyolong Hingga Pakai Barang Pribadinya Tanpa Ijin, Via Vallen Sampai Ditanggapi Humas Polsek Kembangan

Namun, selama ini ia hanya makan beberapa jenis makanan saja seperti sosis dan kentang goreng.

Sayangnya, keterlambatan petugas medis dalam mendeteksi gejala itu tak dapat menyelamatkan penglihatan Jake.

"Semua ini sangat membuatku trauma. Aku sangat ingin meneriakkan segala hal yang telah kami lalui, semua itu sangat berat," ujar Angie, sperti dikutip dari The Sun.

Kini, di usianya yang hampir menuju kepala dua, ia harus menggunakan alat bantu dengar dan tak bisa bekerja.

Dia dikeluarkan dari sekolah dan menghabiskan sepanjang waktunya di kamar.

Baca Juga: Truknya Nyangkut di Bibir Jurang, Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang Selamat Gegara Nekat Gelantungan di Atap Mobil: Teriak Tolong Enggak Ada yang Dengar!

"Aku menjadi sangat terisolasi. Saat kecil aku akan bermain sepak bola di luar bersama teman-temanku. Aku terlalu takut untuk melakukannya sekarang," ujar Jake, seperti dikutip dari The Sun.

Kini, Jake berusaha untuk memperbaiki pola makannya.

Ia bahkan menyarankan agar orang-orang segera memeriksakan diri mereka ketika menyadari ada yang salah dengan tubuh mereka.

Jake juga menyesali pola makannya yang buruk itu.

"Aku tidak ingat bagaimana semua ini bermula, tapi kemudian aku lepas kendali hingga menjadi kebiasaan," uajr Jake.

Baca Juga: Telat Melamar Padahal Sudah 6 Tahun Pacaran, Pria Asal Mamasa Cuma Bisa Nangis Pasrah Lihat sang Kekasih Menikah

Rumah Sakit Mata Bristol tempat Jake memeriksakan diri kemudian mengabadikan kasus ini dalam sebuah laporan berjudul Annal of Internal Medicine.

Dr Denize Atan mengatakan bahwa kasus ini adalah 'kasus yang paling serius' dari kebutaan yang disebabkan oleh makanan cepat saji dari apa yang pernah dilihatnya.

"Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya makan makanan bergizi seimbang," ujar dokter di Rumah Sakit Mata Bristol itu, seperti dikutip The Sun.

Jake, tambahnya, terlalu memilih makanan hingga membuatnya kehilangan penglihatan secara permanen dan kehilangan pendengaran di salah satu telinganya.

"Hal itu sudah dimulai sejak TK tapi keadaannya terus dibiarkan hingga sudah terlambat," ujar Denize.

Baca Juga: Lagi! Seorang Istri di Riau Sewa 2 Pembunuh Untuk Habisi Nyawa Suaminya, Cuma Dibayar Rp 100 Ribu

Kasus seperti ini, lanjut Denize, sangat jarang terjadi di negara maju.

Nutritional optic neuropathy

Seperti yang telah disebutkan di atas, Jake kehilangan penglihatan dan pendengaran karena mengalami nutritional optic neuripathy.

Dilansir dari The Sun, kondisi ini disebabkan oleh disfungsi saraf optik karena kekurangan nutrisi tertentu.

Biasanya terjadi pada orang yang kekurangan asam folat dan vitamin B yang disebabkan oleh pola makan yang buruk atau kebiasaan minum alkohol yang sudah parah.

Baca Juga: Perjalanan Rieke Diah Pitaloka, Mantan Artis yang Terjun di Dunia Politik, dari Hidup Sengsara Hingga Dapat Pertahankan Kursi Legeslatif

Penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan, namun, jika dideteksi sejak dini, masih dapat disembuhkan.

Yakni, dengan mengonsumsi suplemen makanan untuk mengisi nutrisi yang hilang.

Namun, apabila dibiarkan terus-terusan, dapat menyebabkan kerusakan saraf yang membawa informasi visual ke otak.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : The Sun

Baca Lainnya