Sosok.ID - Kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi (sebelumnya disebut Tol Cipularang) meninggalkan banyak kengerian bagi para korban selamat.
Salah satunya adalah pasutri yang berhasil selamat dari kecelakaan maut Tol Purbaleunyi (sebelumnya disebut Tol Cipularang) meski mobilnya nyangkut di bibir jurang.
Gara-gara nekat gelantungan di atap mobil, pasutri korban kecelakaan maut Tol Purbaleunyi (sebelumnya disebut Tol Cipularang) pun berhasil selamat tanpa luka yang mengancam nyawa.
Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, kecelakaan maut baru saja terjadi di KM 91 Tol Purbaleunyi, pada Senin (2/9/2019) siang.
Setidaknya tercatat sebanyak 21 yang terlibat dalam tabrakan maut beruntun ini terdiri dari belasan kendaraan pribadi, truk dan bus.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan sampai detik ini baru tercatat ada 28 orang yang menjadi korban.
Adapun, jumlah korban itu terdiri dari 9 orang tewas, 16 luka ringan, dan 4 luka berat.
Kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi diduga berawal dari tergulingnya sebuah dump truck pengangkat pasir yang melaju kencang akibat rem blong.
Di tengah kengerian kecelakaan yang terjadi, sepasang suami istri ikut menjadi korban dan harus berjuang setengah mati demi menyelamatkan nyawa mereka.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jabar, Selasa (3/9/2019), adalah Subhan (43) dan Mani (39) yang menjadi pasutri korban kecelakaan maut tersebut.
Kala itu Subhan dan istrinya Mani tengah membawa truk pengangkut pasir berwarna merah.
Subhan mengemudi di dampingi sang istri, Mani dari arah Cianjur menuju Karawang Timur melewati Tol Cipularang.
Nahas, di tengah perjalanan tiba-tiba saja sebuah truk yang berada di depannya mengalami rem blong dan menyebabkan truk muatan pasir yang ia kemudikan terguling.
Truk yang ditumpangi Subhan dan istrinya lantas terguling dan nyaris terjun ke jurang sedalam kira-kira 20 meter.
Beruntung, truk bermuatan pasir tersebut tersangkut di bibir jurang dengan posisi bagian depan tuk berada di bawah sedangkan badan truk tersangkut pembatas jalan.
"Kaca pecah pak. Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja, truk saya terjun ke jurang," ujar Subhan dikutip dari TribunJabar.
Saat memberikan kesaksiannya, saat itu Subhan masih terlentang di tempat perawatan UGD RS MH Thamrin, Purwakarta ditemani istrinya, Mani.
Pada saat kejadian, Mani bercerita bahwa ia dan sang suami terjebak dalam kondisi yang sulit dan nyaris tak bisa keluar.
Sebab salah satu gerakan saja, kedua pasutri tersebut bisa jatuh ke dalam jurang.
Bermodalkan nekat, Mani saat itu memanjat keluar dari pintu kiri, sementara sang suami masih berada di dalam.
Mani harus memperhitungkan semua gerakannya, salah sedikit ia dan suami bisa tewas jatuh ke dalam jurang.
Di tengah situasi yang menegangkan tersebut, Mani memberanikan diri memanjat atap mobil dan menggelantung di sana.
Dengan gerakan yang sama, Subhan mengikuti sang istri.
"Saya buka pintu, sudah lihat jurang. Saya paksain ke luar, saya manjat ke atap mobil, menggelantung.
Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil," kata Mani.
Begitu mencapai atap mobil, bukan berarti hidup Mani dan suaminya selamat begitu saja.
Mani masih harus berjuang agar bisa selamat, terlebih lagi sang suami mengalami luka parah di sekujur tubuh.
Dengan ngeri Mani menyaksikan sendiri belasan mobil di hadapannya ringsek dan terbakar.
Mani sudah berusaha berteriak minta tolong, tapi tak ada yang mendengar.
Lagi-lagi bermodal nekat, Mani akhirnya memutuskan untuk turun perlahan dari atap mobil sembari menggendong suami yang nyaris tak sadarkan diri.
"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit.
Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," ujar Mani seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.
Pasangan suami istri ini akhirnya berhasil selamat dan dibantu oleh sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga, dan keduanya dievakuasi di RS Thamrin.
Melansir Kompas.com dan tayangan Kompas TV, sebelumnya, dikabarkan memang telah terjadi kecelakaan beruntun di kilometer 92 Tol Cipularang.
Menurut laporan, setidaknya ada 21 kendaraan yang terlibat dalam tabrakan maut beruntun ini yang terdiri dari belasan kendaraan pribadi, truk dan bus.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan setidaknya ada 28 orang yang menjadi korban.
Adapun, jumlah korban itu terdiri dari 9 orang tewas, 16 luka ringan, dan 4 luka berat.
Kini penyelidikan olah TKP kecelakaan maut tengah dilakukan pihak kepolisian guna mendapatkan informasi penyebab kecelakaan terjadi.
(*)