Sosok.ID - Belum selesai kasus penembakan Brigadir Heidar, kali ini Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali menyerang pasukan TNI-Polri.
Kali ini yang menjadi sasaran KKB Papua adalah 2 anggota TNI yang tengah mengirim bahan logistik untuk personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua
Aksi penembakan 2 anggota TNI ini, membuat Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menduga KKB Papua manfaatkan momentum HUT RI untuk aksi teror.
Melansir Tribunnews, peristiwa penembakan ini terjadi pada Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 15.15 WIT, satu hari sebelum HUT NKRI yang ke-74.
Baca Juga: Kantongi Nama Terduga Pelaku Penembakan Brigadir Heidar, Polri Akui Alami Kendala Buru KKB Papua
Aksi penembakan 2 anggota TNI oleh KKB Papua ini terjadi di Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Adalah Pratu Panji (Tabakpan Satgas Yonif RK 751/VJS) dan Pratu Sirwandi yang menjadi korban penembakan oleh KKB Papua.
Pratu Panji mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri sedangkan Pratu Sirwandi mengalami luka tembak yang lebih parah yakni pada bagian selangkangan dalam bagian paha kiri.
Kedua anggota TNI tersebut langsung dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sampai detik ini, kondisi Pratu Sirwandi masih dalam kondisi kritis sedangkan Pratu Panji berhasil diselamatkan.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribunnews, berikut fakta terbaru terkait kasus penembakan 2 anggota TNI oleh KKB Papua di Jayawijaya.
TNI dihadang dan diserang saat mengirim logistik
Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, sekitar pukul 11.00 WIT, 12 personel Batalyon 756 dan 751 DPP dipimpin oleh Serka David mengirim bantuan logistik menuju Wamena.
Pengiriman logistik dengan 2 kendaraan Hilux ini, dikirim dari Mbua ke Wamena untuk perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI pada Jumat (16/8/2019).
Sekitar pukul 15.15 WIT, pasukan konvoi dihadang oleh anggota KKB dengan menggunakan senjata api jenis Minimi.
Aksi penyerangan KKB Papua yang tejadi seblum HUT RI ini pun dibenarkan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.
“Iya benar, adanya ganguan dari kelompok KKB di Habema, Kabupaten Jayawijaya,” kata Letkol CPL Eko Daryanto.
Diduga aksi penembakan dilakukan oleh Egianus Kogoya
Penyerangan yang terjadi di Kabupaten Jaywijaya satu hari sebelum HUT RI diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata wilayah Nduga yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.Baca Juga: Anaknya Tewas Ditembak KKB Papua, Ibu Brigadir Heidar Curigai Bripka AW: Kenapa Rekannya Bisa Selamat?
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, pernyataan ini diungkap sendiri oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.
“Jadi, pukul 15.30 WIT, dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, mendapat tembakan sporadis dari kelompok separatis bersenjata, yang diduga pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Km 39 Jalan Trans Wamena-Habema,” kata Letkol CPL Eko Daryanto.
KKB Papua berhasil dipukul mundur TNI ke hutan hanya dengan 12 personel
Berdasarkan keterangan Letkol CPL Eko Daryanto yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya tersebut berhasil dipukul mundur oleh personel TNI lainnya.
Sebanyak 12 personel batalyon 756 dan 751 DPP yang mengawal konvoi logistik langsung menyerang balik kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut.
Baca Juga: TNI dan Polri Diminta Tak Usah Ragu Serang Balik KKB Papua, Wapres : Harus Kembali untuk Membalas
Menurut Eko, saat penghadangan terjadi, para anggota TNI mendapat tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.
Kendati posisi terjepit, 12 personel TNI lainnya berhasil membalas berondongan tembakan dari KKB.
Melansir Tribunnews dan Kompas.com, baku tembak antara pasukan TNI dan KKB Papua pun sempat terjadi sekitar 20 menit.
Meskipun diduga kalah jumlah, pasukan TNI berhasil memukul mundur KKB ke dalam hutan.
Baca Juga: 6 Jam Disandera KKB Papua, Briptu Heidar Tewas Tertembak Saat Berusaha Melarikan Diri
Anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut pun lari kocar-kacir ke dalam hutan, menghindari serangan pasukan TNI.
“Dalam posisi terjepit, sejumlah 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.
Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri," jelas Letkol CPL Eko Daryanto.
KKB diduga manfaatkan momen HUT RI untuk aksi teror
Atas aksi penembakan 2 anggota TNI, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring telah memerintahkan seluruh Satgas Pamrahwan untuk meningkatkan patroli.
Baca Juga: Jadi Sandera Penyerangan KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tewas Setelah 6 Jam Dinyatakan Hilang
Melansir Kompas.com, para anggota Satgas Pamrahwan akan diterjunkan mengawasi medan-medan yang kemungkinan dijadikan sebagai jalan kabur KKB Papua.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan bahwa ada kemungkinan KKB manfaatkan momen HUT RI untuk aksi teror.
Oleh sebab itu, TNI meningkatkan patrolinya pada setiap daerah berkonflik.
"Situasi di sana sudah kondusif. Namun, kita tetap mewaspadai kemungkinan KSB yang memanfaatkan momentum peringatan HUT RI untuk melakukan aksi teror, baik terhadap aparat keamanan maupun masyarakat," kata Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
(*)