Perjuangan Nadya Valerie Bangkit dari Penyakit Kanker, Jadi Youtuber dan Lulus Program Magister

Minggu, 04 Agustus 2019 | 11:03
KOMPAS.com/GHINAN SALMAN

Penyintas kanker asal Surabaya, Nadya Valerie, berbagi kisah inspiratif kepada wartawan tentang bagaimana ia melawan kanker yang bersarang di tubuhnya, Kamis (1/8/2019), di kediamannya di kawasan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Sosok.id - Menderita penyakit mematikan memang hal yang sulit untuk diterima oleh siapapun.

Seperti hal yang sedang dialami oleh Nadya Valerie saat ini.

Berikut kisah perjuangan Nadya Valerie bangkit dari penyakit mematikan, kanker getah bening, melansir dari Kompas.com.

Tanggal 7 Mei 2019 lalu, ia divonis oleh dokter menderita kanker getah bening.

Setelah sebelumnya pada 23 April 2019, dokter menemukan tumor berukuran 10 sentimeter di bagian bawah perut di sebelah kanan.

Nana, sapaan akrabnya, kemudian merasa hampa dan tidak percaya diri.

Baca Juga: Viral Kisah Kakek Sebatang Kara, Rela Jualan Bubur Siang-Malam Sampai Tinggal di Bangunan Bekas Kebakaran Demi Bertahan Hidup

Ia yang semula selalu ceria dalam menjalani hidupnya, seketika berubah 180 derajat.

Nana membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan pahit itu.

"Awal pertama kali didiagnosa sempat down, soalnya itu benar-benar tiba-tiba," ungkapnya, membuka obrolan di beranda rumahnya di kawasan Semolowaru, Kecamatan Sukoliko, Surabaya, Kamis (1/8/2019).

"Bahkan satu hari sebelum aku diduga kanker itu, aku waktu itu liburan ke Bali sama temanku," lanjutnya.

Kemudian ia menghela nafas sambil menerawang ke masa lalu.

Baca Juga: Kisah Pilu Ester dan Ezra, Balita yang Ditelantarkan di Pinggir Jalan, Alami Kekurangan Gizi dan Terus Menangis Panggil Mama

Lalu ia melanjutkan ceritanya.

Saat itu, bagi Nana, hidupnya seolah sudah tidak berarti lagi.

Bahkan hanya sekadar bernapas saja ia sudah malas.

Lantaran penyakitnya itu selalu menghantuinya.

"Jadi dulu awal-awal sempat ngerasa, 'ya sudahlah enggak usah ngapa-ngapain, udah males banget'. Rasanya mau bernapas saja sudah malas, karena kayaknya enggak lama lagi lewat nih (tutup usia)," kata Nana.

Baca Juga: Kisah Sedih Jodi, Bocah 7 Tahun di Kuningan yang Bersekolah Tanpa Pakaian Layak dan Alas Kaki

Namun, ia kemudian berhasil bangkit dari keterpurukannya itu.

Setelah 24 hari gadis 23 tahun itu didiagnosa menderita kanker.

Ia mulai menerima kenyataan tersebut.

Menurutnya, hal yang membuatnya terpuruk itu sangat wajar dan manusiawi.

Apalagi setelah ia divonis oleh dokter positif mengidap kanker kelenjar getah bening.

Baca Juga: Kisah Pilu Whale 52, si Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Bisa Temukan Jodoh Atau Kawanan Gara-gara Dianggap Bisu

Perlahan tapi pasti, Nana mulai mengubah pikiran negatif yang selama ini membayanginya.

Sekarang, perempuan asal Makassar ini sudah kembali menjadi dirinya sendiri.

Kini ia kembali menjalani hidupnya dengan penuh keceriaan.

"Hidup kita di dunia ini enggak ada yang tahu, semua ada di tangan yang di atas.," ujar Nana.

"Jadi aku mau menghabiskan waktu, walaupun hidupku tersisa berapa lama lagi atau masih lama, yang penting aku mau menjalankan sisa hidup dengan baik," tambahnya.

Baca Juga: Perjuangan Hidup Wawan Setiawan, Yatim Piatu Sejak Kecil Hingga Rela Kayuh Becak dengan Satu Kaki Demi Hidupi Anak Istri

"Aku enggak mau buang (waktu) dengan sia-sia dan berlemas-lemas tak berdaya," jelasnya.

Ia telah mendapatkan kepercayaan dirinya kembali.

Bahkan ia tak malu mengakui pada siapapun tentang penyakitnya itu.

Youtube

Penyakit tidak menghalangi Nana untuk tetap berkarya.

Baca Juga: Kisah Sintong Panjaitan, Jenderal TNI Jebolan Kopassus yang Pernah Dibentak Soeharto Sampai Ketakutan Saat Hadapi Pemberontakan Timor Timur

Pada 1 Juni 2019, ia pun memutuskan untuk mengenalkan diri ke masyarakat melalui akun Youtube.

Bahkan sampai saat artikel ini ditulis, Minggu (4/8/2019), akun Youtube dengan nama channel Nadya Valerie itu sudah memiliki 230,390 subscriber.

Ia membagikan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana awal mula ia didiagnosa penyakit kanker.

Kemudian ia mulai dikenal publik setelah video blog (vlog) yang ia unggah itu menjadi viral.

Bahkan, ia juga mendapat dukungan dari banyak warganet di media sosialnya.

