Admiral Kuznetsov, Kapal Induk Rusia yang Dicap Bobrok dan Usang, Kemana-mana Harus Didampingi Tug Boat

Jumat, 02 Agustus 2019 | 13:07
TASS

Admiral Kuznetsov, kapal induk usang dan bobrok milik Rusia

Sosok.ID - Jet tempur Sukhoi, Main Battle Tank T-90, Armata T-14, Improved Kilo Class, S-400 hingga pembom strategis Tupolev Tu-160 Black Jack adalah deretan persenjataan mematikan milik negara Beruang Merah Rusia.

Sebagai negara yang dianggap padu padan dengan Amerika Serikat (AS), wajar rasanya jika Rusia berusaha memiliki alutsista canggih nan menggetarkan.

Namun perlu diakui, sekarang Rusia kalah satu langkah dengan China sekalipun dalam pengembangan teknologi persenjataan.

Bahkan untuk proyek pengembangan angkatan lautnya, Rusia malah tertinggal dengan China yang getol membuat kapal induk dengan teknologi terkini.

Baca Juga: Demi Memberikan Gitar Buatan Sang Ayah ke Jokowi, Siswi SMP Terobos Paspampres Sambil Berlinangan Air Mata

Miris, jika China bakal mempunyai setidaknya tiga sampai empat buah kapal induk dalam dekade ini, Rusia malah masih mempertahankan kapal induk obsolote tuanya, Admiral Kuznetsov.

Tahun 1982 Rusia (Uni Soviet) saat itu memulai pembangunan kapal induk Admiral Kuznetsov di galangan kapal Black Sea Shipyard, Ukraina.

Pembangunan kapal induk itu dinamai CV Project 1143-5/6.

3 Tahun pembangunan maka pada tanggal 5 Desember 1985 Admiral Kuznetsov diluncurkan.

Baca Juga: Mengenang Sosok Agung Hercules yang Meninggal Karena Kanker Otak, 'Astuti', Barbel, Hingga Asal Usul Nama Panggung

Diatas deknya terjejer rapi berbagai macam pesawat tempur Sukhoi Su-33, Su-25UTG dan pesawat tempur multiperan MiG-29.

Sebenarnya kapal induk Admiral Kuznetsov ini adalah tonggak awal usaha Soviet mengimbangi armada kapal induk Amerika saat Perang Dingin berlangsung.

Tapi sayang 6 tahun kemudian Uni Soviet ambruk.

Ambruknya negeri komunis itu mengakibatkan perekonomian Soviet kolaps dan imbasnya Rusia kena getahnya di kemudian hari.

Akibatnya cekaknya dana program kapal induk Admiral Kuznetsov ditangguhkan.

Kedua kapal lainnya yang dalam tahap pengerjaan terpaksa dihentikan dan akhirnya dijual ke China (Liaoning) dan India (INS Vikramaditya).

Baca Juga: Perjuangan Agung Hercules Melawan Kanker Glioblastoma, Tumor Ganas yang Menyerang Otak Kirinya

Tapi pihak angkatan laut Rusia bukannya tanpa hambatan mengoperasikan kapal induk ini.

Pada tahun 2009 terjadi kebakaran didalam kapal Admiral Kuznetsov karena konsleting listrik.

Parahnya ada beberapa awak kapal yang tewas akibat kebakaran itu.

The Drive
The Drive

Dek Admiral Kuznetsov

Masalah belum selesai sampai situ, seakan berbagai masalah selalu menghampiri Admiral Kuznetsov.

Jangan bandingkan dengan kapal induk Amerika Serikat macam Nimitz Class yang bertenaga nuklir dan ramah lingkungan.

Admiral Kuznetsov masih bermesinkan diesel berbahan bakar solar.

Mesin diesel penggerak kapal selalu bermasalah lantaran sudah tua dan sering macet yang berimbas pada mobilitas kapal.

Dengan asap hitam pekat membumbung tinggi hasil ekskresi mesin dieselnya, membuat keberadaan Admiral Kuznetsov mudah diketahui musuh.

Pernah suatu waktu pad tahun 2012, Admiral Kuznetsov mogok di lepas pantai Spanyol.

Maka dengan pengalaman itu jika mau berlayar maka Admiral Kuznetsov harus didampingi oleh Tug Boat (kapal tunda), gunanya jika sewaktu-waktu kapal induk mogok maka bisa digeret tug boat itu ke pelabuhan terdekat.

kaskus

mesin diesel Admiral Kuznetsov, tampak tua dan usang

Kejadian terbaru bahkan membuat pihak Amerika tertawa geli melihat kapal induk punya Rusia itu.

Bagaimana tidak, saat tahun 2016 Admiral Kuznetsov menjalankan misi serangan ke ISIS di Suriah.

Namun nyatanya performa Admiral Kuznetsov 'kacrut' dan tak bisa diandalkan dalam medan pertempuran karena dicap usang dan bobrok oleh pihak barat.

Bahkan saat perjalanannya ke Suriah, Admiral Kuznetsov ditolak merapat di pelabuhan negara-negara macam Spanyol, Malta dan Inggris.

Pada Maret tahun 2018 ini angkatan laut Rusia mencanangkan program upgrade kapal induk kepunyaan mereka satu-satunya itu.

Hal itu jelas untuk meningkatkan performa Admiral Kuznetsov dalam pertempuran dan supaya tidak menjadi bahan olok-olokkan Amerika serta sekutunya.(Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : militaryfactory.com, naval-technology.com

Baca Lainnya