Sirhan Sirhan, Pembunuh Robert F Kennedy Ditemukan Terluka Akibat Tikaman di Penjara, Begini Kisahnya

Sabtu, 31 Agustus 2019 | 17:16
Mirror

Kolase Sirhan Sirhan, pembunuh Robert F Kennedy yang ditemukan terluka akibat tusukan senjata tajam pada Jumat (30/8/2019).

Sosok.id - Sirhan Sirhan, orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Robert F Kennedy dikabarkan ditusuk di penjara.

Dilansir dari TMZ, Sirhan diserang di salah satu halaman di penjara Negara Bagian California, Amerika Serikat.

Tepatnya pada Jumat (30/8/2019) sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Hal itu disampaikan langsung oleh seorang sumber dari Donovan Correctional Facility pada TMZ.

Sementara, seorang sumber dari penegak hukum mengatakan, Sirhan ditemukan terluka akibat tusukan oleh petugas di penjara yang terletak di Diego County itu.

Baca Juga: Sosok Rose, Ibu yang Tega Memaksa Kedua Anaknya Berbuat Asusila untuk Dijadikan Konten Pornografi

Menurut keterangannya, Sirhan telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan medis.

Saat ini, kondisi Sirhan juga sudah stabil.

Sementara sumber lain mengatakan bahwa tersangka yang melakukan serangan terhadap Sirhan telah diidentifikasi.

Kini, tersangka juga telah ditempatkan di ruang isolasi.

Penyelidikan terhadap tersangka telah dilaksanakan untuk menentukan apakah ia akan mendapat hukuman tambahan atau tidak.

Baca Juga: Divisi SS Panzer Totenkopf, Mesin Pembunuh Nazi Jerman yang Melakukan Genosida Terhadap Yahudi

Profil

Seperti yang telah disebutkan di atas, Sirhan Sirhan dipenjara akibat perbuatannya yang telah membunuh Robert F Kennedy.

Sirhan Bishara Sirhan adalah keturunan Palestina yang lahir di Yerusalem pada 1944.

Sejak lahir, lingkungannya sudah penuh dengan konflik.

Kehidupan masa kecilnya ini lah yang kemudian membawanya pada keputusan mengerikan yang akan dia buat saat dewasa.

Dilansir Washington Post via All That's Interesting pada 1979, ibu Sirhan, Mary, menceritakan hal mengerikan yang disaksikan putranya saat masih kecil.

Baca Juga: Kisah Luka Magnotta, Mutilasi Temannya dengan Brutal dan Unggah Videonya ke Internet Hanya Demi Popularitas

Sirhan, melihat para tentara meledak. anggota badannya terpisah, dan saudaranya tewas udai sebuah truk menabraknya karena menghindari tembakan.

"Dia menjadi korban sepanjang hidupnya," ujar Mary Sirhan, mengutip All That's Interesting.

"Dia tak pernah memiliki masa kecil yang bahagia, tidak pernah tertawa," lanjutnya.

"Semua yang dilihatnya badalah ketakutan, kelaparan, orang sekarat yang tubuhnya terpotong," jelasnya.

"Hal yang cukup berat bagi pria dewasa, tapi untuk anak kecil... Dan lihat apa yang terjadi padanya sekarang," tambahnya.

Baca Juga: Garry Ray Bowles, Pembunuh Brutal yang Sempat-sempatnya Minta Burger Sebelum Disuntik Mati

Tak hanya di lingkungan tempat tinggalnya, konflik juga terjadi di dalam keluarga Sirhan.

Setelah kehilangan pekerjaan dan rumahnya akibat perang, ayahnya menjadi emosional dan sering memukul istri dan anaknya.

Hingga akhirnya pada 1957, keluarga itu berimigrasi ke Amerika Serikat.

Di sana, Sirhan menempuh pendidikan di Lutheran dan menjadi anak yang kutu buku.

Mereka tinggal di pinggiran Kota Pasadena, California.

Baca Juga: Leonarda Cianciulli, Pembunuh Sadis yang Buat Sabun dan Kue dari Jasad Korbannya dan Dibagikan ke Tetangganya

Tempat tinggal mereka hanya 30 menit dari Hotel Ambassador, tempat Sirhan mengakhiri hidup Robert F Kennedy.

Obsesi Sirhan

Sirhan menuliskan dalam jurnalnya pada 18 Mei 1968.

Usai mendengar Robert F Kennedy hendak mencalonkan diri sebagai presiden pada 16 Maret 1968.

"Tekad saya untuk menghabisi R.FK semakin menjadi-jadi... Robert F Kennedy harus dibunuh sebelum 5 Juni 1968," tulis Sirhan dalam jurnalnya, dikutip dari All That's Interesting.

Baca Juga: Tsutomu Miyazaki, Pembunuh 'Otaku' yang Miliki Masa Lalu Kelam, Bunuh dan Makan Korbannya Demi Kebaikan

Salah satu faktor yang mendorong Sirhan untuk membunuh Robert F Kennedy adalah kampanyenya.

Di mana ia bersumpah akan mengirimkan 50 jet tempur untuk mendukung Israel.

Hari penembakan

Pada 5 Juni 1968, Sirhan yang saat itu berusia 24 tahun benar-benar melakukan aksinya.

Saat itu, Robert F Kennedy sedang memeberikan pidato atas kemenangannya di California.

Baca Juga: Kisah Pelarian Prada DP dari Pusat Pelatihan Hingga Berujung Aksi Pembunuhan Terhadap sang Pujaan Hati

Enam tembakan, yang hingga kini masih menjadi perdebatan mengenai jumlah yang pasti, membunuh Robert F Kennedy dan melukai lima orang lainnya.

"Biarkan aku menjelaskannya," teriak Sirhan Sirhan saat ditangkap.

"Aku melakukannya untuk negaraku," lanjutnya.

Setelah ditangkap, ia diinterogasi.

Dari interogasi tersebut, Sirhan menjelaskan mengapa tanggal 5 Juni dipilih untuk membunuh Robert F Kennedy.

Baca Juga: Sudah Dibayar 500 Juta, 2 Pembunuh Bayaran yang Disewa AK Tolak Ikut Beraksi Gara-gara Alami Kejang Bak Kesurupan Sebelum Eksekusi

Sebab hari itu bertepatan dengan peringatan pertama dimulainya Perang Enam Hari antara Israel dan koalisi Arab di Mesir, Yordania, dan Suriah.

Dalam persidangan, Sirhan mengatakan kepada pengadilan bahwa dukungan Kennedy untuk Israel "membakar saya".

"Jika dia ada di depan saya, seperti yang saya rasakan saat itu, maka tolonglah saya, Tuhan, dia pasti sudah mati saat itu juga," lanjutnya.

Akibat perbuatannya itu, pada 1969 Sirhan Sirhan kemudian dijatuhi hukuman mati.

Namun, saat California melarang adanya hukuman mati, hukuman Sirhan diganti menjadi penjara seumur hidup.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : TMZ, All Thats Interesting, Mirror

Baca Lainnya