Baca Juga: Pilu! Inilah Kisah Warga Bekasi yang Rumahnya Digusur Pemkot Sampai Rela Tidur di Atas Mobil Bak

Terutama saat perempuan yang tinggal di Surabaya sejak 2013 lalu itu memutuskan untuk mencukur rambutnya.

Menurut pengakuan Nana, banyak warganet yang menyemangatinya dan mendoakan agar ia lekas sembuh dari penyakit yang dideritanya itu.

Nana juga menceritakan tentang keputusannya untuk mencukur rambutnya.

Ia terpaksa mencukur habis rambutnya karena mengalami kerontokan setelah menjalani kemoterapi.

Akhirnya, ia memangkas habis rambutnya itu setelah menjalani kemoterapi yang kedua.

Baca Juga: Memeluk Erat Sang Ibu dan Sang Anak, Kisah Tukini, TKW yang Akhirnya Pulang Setelah 21 Tahun Hilang

"Soalnya rontoknya itu sudah kayak rontok yang kalau enggak dicukur pun (rambut) bakal habis sendiri," ujarnya.

"Jadi benar-benar sampai orang rumah capek nyapu. Lihat (rambut) jatuh terus lebih sedih kan, akhirnya mending dihabisin aja sekalian," jelasnya.

Perempuan yang baru saja menyelesaikan program magister kenotariatan di Universitas Airlangga, Surabaya, ini mengaku sudah tiga kali menjalani kemoterapi.

Akhir pekan ini, ia akan kembali berangkat ke Singapura untuk menjalani kemoterapi yang keempat kalinya.

Proses itu ia jalani tiga minggu atau sebulan sekali.

Baca Juga: Kisah Yusuf Maulana, Anak Tukang Ojek yang Berhasil Lulus Akmil Sampai Tak Sempat Menghadiri Pemakaman sang Ibu Tercinta

Nana mengaku, setelah menjalani kemoterapi badannya akan terasa lemas dan pegal-pegal.

Bahkan ia akan memiliki kecenderungan untuk menutup diri.

Hal itu, biasanya, berlangsung selama sepuluh hari.

Selama itu pula ia mengaku tak mau bertemu dengan siapapun.

Tetapi, di hari ke sebelas, ia mengaku tubuhnya kan kembali terasa sehat.

Baca Juga: Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

Lantaran, selama sepulh hari itu ia terus berusaha mengembalikan mindset-nya untuk kembali berpikir positif dan menjadi dirinya.

Karena pikiran negatif akan terus membuatnya terpuruk hingga membuat tubuhnya lemas dan tak berdaya.

"Karena aku ini manusia ya, jadi ada saat di mana aku nangis-nangis, down, setelah kemoterapi. Tapi aku ngomong ke diri sendiri bahwa di hari kesepuluh, pasti udah selesai dan sehat lagi," tuturnya.

"Aku (orangnya) cenderung semangat, aku banyak melakukan sesuatu, ketemu orang, teman, dan lain-lain," kata Nana .

Selain maindset-nya, Nana juga mengaku bisa bertahan menghadapi penyakitnya itu karena dukungan dari keluarganya.

Baca Juga: Kisah Nunung Saat Hartanya Ludes Dikuras Mantan Suami dan Pacar Brondongnya: Keluar Rumah Cuma Bawa Badan dan Anak

Maka dari itu, ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan mereka.

Walaupun kanker kelenjar getah bening yang ia derita sudah mencapai stage II AE.

Karena orang tua akan lebih terpukul jika melihat anaknya terpuruk lemah tak berdaya.

Akhirnya, anak ketiga dari empat bersaudara ini terus bersemangat untuk sembuh.

Sehingga orang tuanya tidak larut dalam kesedihan.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Marsan 'Kusir Andong' Dedikasikan Dirinya Untuk Urusi Orang Bergangguan Jiwa

"Jadi, kalau posisinya aku sama orangtuaku sekarang, kalau aku lemah, orangtuaku juga ikut lemah," ujarnya.

"Tapi, kalau aku kuat orangtuaku pasti ikut semangat, jadi saling men-support. Aku harus kuat biar mereka semangat," lanjutnya.

Bahkan dukungan yang begitu kuat dari orang-orang terdekatnya, membuat Nana seolah tidak sedang menderita penyakit mematikan.

Yakin

Nana selalu yakin bahwa separah apapun penyakit yang ia derita, jika selalu berpikir dan bertindak positif akan sangat membantunya untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Karena hidup dan mati merupakan kuasa Tuhan.

Baca Juga: Kisah Pilu Anisa, TKW Asal Aceh yang Disiram Air Panas dan Ditinju Majikan di Malaysia Sampai Bersembunyi di Atas Pohon

"Semua orang pasti akan mati dan tinggal menunggu usianya. Tapi yang penting bukan berapa lama aku hidup, tapi selama aku hidup ini, aku sudah jadi berkat enggak buat orang? Sudah berguna enggak buat orang lain?" kata Nana.

Nana menambahkan, setelah ia menjalani kemoterapi akhir pekan ini, ia hanya perlu melakukan kemoterapi tiga kali lagi.

Apabila suatu hari nanti ia dinyatakan sembuh dari penyakitnya itu, ia akan mengejar cita-citanya yang belum sempat terwujud.

Setelah menyelesaikan S2-nya ia bermimpi untuk menjadi seorang notaris.

"(Cita-cita) salah satunya, setelah lulus S2, ya bisa diterusin sampai jadi notaris beneran mungkin," ucap Nana sambil tertawa.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya