Jadi Sandera Penyerangan KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tewas Setelah 6 Jam Dinyatakan Hilang

Senin, 12 Agustus 2019 | 19:22
Dokumentasi Kompas.com/Istimewa dan Dokumentasi Ilustrasi KKB Papua/Tribun Jogja

Jadi Sandera Penyerangan KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tewas Setelah 6 Jam Dinyatakan Hilang

Sosok.ID - Belakangan, aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Nduga, Papua semakin berani.

Setelah sebelumnya sempat mengejutkan publik dengan membeli amunisi senjata secara ilegal melalui oknum TNI AD, Pratu DAT, kini KKB Papua diketahui menyandera salah satu anggota Polri, Briptu Heidar.

Nahas, anggota Polri yang disandera KKB Papua, Briptu Heidar justru ditemukan tak bernyawa 6 jam usai disandera.

Baca Juga: Emosi Mobilnya Tersenggol, Pasutri Nekat Tabrak dan Pukuli Pria 29 Tahun Hingga Tewas di Depan Para Pengguna Jalan

Dikutip Sosok.ID dari ANTARA News, dua anggota Polri sempat dihadang dan diserang pasukan KKB papua.

Adalah Bripka AW dan Briptu Haedar yang menjadi korban penyergapan dan penyerangan KKB Papua pada Senin (12/8/2019).

Kedua anggota Polri tersebut diserang sekitar pukul 11.00 WIT di sekitar wilayah kampung Mudidok, Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga: Kisah Pilu Perpisahan Dwitunggal, Kesetiaan Hatta pada Soekarno yang Menemani sang Sahabat Hingga Akhir Hayatnya

Briptu Heidar dan Bripka AW yang saat itu tengah mengendarai motor sempat menjadi korban penyerangan.

Satu di antaranya, yakni Briptu Heidar dijadikan sandera dan belum ditemukan.

Sementara rekannya, Bripka AW yang saat itu mengendarai motor berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga: Bupati Nduga Minta Semua Pasukan TNI Ditarik, Wakapendam Cendrawasih Menolak: Kenapa Tak Serukan TPN OPM untuk Menyerahkan Diri?

Bripka AW sempat selamat setelah bersembunyi di semak-semak.

Ketika situasi aman, Bripka AW melaporkan insiden yang dialaminya.

Melansir Kompas.com, Briptu Heidar anggota Polda Papua yang hilang sejak pukul 11.00 WIT diduga disandera KKB.

Baca Juga: Buntut Panjang Pratu DAT Kepergok Jual Amunisi ke KKB Papua, TNI Bakal Ketat Selidiki Aliran Dana OPM

Usai 6 jam dinyatakan hilang, Briptu Heidar akhirnya ditemukan dalam keadaan telah tewas.

Briptu Heidar ditemukan dalam keadaan tewas tak jauh dari lokasi penghadangan sekitar pukul 17.30 WIT.

Yakni Kampung Usir, dekat Kampung Mudidok, kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga: Kisah Tim Pendawa I, Satuan Pemburu TNI yang Secara Senyap Kuntit Pentolan OPM Tanpa Disadari Musuh

Kabar tentang tewasnya Briptu Heidar ini pun telah dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombel Pol AM Kamal.

"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura, Senin (12/8/2019).

Jasad Briptu Heidar kini sudah berada di Puskesmas Ilaga dan rencananya akan diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: 2 Minggu Kabur Gegara Nekat Jual Amunisi ke KKB Papua, Oknum TNI AD Pratu DAT Akhirnya Ditangkap dan Terancam Hukuman Mati

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, sampai detik ini Kombel Pol AM Kamal belum bisa mengkonfirmasi apa penyebab Briptu Heidar tewas.

Hal ini dikarekana pada lokasi kejadian, jaringan telekomunikasi sangatlah terbatas.

Kombel Pol AM Kamal menjelaskan kejadian nahas ini terjadi ketika Briptu Heidar dan Bripka AW ditugaskan untuk melakukan penyidikan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Juga: Bukan Hanya Gerobak Amunisinya Saja yang Disita, Jika Berniat TNI Bisa Ratakan KKB Egianus Kogoya dengan Trio Alutsista Mematikan Ini

Saat melintas di wilayah Kampung Usir, tiba-tiba saja Briptu Heidar dipanggil oleh kawannya yang merupakan warga setempat.

Bripka AW yang saat itu membawa motor pun menghentikan laju motornya.

Sementara Briptu Heidar menghampiri kawannya, Bripka AW menunggu diatas motor sesuai intruksi.

Baca Juga: Identitas Egianus Kogoya Terkuak, Rupanya Masih Bocah Bau Kencur, Pangdam Cendrawasih : Sampaikan Sama Dia Salam Saya

Saat Briptu Heidar bicara dengan kawannya, tiba-tiba saja sekelompok orang datang dan langsung menyergap Briptu Heidar.

Bripka AW yang melihat kejadian itu langsung bersembunyi di semak-semak dan menunggu suasana kondusif.

Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso langsung kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke pos polisi di Kago, Kabupaten Puncak.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com, ANTARA