Dampak Pemadaman Listrik, Kacaukan Pesta Pernikahan Warga dan Transportasi Publik Hingga Sebabkan Kebakaran

Senin, 05 Agustus 2019 | 14:29
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kepoin fakta-fakta tentang kejadian listrik padam di Jabodetabek pada 4 Agustus 2019!

Sosok.ID- Listrik sepertinya sudah menjadi hal pokok bagi masyarakat modern.

Peristiwa padamnya listrik (black out)di sebagian wilayah di Jawa pada Minggu (4/8/2019) telah menyebabkan berbagai masalah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa dampak yang diakibatkan dari padamnya listrik tersebut:

1. Bisnis potong rambut merugi hingga 10 juta

Salah satu barbershop di Bekasi bernama Brocode mengalami kerugian hingga Rp10 juta.

Hal itu disebabkan oleh pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu siang.

Baca Juga: Listrik Padam Hentikan Perjalanan Seluruh KRL di Wilayah Jabodetabek

Pasalnya dalam menjalankan bisnis itu dibutuhkan listrik.

Baiki untuk mesin cukur hingga penerangan.

Melansir dari Kompas.com, pemilik Brocode, Yeremia, mengungkapkan bahwa bisnisnya mengalami kerugian sehari kemarin.

"Secara bisnis rugi satu hari, tapi mau bagaimana lagi, risiko pasti ada dalam bisnis," ucap Yeremia saat dihubungi, Senin (5/8/2019).

Menurut pengakuannya, Brocode memiliki beberapa cabang.

Namun, hanya cabang Bekasi saja yang tidak terkena dampak pemadaman.

Baca Juga: Listrik Tiba-tiba Padam Bersamaan di Sejumlah Wilayah di Pulau Jawa, Begini Penjelasan PLN

Empat cabang lainnya di Bandung yaitu, di wilayah Dago, Cihapit, Jatinangor, dan Cimahi terkena imbas pemadaman listrik.

"Rata-rata Rp 2,5 juta satu cabang. Total 10 juta. Apalagi weekend orang banyak cukur," tutur Yeremia.

2. Driver online di Bandung juga merugi

Tidak hanya bisnis cukur, driver online juga ikut merugi.

Baik taksi online maupun ojek online.

Masih melansir dari Kompas.com, Harfan Rida (48), mengungkapkan kerugian yang ia alami saat terjadi pemadaman listrik.

Sekitar pukul 13.40 WIB, terangnya, dia sedang mengantar penumpang dari Jalan Suci ke Riung, Bandung dengan tarif Rp66 ribu.

Baca Juga: Mati Listrik Serentak di Sebagian Jawa Berimbas Kepada Masyarakat, Salah Satunya Acara Pernikahan

Namun, saat samapi tujuan, aplikasinya mengalami eror.

“Pada saat order sampai titik tujuan, saya tidak bisa memencet tombol end trip. Jadi saya tidak bisa menyelesaikan perjalanan antar penumpang, aplikasinya jalan terus,” kata Harfan Senin (5/8/2019).

Tidak hanya ia, penumpang pun juga mengalami hal yang sama.

Beruntung penumpangnya itu tetap membayar tarif perjalanan.

“Kemarin susah menerima order juga, kalau biasanya weekend bisa sampai Rp 300.000, kemarin cuma dapat Rp 200.000,” kata Harfan.

Indra Jaya (48), pegemudi ojek online, juga mengeluhkan aplikasi yang mengalami eror.

Pasalnya, setelah listrik padam, baik Indra maupun Hasan mengaku tidak menerima orderan sama sekali.

Baca Juga: Terpaksa Menunggu Hingga KRL Kembali Beroperasi Akibat Kehabisan Ongkos Saat Listrik Padam

“Orderan makanan juga enggak ada. Biasanya orderan food (makanan), kalau weekend banyak, biasanya 6 sampai 8 orderan, kemarin enggak ada sama sekali,” kata Indra.

Kerugian yang dialami keduanya pun hampir sama.

Mereka biasa mendapat uang hingga Rp200 ribu.

Tapi karena pemadaman listrik, Minggu kemarin, keduanya tidak mendapat uang sama sekali.

“Biasanya bisa sampai Rp 200.000 kalau lagi weekend, dari angkut penumpang atau order makanan.

Tapi kemarin ya tidak narik sama sekali. Orderan juga enggak ada yang masuk. Sinyal susah, aplikasi juga eror,” ungkap Hasan.

Baca Juga: Sosok Sripeni Inten Chayani, Baru 2 Hari Menjabati Dirut PLN, Listrik Padam di Sebagian Wilayah Jawa

3. Transportasi publik terhenti

Padamnya listrik berdampak pada pengoperasian beberapa transportasi publik.

Pasalnya, transportasi tersebut menggunakan listrik untuk menggerakan mesinnya.

Akibatnya, aktivitas penumpang jadi terhambat.

Setidaknya ada 369 perjalanan KRL yang dibatalkan.

Adapun 4 rangkaian MRT yang terpaksa berhenti karena listrik padam.

Untuk mengatasi keduanya, Transjakarta membantu untuk mengevakuasi penumpang KRL dan MRT.

Baca Juga: Kisah Gangster Yakuza Mengawal Soekarno Saat Kunjungan ke Jepang Gegara Ada Ancaman Pembunuhan

Setidaknya dikerahkan 134 bus tambahan untuk dikerahkan di sejumlah koridor.

Agar masyarakat yang hendak bepergian dapat melanjutkan perjalanan mereka.

4. Kacaukan pesta pernikahan

Pemadaman listrik juga berdampak pada sebuah pesta pernikahan di Bandung.

Melansir dari Kompas.com, pesta pernikahan itu diselenggarakan di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Pasangan mempelai adalah Shela dan Iwan.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Ilmuwan Temukan Lumba-lumba yang Dirawat Ikan Paus

Hadi Pramudya, ayah mempelai, merasa dirugikan karena pemadaman listrik itu.

“Hingga acara selesai, masih mati lampu. Seharusnya ada pemberitahuan dari PLN sehingga tidak merugikan pelanggan seperti ini,” ujar Hadi, Minggu (4/8/2019).

Pasalnya, pesta pernikahan yang identik dengan lampu yang terang serta musik yang kencang itu menjadi gelap dan sepi.

Gedung pun menjadi panas, karena pendingin ruangan juga mati.

“Tamu tetap berdatangan, tapi gelap, gerah, dan tidak ada keriuhan musik di acara sakral itu. PLN bikin mati gaya,” ucapnya.

Baca Juga: Pelaku Perusakan Rumah Ditangkap, Sering Hina Menteri Susi di Medsos dan Mengaku Kerasukan Roh, Begini Kondisi Kejiwaannya

5. Kebakaran

Kebakaran terjadi di beberapa wilayah di Jakarta Pusat saat pemadaman listrik.

Sebagian besar penyebabnya diduga karena lilin yang digunakan untuk mengganti penerangan.

Melansir dari Kompas.com, berikut daftar kebakaran yang terjadi selama pemadaman listrik berlangsung:

1.Kawasan hunian di Jalan Pisang Batu Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat

Baca Juga: Terpaksa Menunggu Hingga KRL Kembali Beroperasi Akibat Kehabisan Ongkos Saat Listrik Padam

2. Kawasan hunian di Jalan Sumur Batu, Jakarta Pusat

3. Kawasan hunian di Jalan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat

4. Kawasan hunian di Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat

5. Aula sekolah SMK PSKD di Jalan Kramat IV Kenari, Senen, Jakarta Pusat Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Hardisiswan mengungkapkan, rata-rata kebakaran di Jakarta Pusat diduga diakibatkan oleh lilin.

"Iya untuk Jakarta Pusat kebakaran rata-rata diduga memang karena lilin," ujar Hardisiswan saat dihubungi, Senin (5/8/2019).

Baca Juga: Sosok Bhagas Nakshatrasakti, Mahasiswa Termuda UGM yang Masih 15 Tahun, Sudah Punya Cita-Cita Dirikan Perusahaan Sendiri

Selain disebabkan oleh lilin, penyebab lainnya adalah korsleting listrik.

"Yang di sekolah PSKD itu diakibatkan listrik, yang lainnya karena lilin," jelasnya.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya