Dibully Karena Kondisi Ibunya yang Tak Sempurna, Remaja 19 Tahun Ditemukan Tewas Akibat Overdosis

Senin, 02 September 2019 | 16:06
Daily Mirror

Parys Lapper (19), putra Alison Lapper (54) ditemukan meninggal di kamar hotel akibat overdosis obat-obat terlarang

Sosok.id - Alison Lapper sangat berduka usai kehilangan anak laki-lakinya.

Parys Lapper, ditemukan meninggal dunia di sebuah hotel yang terletak di Worthing, West Sussex, Inggris, bulan lalu.

Dia diduga meninggal akibat overdosis.

Laki-laki 19 tahun itu diketahui menderita depresi dan anxiety.

Jasadnya dibaringkan di lantai sebelum dikremasi pada Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Kisah Frank Selak, Pria Beruntung yang Selamat Dari 7 Kecelakaan Maut Hingga Menang Lotre Berhadiah Rp 13,4 Miliar

Tujuannya, agar Alison, yang terlahir tanpa memiliki lengan dan kaki yang lebih pendek dapat melihatnya.

Dilansir dari Mirror, Alison berbaring delapan jam di samping jasad anaknya.

Sembari menangis, ia memeluk dan mencium rambut jasad putranya.

Alison mengatakan bahwa, Parys, yang tampil dalam serial dokumenter BBC Child of Our Time, telah 'kehilangan kontrol' sebelum kematiannya.

Parys terjebak di 'lingkaran setan' dengan menggunakan narkoba.

Baca Juga: Perjuangan Freddy Wetherley, Bocah 5 Tahun yang Berhasil Sembuh Lawan Kanker Ganas yang Gerogoti Hampir Seluruh Tubuhnya

Semua itu dilakukannya untuk menghindari masalah kesehatan mentalnya.

Namun, hal itu justru membuat kondisinya semakin buruk.

Walaupun anaknya meninggal akibat overdosis narkoba, namun Alison tak mau anaknya dikenang sebagai 'pecandu narkoba'.

Sebab, obat-obatan terlarang itu adalah 'konsekuensi dari apa yang telah dilaluinya'.

Alison menceritakan bagaimana Parys memilih untuk menggunakan narkoba demi 'melarikan diri' dari trauma.

Baca Juga: Caesar Nexter, Artileri Bermobilitas Tinggi dengan Kaliber Besar Milik Indonesia, Presisi dan Mematikan

Seperti yang telah disebutkan di atas, ia selama ini di-bully akibat memiliki seorang ibu yang 'cacat'.

Parys berubah, dari yang semula adalah anak yang percaya diri dan penuh semangat menjadi orang yang pemurung.

Bahkan, di usianya yang ke 13, Parys tak mau menghadiri acara malam bersama orang tua siswa.

Lantaran, respon yang diberikan oleh teman-temannya saat melihat dirinya datang bersama Alison.

"Kami adalah sebuah tontonan," ujar Alison mengutip The Sunday Times via Mirror.

Baca Juga: Perseteruannya Elza Syarief Makin Panas, Nikita Mirzani Sebut sang Pengacara Pernah Rebut Suami Orang: Kena Karma Dilakor Juga, Jadi Cerai!

"Keesokannya, Parys akan pergi ke sekolah dan mereka akan mem-bully-nya," lanjut Alison.

Tiga tahun kemudian, kebiasaannya menggunakan narkoba semakin buruk.

Sehingga, Alison terpaksa membawanya ke rumah sakit, di mana saat itu usia Parys adalah 16 tahun.

Tiga hari sebelum kematian Parys, Alison selalu berusaha untuk bertemu dan berbincang melalui telepon dengannya.

Alison percaya, anaknya sedang berusaha mencari pekerjaan baru.

Baca Juga: Diduga Alami Baby Blues Syndrome, Seorang Ibu di Bandung Menghabisi Nyawa Bayinya yang Berusia 3 Bulan

Namun, hidupnya yang singkat harus berakhir di sebuah kamar hotel.

Alison juga merasa tertekan melihat fotonya beredar di media sosial.

Hal itu membuatnya semakin merasa 'sia-sia dan tak berguna' karena tak bisa membantu anaknya.

Alison selalu memberikan kasih sayangnya pada Parys selama ini.

Bahkan ia selalu dipuji dan dijadikan inspirasi karena ia mampu merawat Parys dengan baik, walaupun memiliki keterbatasan fisik.

Baca Juga: Jaymes Todd, Pengidap Sadisme Seksual di Australia, Divonis Penjara Seumur Hidup Usai Habisi Komedian Wanita

Saat berusia 13 bulan, anak itu sudah bisa berjalan dan berlari.

Dan di usianya yang ke empat, dia bahkan lebih kuat dan lebih tinggi dari Alison.

Tetapi, semua itu berubah ketika Parys memasuki bangku SMP.

Dia tidak lagi menjadi anak yang ceria dan penuh semangat.

Melainkan anak yang pemurung dan menjadi target pembulian karena keadaan ibunya.

Baca Juga: Pak Ondo, Sapaan Massa Aksi di Jayapura Untuk Mantan Legenda Persipura Saat Cegah Pengerusakan

Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan lebih banyak bermain internet.

Parys juga menjadi anak yang introvert dan cita-citanya hancur berantakan.

"Saya berjuang mati-matian untuk menyadarkannya," ujar Alison.

"Anda tahu anak Anda lebih baik daripada siapapun, tetapi, tentu saja, orang-orang tidak percaya padaku," tambahnya.

"Ibu seperti saya tidak seharusnya membuat anak 19 tahun menderita, bukan?

Baca Juga: Ngaku Dapat Bisikan Gaib untuk Kirim Anaknya ke Surga, Seorang Ibu di Bandung Tega Tikam Bayinya Hingga Tewas

Seharusnya dia yang membuat saya menderita," jelasnya.

Alison Lapper dan Parys Lapper

Alison Lapper adalah seorang seniman yang dijadikan model untuk pembuatan sebuah patung.

Yakni, Patung Alison Lapper Pregnant yang dipamerkan di Trafalgar Square pada tahun 2005 hingga 2007.

Seperti namanya, patung itu merupakan replika dirinya saat sedang hamil Parys.

Baca Juga: Pernah Jadi Juragan Barang Rongsok Lalu Bangkrut, Suherman Tega Bunuh Ayahnya Sendiri Gara-gara Depresi

Perlu diketahui, Alison Lapper terlahir dengan kondisi fisik yang tak sempurnya.

Sebab, ia tak memiliki lengan, dan kakinya juga sangat pendek.

Alison dan Parys juga tampil dalam dokumenter BBC yang berjudul Child of Our Time.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Mirror

Baca Lainnya